Diperbarui tanggal 10/02/2023

Permainan Lotto

kategori Media Pembelajaran / tanggal diterbitkan 10 Februari 2023 / dikunjungi: 2.13rb kali

Pengertian Permainan Lotto

Menurut Laris, Dkk (2014) Lotto merupakan salah satu bentuk media visual yang dibuat dari triplek yang terdiri dari papan lotto berukuran 17,5 x 17,5 cm, 9 kartu lotto, dibuat 9 bagian yang masing-masing bagian ditempeli dengan bentuk dan warna yang berbeda-beda yang dapat digunakan secara perorangan atau kelompok oleh anak usia 4 tahun keatas untuk membantu mengembangkan daya ingat dan daya konsentrasi dan daya pengamatan anak. Lotto berasal dari bahasa jawa yang artinya kartu dan angka yaitu angka, jadi permainan lotto angka juga bisa dikenal dengan permainan kartu angka merupakan permainan yang menggunakan kartu yang ada tulisan angka dan di desain semenarik mungkin untuk mendapat perhatian anak, Bila dihubungkan dengan anak usia dini, permainan lotto angka atau dengan media pembelajaran di kenal sebagai alat permainan edukatif atau sering disingkat dengan APE.

Alat permainan adalah sebuah alat bermain yang digunakan anak untuk memenuhi naluri bermainnya dan memiliki berbagai macam sifat seperti bongkar pasang, mengelompokkan, memadukan, mencari padanannya, merangkai, membentuk, mengetok, menyempurnakan suuatu desain atau menyusun sesuai bentuk utuhnya, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa APE merupakan alat permainan yang mempunyai nilai-nilai edukatif, yaitu dapat mengembangkan segala asfek dan segala kecerdasan yang ada pada diri anak. (Rolina, 2012).

permainan lotto

Tujuan Permainan Lotto

Menurut Prayitno, (2003). Adapun tujuan dari permainan lotto angka bagi anak usia dini adalah sebagai berikut:

  1. Dapat membantu anak anda memahamiukuran.
  2. Menghitung setiap lotto dapat membantu anak-anak mempelajariangka.
  3. Dapat mengenal bentukgeometri.
  4. Untuk mempermudah anak mempelajari angka danhurup.
  5. Lotto angka digunakan untuk belajar membaca huruf danangka.
  6. Anak dapat memahami penjumlah dari 1samopai 10 bahkanlebih.
  7. Dapat mengenal simbol angka dalam bermain, permainan lottoangka
  8. Membantu anak menyatukan pemahaman kedalam kehidupan keseharian mereka, kehadiran pada hari ulang tahun, pekerjaan dan bagian jadwal dan bahan kelas yang lain menunjukkan bahwa angka berada disekitar mereka dan penting dalam kehidupansehari-hari.
  9. Bisa menarik perhatian dan belajar pun menjadi lengkap karena memetakan suatu pengetahuan, keberanian anak-anak juga teruji dengan mengemukakan jawaban di hadapan orang lainsekaligus.
  10. Melalui permainan ini siswa akan belajar bersama-sama terhadap indikator yang harus dicapai pada setiap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) permainan ini merupakan hasil modifikasi penulis daribuku.

Macam-macam permainan lotto

Adapun macam-macam permainan lotto angka untuk mengembangkan Kemampuan berhitungadalah sebagai berikut:

  1. Lotto Angka persegi empat
    Bentuk lotto angka persegi empat Merupakan kepingan-kepingan persegi empat yang ada angka dan warnanya, dimana anak akan menyusun lotto tersebut denganberurutan.
  2. Lotto angka balok
    Lotto angka balok merupakan angka yang ada pada balok dimana anak akan menyusun balok setinggi mungkin sampai habisurutannya.
  3. Lotto angka warna
    Bentuk lotto warna merupakan kepingan-kepingan yang berjumlah 9 buah kepingan dengan warna-warna yang berbeda-beda, mainan ini dapat melatih anak, mengenal warna-warna dengan mudah, melatih konsentrasi anak karena anak nantinya akan mencocokkan warna yang sama dengan cara ditumpuk.

Manfaat PermainanLotto

Ada beberapa manfaat permainan lotto angka adalah sebagai berikut:

  1. Dapat meningkatkan kemampuan berhitung
  2. Dapat meningkatkan kemampuan dalam mengenalbilangan
  3. Dapat meningkatkan minat berhitung padaanak
  4. Kemampuan berhitung anak akan lebih cepat meningkat
  5. Anak dapat mengenalwarna
  6. Anak dapat mengenalbentuk
  7. Dapat meningkatkan asfek perkembangan fisik motoik, bahasa, kognitif, emosional pada anak

Cara Bermain Lotto Angka

Menurut Depdiknas (2007), Cara bermain lotto adalah:

  1. Guru menyediakan kartu angka
  2. Guru menjelaskan tugas-tugas yang akandikerjakan
  3. letakkan semua potongan kartu diatas meja, biarkan anak-anak mencoba untuk mencocokkan atau menyusunangka
  4. Anak mencoba bermain mencari angka yang sesuai dengan susunannya
  5. Permainan ini berlanjut, sampai semua anak mencoba permainnannya.

Analisis kemampuan berhitung permulaan melalui permainan lotto

Anonim (2008: 39) indikator analisis kemampuan berhitung permulaan melalui permainan lotto antara lain:

  1. Berhitung Bilangan
    Salah satu yang paling penting dipelajari anak usia tiga, empat dan lima tahun ialah pengembangan kepekaan terhadap bilangan. Peka terhadap bilangan berarti lebih dari sekedar menghitung. Ketika kepekaan pada bilangan berkembang, anak-anak mulai mengenal penafsiran penafsiran kasar dari kuantitas, seperti “lebih banyak” dan “kurang banyak”.
  2. Berhitung Aljabar
    Berhitung aljabar dimulai dengan menyortir, menggolongkan, membandingkan, dan menyusun benda-benda menurut bentuk, jumlah, dan sifat-sifat lain. Mengenal, menggambarkan dan pola memberi sumbangam kepada pemahaman anak-anak tentang penggolongan.
  3. Berhitung Ponggolongan
    Mengelompokkan benda-benda yang serupa atau memiliki kesamaan adalah salah satu proses yang penting untuk mengembangkan konsep bilangan. Anak usia tiga empat dan lima tahun agar mampu menggolongkan atau menyortir benda-benda, mereka harus mengembangkan pengertian tentang saling memiliki “kesamaan”, “keserupaan” dan “perbedaan”
  4. Berhitung Membandingkan
    Membandingkan merupakan proses dimana anak membangun suatu hubungan antara dua benda berdasarkan suatu atribut tertentu. Anak-anak sering membuat perbedaan, terutama bila perbandingan itu melibatkan mereka secara pribadi. Anak-anak sering berkata ”Saya mau potongan kue yang paling besar”,”Saya mau cangkir yang paling baru. Anak belajar mengamati dunia dan menjadi sadar tentang ukuran relatif dari benda-benda.
  5. Berhitung Pola-pola
    Mengidentifikasi dan menciptakan pola dihubungkan dengan penggolongan dan penyortiran. Anak-anak mulai melihat atribut yang sama dan berbeda pada gambar-gambar dan benda-benda, anak-anak usia tiga, empat dan lima tahun senang membuat dan mengenal pola-pola dilingkungan mereka.
  6. Berhitung melalui Pengukuran
    Kemampuan anak untuk menggunakan pengukuran berkembang dari pengalaman-pengalaman dengan penggolongan, pembandingan dan penyusunan. Ketika anak anak membandingkan panjang dua teddy bear, menimbang satu cangkir susu dan melihat bawa cangkir merah menampung sama banyak air seperti dua cangkir biru, merekapun belajar tentang konsep pengukuran.