Diperbarui tanggal 2/03/2023

Perhatian Orang Tua

kategori Bimbingan dan Konseling / tanggal diterbitkan 2 Maret 2023 / dikunjungi: 657 kali

Pengertian Perhatian

Dalam kamus besar Indonesia perhatian adalah hal memperhatikan, apa yang diperhatikan, dan minat. Sedangkan menurut Soemanto (2001:72). “Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek”. Menurut Baihaqi, dkk (2019:64) perhatian dapat diartikan sebagai pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek. Perhatian berkaitan dengan kesadaran (awareness) dan ingatan (memory). Perhatian sering disebut juga dengan konsentrasi. Perhatian adalah ketertarikan atau keterpikatan seseorang yang akan menentukan proses seleksi yang dilakukan seseorang untuk memusatkan perhatian pada suatu objek tertentu (Satiadarma, 2019:4). Pendapat senada dikemukakan oleh Nisa, A, (2015: 4) “perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dalam pemilihan rangsangan yang datang dari luar”.

Menurut pendapat di atas perhatian dapat diartikan bahwa seseorang yang memusatkan konsentrasinya terhadap suatu obyek dengan mengesampingkan yang lain. menurut beberapa pengertian perhatian para pakar diatas, dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah memusatkan atau kesadaran jiwa yang diarahkan pada sesuatu obyek tertentu yang memberikan rangsangan kepada seseorang / individu, sehingga seseorang itu hanya akan mempedulikan obyek yang merangsang itu.

Pengertian Orangtua

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa, “Orangtua adalah ayah ibu kandung”. Orangtua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 dalam bab I pasal 1 ayat 4 tentang Perlindungan Siswa, yang dimaksud dengan orangtua adalah “ayah dan / atau ibu kandung atau ayah dan/atau ibu tiri atau ayah dan/atau ibu angkat. Orangtua adalah orang yang telah melahirkan kita, yaitu ibu dan ayah. Karena orangtua adalah pusatnya kehidupan Religiositas siswa, maka reaksi emosional dan pikiran setiap siswa adalah hasil dari pengajaran orangtuanya. Maka dari itu peran orangtua sangat penting dalam pendidikan siswa (wahib, 2015). Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa orangtua adalah ayah ibu kandung maupun tiri yang membentuk keluarga dan bertanggung jawab atas seluruh anggota keluarganya.

Perhatian Orangtua

Perhatian orangtua adalah pemusatan energi psikis yang tertuju pada suatu objek yang dilakukan oleh ayah dan ibu atau wali terhadap siswanya dalam suatu aktivitas. Orangtua yang tidak mempedulikan dan tidak memenuhi tugas - tugasnya sebagai ayah dan ibu, akan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup siswa. Terutama peran seorang ayah dan ibu memberikan pendidikan dan perhatian terhadap siswa (Nisa, A, 2015:4). Perhatian orangtua mengacu pada bantuan yang diberikan orangtua kepada siswa melalui bimbingan, pengawasan, pemenuhan kebutuhan dan saran, sehingga di bawah perhatian orangtua semua perilaku siswa dapat terkontrol dengan baik sesuai dengan yang diharapkan (Muslim, 2020:113). Sekali lagi, kita harus fokus pada perhatian orangtua dalam pekerjaan sehari-hari siswa sebagai individu beragama, guna untuk kebaikan siswa dalam menjalankan kehidupannya.

Dengan perhatian serius orangtua kepada siswa terutama dalam perkembangan Religiositas, secara tidak langsung orangtua mendidik siswa menjadi orang yang bertanggung jawab terhadap agamanya dan kehidupannya, bahkan melebihi hubungan antara siswa dan orangtua. Keharmonisan berpengaruh positif dalam pembentukan karakter siswa. Siswa yang telah menjalin hubungan intim dengan orangtuanya akan merasa dicintai dan dilindungi serta mendapat perlakuan yang menyenangkan, pada umumnya akan mudah menerima dan mengikuti kebiasaan yang telah ditetapkan oleh orangtuanya.

Pada dasarnya pendidikan siswa merupakan kewajiban yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh orang lain. Lingkungan keluarga adalah tempat pendidikan dan Religiositas dibentuk. Karena pada dasarnya siswa akan menyerap sesuatu yang ada dilingkungan keluarganya. Oleh karena itu perhatian orangtua sangat penting dalam membentuk perilaku religiositas siswa.

Macam-Macam Perhatian Orangtua

Baihaqi, dkk (2019:64) mengemukakan bahwa ada jenis - jenis perhatian yang pada pokok - pokoknya, yaitu: 1) Atas dasar intensitasnya (intensif dan tidak intensif), 2) Atas dasar cara timbulnya (spontan dan refleksif), dan 3) Atas dasar luasnya objek (terpusat dan terpencar). Soemanto (2001:72) Perhatian dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam diantaranya yaitu: perhatian Spontan dan reflektif, perhatian intensif dan tidak intensif, perhatian Konservatif (perhatian memusat) dan distributive (perhatian terbagi-bagi), serta perhatian sempit dan luas.

Perhatian dan segala bentuknya dapat diberikan secara langsung maupun tidak langsung, yang terpenting bagaimana perhatian tersebut dapat berkesan dan selalu diingat oleh siswa.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perhatian Orangtua

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perhatian Orangtua antara menurut Soemanto (2001:73) dibagi menjadi 1) Dipandang dari segi objek, maka dapat dirumuskan bahwa hal yang menarik perhatian adalah hal yang keluar dari konteksnya. 2) Dipandang dari segi subjek yang memperhatikan, hal yang menarik perhatian adalah hal yang berhubungan dengan kebutuhan individu, kegemaran, pekerjaan keahlian, dan sejarah hidup serta kelompok. Menurut Abu Ahmadi (2008: 150), hal-hal yang mempengaruhi perhatian orangtua, yaitu: pembawaan, latihan dan kebiasaan, kebutuhan, kewajiban, keadaan jasmani, suasana jiwa, suasana sekitar, dan kuat tidaknya perangsang.

Dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi perhatian orangtua dapat dipandang dari segi objek dan subjek. Pembawaan, latihan dan kebiasaan, kebutuhan, kewajiban, keadaan jasmani, suasana jiwa, suasana sekitar, dan kuat tidaknya perangsang.

Indikator Perhatian Orangtua

Perhatian dan pengawasan orangtua terhadap siswa adalah asal pendidikan yang paling utama. Adapun indikator dari perhatian menurut Abdullah (2019:506) adalah sebagai berikut:

Keteladanan

Pentingnya keteladanan orangtua didasarkan kepada adanya kecenderungan siswa untuk meniru dan mencontoh perbuatan dan tingkah laku orang dewasa. Selain peniruan menanamkan nilai-nilai dan pembentukan sikap harus dilatihkan berulang-ulang atau pembiasaan. Lewat suri teladan yang baik maka manusia belajar kebiasaan yang baik dan akhlak yang mulia. Sebaliknya jika teladannya buruk maka manusia juga belajar kebiasaan yang buruk dan akhlak yang tercela.

Nasehat

Nasihat adalah penjelasan tentang kebenaran dan kemaslahatan dengan tujuan menghindarkan orang yang dinasehati dari bahaya serta menunjukkannya ke jalan yang mendatangkan kebahagiaan dan manfaat. Metode pemberian nasehat ini dapat menanamkan pengaruh yang baik dalam jiwa apabila digunakan dengan cara yang tepat dan ikhlas.

Pengawasan

Hendaknya orangtua senantiasa memperhatikan dan mengawasi siswa-siswa dengan sepenuh hati, pikiran dan perhatian. Baik perhatian dari segi keimanan, rohani, akhlak, ilmu pengetahuan, pergaulan dengan orang lain, sikap dan segala sesuatunya.

Ganjaran.

Ganjaran biasa juga disebut hadiah, penghargaan atau imbalan. Ganjaran sebagai alat pendidikan diberikan ketika seorang siswa melakukan sesuatu yang baik, telah berhasil mencapai sebuah tahap perkembangan tertentu, atau tercapainya sebuah target. Dengan adanya ganjaran siswa diharapkan bisa melakukan suatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Ganjaran yang diberikan dapat berupa pujian, senyuman, pemberian hadiah dan dapat diberikan dengan cara melakukan kegiatan yang menyenangkan.

Hukuman

Dalam konsep pendidikan, hukuman digunakan sebagai suatu tindakan preventif dan represif terhadap siswa yang melaku- kan kesalahan atau pelanggaran, dengan tujuan agar siswa sadar dan insaf dari keburukan dan berusaha untuk tidak mengulangi dan memperbaiki diri menjadi lebih baik. Penggunaan hukuman ini tentu harus dengan cara-cara dan bentuk-bentuk yang patut, efektif dan efisien serta tidak bertentangan dengan bidang keilmuan dan agama.