Diperbarui tanggal 14/02/2023

Pengertian Korosi

author/editor: Edi Elisa / kategori Teknik Korosi / tanggal diterbitkan 15 Juni 2021 / dikunjungi: 2.27rb kali

Korosi merupakan degradasi material (biasanya logam) akibat reaksi elektrokimia material tersebut dengan lingkungannya (Einar Bardal, 2003). Banyak ahli juga menyebutkan korosi merupakan penurunan mutu logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya (Trethewey, K. R. dan J. Chamberlain, 1991). Lingkungan tersebut dapat berupa air, udara, gas, larutan asam, dan lain-lain(Rini Riastuti danAndi Rustandi, 2008).

korosi

Korosi secara awam lebih dikenal dengan istilah pengkaratan yang merupakan fenomena kimia bahan-bahan logam di berbagai macam kondisi lingkungan. Penyelidikan tentang sistem elektrokimia telah banyak membantu menjelaskan mengenai korosi ini, yaitu reaksi kimia antara logam dengan zat-zat yang ada disekitarnya atau dengan partikel-partikel lain yang ada di dalam logamitu sendiri. Jadi dilihat dari sudut pandang kimia, korosi pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan yang berair dan beroksigen(Siti Chodijah 2008). Korosi dapat terjadi di dalam medium kering (dry corrosion) dengan media elektrolitnya tanah dan juga medium basah (wet corrosion) dengan media elektrolitnya air.

Korosi merupakan peristiwa alamiah yang terjadi disebabkan oleh rusaknya permukaan suatu material terutama material dari baja. Degradasi akan terjadi terhadap logam karena terjadinya reaksi kimia antara logam tersebut dengan lingkungannya. Selain itu korosi didefinisikan sebagai penghancuran paksa zat seperti logam dan bahan bangunan mineral media sekitarnya yang biasanya cair atau agen korosif. Biasanya dimulai pada permukaan dan disebabkan oleh kimia dan dalam kasus logam disebut dengan reaksi elektrokimia. Kehancuran kemudian dapat menyebar ke bagian dalam materi dan organisme juga dapat berkontribusi pada bahan bangunan (Afandi et al., 2015).

Korosi juga dapat diartikan sebagai suatu proses kimia yang terjadi pada sejumlah logam maupun alloynya pada kondisi yang tidak seimbang, yang menyebabkan terjadinya peristiwa kerusakan ataupun membentuk lubang- lubang yang kecil pada baja dan akhirnya akan berkembang sesuai dengan pertambahan waktu hingga material tersebut yang kemungkinan akan bisa jadi habis. Korosi tidak dapat dihindarkan akan tetapi lajunya dapat diperlambat, sehingga usia pakai suatu material logam dapat di tingkatkan sebelum saatnya mengalami kerusakan. Korosi segala hal yang bersifat merusak seluruh permukaan segala jenis logam (Nasution, 2018).

Material akan mengalami korosi, khususnya logam besi yang bebas dari kotoran di dalam materialnya yang disebut impurities. Impurities berupa oksida dari logam besi akibat bereaksi degan zat asam diudara, perbedaan struktur molekuler dari logam itu sendiri, serta perbedaan tegangan didalam bagian- bagian logam besi tersebut. Secara alami hal-hal tersebut menimbulkan perbedaan potensial antara bagian-bagian, perbedaan potensial ini menyebabkan sebagian dari logam bersifat katodik, yakni kotoran, oksida dan struktur molekuler yang katodik serta bagian anodik, yakni bagian logam besi yang murni (Nurhayati et al., 2020)

Proses korosi adalah proses oksidasi, pada logam yang terkorosi akan terjadi proses pelepasan elektron. Logam jika berada dalam lingkungan aqueous akan menjadi tidak stabil dan secara spontan akan teroksidasi. Reaksi yang terjadi disebut reaksi oksidasi atau reaksi anodik. Didalam media aqueous yang mengandung H2O dan oksigen terlarut di dalam larutan menghilangkan akumulasi elektron yang dihasilkan oleh reaksi anodik. Disebabkan kecenderungan H2O untuk menerima elektron dari logam, reaksi yang terjadi adalah reduksi atau reaksi katodik (Indrayani, 2016).

 
Korosi hanya dapat terjadi apabila terdapat keempat variabel berikut:
  1. Katoda yaitu tempat terjadinya reaksi reduksi atau tempat menerimanya elektron.
  2. Anoda yaitu tempat terjadinya reaksi oksidasi atau tempat hilangnya elektron.
  3. Elektrolit yaitu media mengalirnya elektron dari anoda ke katoda
  4. Metallic path yaitu penghubung antara anoda dan katoda yang berfungsi untuk mengalirkan elektron dari anoda ke katoda.

Terkorosinya suatu logam dalam lingkungan elektrolit (air) adalah proses elektrokimia. Proses ini terjadi bila ada reaksi setengah sel yang melepaskan elektron dan reaksi setengah yang menerima elektron tersebut. Kedua reaksi ini akan terus berlangsung sampai terjadi kesetimbangan dinamis dimana jumlah elektron yang dilepas sama dengan jumlah olektron yang diterima.

Korosi dapat terjadi di dalam medium kering dan juga medium basah. Sebagai contoh korosi yang berlangsung didalam medium kering adalah penyerangan logam besi oleh gas oksigen (O2) atau oleh gas belerang dioksida (SO2). Di dalam medium basah, korosi dapat terjadi secara seragam maupun secara terlokalisasi. Contoh korosi seragam di dalam medium basah adalah apabila besi terendam di dalam larutan asam klorida (HCl). Korosi di dalam medium basah yang terjadi secara terlokalisasi ada yang memberikan rupa makroskopis, misalnya peristiwa korosi galvanik sistem besi-seng, korosi erosi, korosi retakan, korosi lubang, korosi pengelupasan, serta korosi pelumeran, sedangkan rupa mikroskopis dihasilkan misalnya oleh korosi` tegangan, korosi patahan, dan korosi antar butir.