Diperbarui tanggal 30/05/2021

Pemilihan dan Penentuan Metode dalam Pembelajaran

Model-model Pembelajaran

author/editor: Edi Elisa / kategori Strategi Belajar Mengajar / tanggal diterbitkan 30 Mei 2021 / dikunjungi: 12.11rb kali

Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik dikelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode bagaimana yang akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. Metode mengajar yang digunakan guru setiap pertemuan berbeda-beda disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Dalam bahasan ini mencoba membahas masalah pemilihan metode dan penentuan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan uraian dimulai, dari nilai strategis metode, efektifitas penggunaan metode, pentingnya pemilihan dan penentuan metode, hingga faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode.

1. Nilai Strategis Metode

Kegiatan belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan. Di dalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak didik, ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada anak didik di kelas. Kegagalan pengajaran salah satunya disebabakan oleh pemilihan metode yang kurang tepat. Kelas yang kurang bergairah dan kondisi anak didik yang kurang kreatif dikarenakan penentuan metode yang kurang sesuai dengan sifat bahan dan tidak sesuai dengan tujuan pengajaran. Metode dapat dipahami sebagai suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan pembelajaran. Nilai strategisnya adalah metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan pembelajaran. Karena itu, guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan dan pennetuan metode sebelum kegitan belajar dilksnakan dikelas.

2. Efektivitas Penggunaan Metode

Ketika anak didik tidak mampu berkonsentrasi, ketika sebagian besar anak didik membuat kegaduhan, ketika anak didik menunjukkan kelesuan, ketika minat anak didik semakin berkurang dan ketika sebagian besar anak didik tidak menguasai bahan yang telah guru sampaikan, ketika itulah guru mempertanyakan factor penyebabnya dan dan berusaha mencari jawabannya secara tepat. Karena apabila tidak, maka apa yang guru sampaikan akan sia-sia. Karenanya, efektivitas penggunaan metode patut di pertanyakan.

Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian sntara metode denagn semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran,sebagai persiapan tertulis.

3. Pentingnya Pemilihan dan Penentuan Metode

Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Apapun yang termasuk perangkat pembelajaran ditutut secara mutlak untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kegagalan guru mencapai tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan dan pennetuan metode tidak dialkukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dari masing-masing metode pengajaran. Karena itu, yang terbaik guru lakukan adalah mengetahui kelebihan dan kelemahan dari beberapa metode pengajaran.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

Winarno Surakhmad (1990; 97) mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut :

  1. Anak didik. Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang relative lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional. Dengan demikian jelas, kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.
  2. Tujuan. Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan pembelajaran. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran berbagai-bagai jenis dan fungsinya. Secara hierarki tujuan itu bergerak dari yang rendah hingga yang tinggi, yaitu tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran, tujuan kurikuler atau tujuan kurikulum, tujuan institusional, dan tujuan pendidikan dan nasional.
    Metode yang guru pilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi kedalam diri setiap anak didik. Artinya, metodelah yang harus mengikuti tujuan. Karena itu, kemempuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhnya.
  3. Situasi. Situasi kegiatan pembelajaran yang guru ciptakan tidak selamanya. Sama dari ke hari. Misalnya suatu saat guru ingin menciptakan situasi pembelajaran di alam terbuka, yaitu diluar ruang sekolah. Maka guru dalam hal in tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan. Di lain waktu apabila guru sesuai dengan sifat dan bahan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan, maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik secara berkelompok. Situasi yang diciptakan guru mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran.
  4. Fasilitas. Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar. Anak didik disekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
  5. Guru. Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Seorang guru yang bertitel sarjana pendidikan dan keguruan, berbeda dengan guru yang sarjana bukan pendidikan dan keguruan. Guru yang sarjana pendidikan dan keguruan barangkali lebih banyak menguasai metode-metode mengajar, karena memang dia dicetak sebagai tenaga ahli dibidang keguruan dan wajar saja dia menjiwai dunia guru.
    Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kepribadian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.