Diperbarui tanggal 3/Des/2022

Model Pengembangan ADDIE

kategori Penelitian dan Pengembangan / tanggal diterbitkan 3 Desember 2022 / dikunjungi: 7.55rb kali

Pengertian Model Pengembangan ADDIE

Menurut Branch (2009: 2) “ADDIE is an acronym from Analyze, Design, Develop, Implement and Evaluate. ADDIE is a product development concept, the ADDIE concept is being applied here constructing performance based learning”. Dalam bahasa Indonesia berarti “ADDIE adalah singkatan dari menganalisis, merancang, mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi. ADDIE merupakan konsep pengembangan produk, konsep ADDIE diterapkan dalam membangun pembelajaran berbasis kinersja”. Menurut Branch, (2009: 2) Langkah-langkah model pengembangan ADDIE dapat dilihat pada gambar berikut:

model pengembangan addieTahap Analisis (Analyze)

Tujuan dari tahap analisis menurut Branch (2009: 24) yaitu untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab kesenjangan yang terjadi. Tahap analisis juga bertujuan untuk mengetahui dan mengklarifikasikan apakah masalah tersebut adalah benar-benar masalah dan membutuhkan upaya untuk penyelesaian. Pada tahap analisis, peneliti menganalisis kelayakan dan syarat-syarat pengembangan model/metode pembelajaran baru tersebut, sehingga tidak ada rancangan yang baik tetapi tidak dapat diterapkan karena beberapa keterbatasan. Pengembangan ini diawali dengan adanya masalah dalam metode pembelajaran yang sudah diterapkan. Masalah dapat terjadi karena sudah tidak relevan dengan kebutuhan sasaran, karakteristik peserta didik, dll. Adapun langkah-langkah pada tahap analisis menurut Branch yaitu:

Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum dilakukan oleh peneliti dengan cara konsultasi dengan guru matematika yang mengajar untuk mengetahui kurikulum yang digunakan di sekolah, kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan dicapai, serta mengetahui materi-materi apa saja yang ada pada pelajaran matematika khususnya materi kelas VII pada semester genap. Sehingga pada tahap rancangan design produk media dapat disesuaikan dengan penggunaan kurikulum yang digunakan di sekolah

Memvalidasi Kesenjangan Kinerja

Menurut Branch (2009: 25), tujuan dari memvalidasi kesenjangan kinerja adalah untuk menghasilkan sebuah pernyataan yang berkaitan dengan sebuah masalah, mencari tahu penyebabnya dan terakhir mencari solusi dari kesenjangan atau masalah yang muncul. Hal yang umum dilakukan adalah dengan wawancara atau menggunakan lembar observasi berupa angket yang ditujukan untuk guru maupun peserta didik guna mengumpulkan dan mendapatkan data-data yang diperlukan.

Menetapkan Tujuan

Menurut Branch (2009: 33) “generate goal that respond to performance gaps that are caued by a lack of knowledge and skill”, dalam bahasa Indonesia berarti tujuan yang merespon kesenjangan kinerja di lapangan yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan.

Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa

Menurut Branch (2009: 37), analisis kebutuhan dan karakteristik siswa dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi kemampuan awal, pengalaman, prefensi, dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran. Hal yang umum dilakukan untuk memperoleh data tersebut yaitu dengan melalui wawancara dan lembaran observasi yang ditujukan kepada peserta didik.

Sumber Daya yang Tersedia

Menurut Branch (2009: 47), ada empat jenis sumber daya yang harus diketahui yaitu sumber konten, sumber daya teknologi, fasilitas pengajaran dan sumber daya manusia. Semua data sumber daya tersebut harus didapat dengan valid agar dapat mendukung dan menyelesaikan proses model pengembangan produk nantinya.

Tahap Desain (Design)

Menurut Branch (2009: 52), pada tahap ini dimulai dengan rencana kerja. Rencana kerja untuk menegaskan mengenai gambaran produk yang akan dihasilkan pada tahap akhir pengembangan. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

Menentukan Tim Pengembangan

Tim pengembangan media pembelajaran merupakan ahli yang berperan penting dalam proses pengembangan produk. Tim ini terdiri dari ahli desain pembelajaran, ahli materi pembelajaran serta responden yang mendukung data penelitian pengembangan.

Menyusun Jadwal Pengembangan

Desain dimulai dengan menetapkan jadwal dari perancangan sampai akhir penyelesaian produk. Jadwal diatur dengan baik sehingga akan mengontrol jalannya penelitian.

Membuat Peta Konsep

Pada tahap ini, struktur dan konfigurasi materi pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan seperti kompetensi dasar dari materi yang digunakan, sehingga arah materi yang digunakan tidak lari dari konteks kurikulum.

Struktur Multimedia Pembelajaran Matematika

Struktur multimedia yang dikembangkan dijelaskan secara terperinci agar gambaran alur navigasi produk yang akan dirancang pada multimedia jelas.

Storyboard

Pesan yang akan disampaikan pada setiap lembar tampilan harus mengandung makna yang jelas sesuai dengan keinginan perancang dan pengembang, dan sesuai dengan tujuan pengembangan. Pada setiap lembar tampilan terdapat berbagai macam bahasa komunikasi, yaitu bahasa tulisan, bahasa visual, bahasa suara dan bahasa gerak. Setiap bahasa yang dipergunakan harus mendukung pesan dan materi ajar yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, rancangan pesan merupakan hal yang sangat penting. Rancangan pesan tertuang dalam storyboard. Menurut Rusdi (2018: 127), storyboard dibuat untuk memastikan bahwa setiap lembar tampilan dapat menyampaikan pesan secara efisien dan efektif.

Tahap Pengembangan (Development)

Menurut Branch (2009:83), development atau pengembangan dalam model pengembangan ADDIE adalah dimana produk dikembangakan berdasarkan saran yang diberikan atau divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Setelah produk direvisi sesuai saran dari tim ahli validasi, maka dilanjutkan dengan evaluasi formatif. Evaluasi formatif adalah proses mengumpulkan data yang digunakan untuk merevisi produk yang dikembangkan sebelum implementasi atau diterapkan dalam proses pembelajaran. Menurut Branch (2009: 122), tujuan dari evaluasi formatif yaitu untuk melihat efektivitas produk yang dikembangkan. Langkah yang umum dilakukan pada tahap ini yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar Branch ( 2009: 123).

Uji coba perorangan (One-to-one trial)

Uji coba ini dilakukan untuk memperoleh masukan awal tentang produk yang dikembangkan

Uji coba kelompok kecil (Small group trial)

Menurut Branch (2009: 124), angket optimum dari uji coba kelompok kecil adalah anatra 8 hingga 20 orang.

Uji coba kelompok besar (Field tryout)

Uji coba kelompok besar ini melibatkan sampel yang lebih besar.

Tahap Implementasi (Implementation)

Menurut Branch (2009: 133) pada tahap implementasi produk yang telah diuji coba diterapkan dalam situasi nyata dengan pembelajaran yang sesungguhnya.

Tahap Evaluasi (Evaluation)

Pada tahap evaluasi, apa yang telah dilakukan direfleksikan dan direvisi yaitu mulai dari tahap analisis (analyze), desain (design), pengembangan (depelopment), hingga tahap implementasi (implementation). Adapun tujuan tahap evaluasi adalah menilai kualitas dari produk dan proses (Branch, 2009: 151).