Diperbarui tanggal 30/Nov/2021

Model Pembelajaran Jigsaw

kategori Model-model Pembelajaran / tanggal diterbitkan 30 November 2021 / dikunjungi: 3.14rb kali

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Lie (Rusman, 2010:218) berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini merupakan pembelajaran kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri. Banyak riset yang telah dilakukan berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Riset tersebut secara konsisten menunjukkan bahwa siswa yang terlibat di dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini memperoleh prestasi yang lebih baik.

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada hakekatnya model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Siswa mempunyai peran dan tanggung jawab besar dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilisator dan motivator. Tujuan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini adalah untuk mengembangkan kerja tim, keterampilan belajar kooperatif dan penguasaan pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh siswa apabila siswa mempelajari materi secara individual. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok awal dan kelompok ahli. Setiap siswa yang ada dalam kelompok awal mengkhususkan diri pada satu bagian dalam sebuah unit pembelajaran. Siswa dalam kelompok awal ini kemudian dibagi lagi untuk masuk kedalam kelompok ahli untuk mendiskusikan materi yang berbeda. Siswa kemudian kembali kekelompok awal untuk mendiskusikan materi hasil “kelompok ahli” pada siswa kelompok awal. Dalam konsep ini siswa harus bisa mendapat kesempatan dalam proses belajar supaya semua pemikiran siswa dapat diketahui.
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menuntut setiap siswa untuk bertanggung jawab atas ketuntasan bagian pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lainnya.

Langkah–langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan model pebelajaran ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdiri dari beberapa langkah yaitu:

  1. Membagi topik dalam beberapa bagian (sub topik).
  2. Membentuk kelompok asli, Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas 4-6 orang per kelompok dengan cara heterogen. Menugaskan setiap siswa dalam kelompok asli untuk mempelajari satu sub topik pelajaran. Memberi siswa waktu untuk mempelajari apa yang menjadi bagiannya.
  3. Membentuk kelompok ahli (expert) sementara, yaitu siswa yang memiliki bagian sub topik yang sama membentuk kelompok ahli. Pada tahap ini diberi waktu kepada kelompok ahli ini untuk mendiskusikan konsep-konsep utama yang ada dalam topik bagiannya dan berlatih menyajikan topik yang dipelajari tersebut kepada temannya dalam kelompok asli.
  4. Meminta siswa untuk kembali ke kelompok asli dan meminta setiap siswa untuk mempresentasikan topik hasil diskusi dari kelompok ahli secara bergantian kepada anggota kelompok asli. Siswa lain diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sebagai klarifikasi. Guru mengelilingi satu kelompok ke kelompok lain untuk mengamati proses. Guru menyuruh siswa untuk membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompoknya dan menyuruh perwakilan kelompok untuk menyampaikan kesimpulan diskusi.
  5. Pada akhir pelajaran, Guru mengadakan kuis secara individual. hasil nilai yang diperoleh tiap anggota kelompok dikumpulkan, kemudian dirata-rata dalam kelompok untuk menentukan predikat kelompok. dalam menjawab kuis, anggota tidak boleh saling membantu .
  6. Memberikan penghargaan kelompok seperti pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berdasarkan skor penghitungan yang diperoleh anggota, dirata-rata. Evaluasi oleh guru, setelah dilakukan penghitungan skor dan penghargaan kelompok dilakukan evaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya yang harus diterapkan agar diperoleh hasil tes yang lebih baik lagi.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Kelebihan:

  1. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
  2. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengerjakan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain, sehingga pengetahuannya jadi bertambah.
  3. Menerima keragaman dan menjalin hubungan sosial yang baik dalam hubungan dengan belajar
  4. Meningkatkan berkerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.

Kekurangan:

  1. Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi.
  2. Jika anggota kelompoknya kurang akan menimbulkan masalah.
  3. Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk merubah posisi yang dapat menimbulkan kegaduhan.