Diperbarui tanggal 12/08/2022

Mind Mapping

kategori Metode Pembelajaran / tanggal diterbitkan 5 Januari 2022 / dikunjungi: 4.10rb kali

Pengertian Mind Mapping

Salah satu metode pembelajaran yang telah terbukti mampu mengoptimalkan hasil belajar adalah metode peta pikiran atau disebut mind mapping. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Bunzan pada awal 1970-an yaitu, seorang ahli dan penulis produktif di bidang psikologi, kreativitas dan pengembangan diri. Buzan (2008) menyatakan bahwa mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara hafiah yang akan memetakan pikiran. Mind mapping atau peta pikiran adalah sebuah diagram yang digunakan untuk mempersentasikan kata-kata, ide-ide (pikiran), tugas-tugas atau hal-hal lain yang dihubungkan dari ide pokok otak. Peta pikiran juga digunakan untuk menggeneralisasikan, menvisualisasikan serta mengklasifikasikan ide-ide dan sebagai bantuan dalam belajar, berorganisasi, pemecahan masalah, pengambilan keputusan serta dalam menulis. Menurut DePorter (2010) menyatakan bahwa peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan grafis lainnya untuk terlibat sehingga mempermudah memasukkan informasi ke dalam otak, peta pikiran ini juga digunakan untuk menata dan menghubungkan apa yang ingin kita tuliskan.

Edward (2009) menyatakan mind mapping mempunyai banyak keunggulan, diantaranya: proses pembuatannya menyenangkan, karena semata-mata tidak mengandalkan otak kiri saja, sifatnya unik, sehingga mudah diingat serta menarik perhatian, dan topik utama materi pelajaran ditentukan secara jelas, begitu juga hubungan antara yang satu dengan yang lain. Mind mapping dapat digambarkan seperti kerangka berpikir yang membentuk pohon dengan batangnya pusat yang memiliki dahan dan ranting sebagai anak percabangan dari topik utama.

Pembelajaran menggunakan peta pikiran dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran kelompok maupun individu. Mata pelajaran yang berpotensi untuk menggunakan metode Mind Map adalah mata pelajaran yang banyak membutuhkan pemahaman konsep. Contoh-contoh topik yang dapat dibuat Mind Map misalnya:

  1. Penyebab banjir dan upaya mengatasinya.
  2. Faktor-faktor yang membentuk sikap dan karakter manusia.
  3. Rumus-rumus kimia terdapat pada bahan makanan.
  4. Proses terjadinya hujan, dan sebagainya.

contoh mind mapp

Tujuan dan Manfaat Mind Mapping

Mind mapping juga sudah sesuai dengan cara kerja alami otak. Mind mapping dapat menghasilkan catatan yang memberikan banyak informasi dalam satu halaman dan memperlihatkan hubungan antar berbagai konsep dan ide. Maka dengan mind mapping, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi peta yang berwarna-warni, sangat teratur dan mudah diingat yang selaras dengan cara kerja alami otak.

Manfaat mind mapping (peta pikiran) tanpa disadari dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya dalam pembelajaran. Menurut (Buzan, 2008) menjelaskan bahwa mind maping dapat membantu kita antara lain:

  1. Merencana
  2. Berkomunikasi
  3. Menjadi lebih kreatif
  4. Menghemat waktu
  5. Menyelesaikan masalah
  6. Memusatkan perhatian
  7. Menyusun dan menjelaskan pikiran
  8. Mengingat dengan lebih baik
  9. Belajar lebih cepat dan efisien
  10. Melihat gambar keseluruhan

Mind mapping adalah bentuk istimewa pencatatan yang bekerja selama dengan otak siswa untuk memudahkan mengingat. Mind mapping menggunakan warna dan gambar-gambar untuk membantu membangun imajinasimu dan caramu menggambarkan mind mapping dengan kata-kata atau gambar-gambar yang bertengger digaris-gari melengkung atau cabang-cabang akan membantu ingatanmu membuat asosiasi.

Kegunaan Metode Pembelajaran Mind Map

Berdasarkan kesesuaian teori Piaget dalam Swadarma (2013: 26), mengatakan bahwa kegunaan Mind Map adalah sebagai berikut:

  1. Dengan Mind Map, peserta didik dapat menuangkan ide mereka berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya, sesuai dengan kreativitas masing-masing.
  2. Mind Map memberikan ruang kognitif yang besar melalui analisis yang dibuat sebanyak mungkin.
  3. Mind Map menggambarkan dan mengomunikasikan cara berpikir yang terstruktur.
  4. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan gagasan dengan bahasanya sendiri.
  5. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir tentang pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif.
  6. Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki peserta didik.
  7. Mendorong peserta didik untuk lentur terhadap perubahan gagasan.

Keunggulan Mind Mapping

Anita (2011) menyatakan bahwa mind mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat didalam diri seseorang. Adanya keterlibatan dua belah otak maka akan memudahkan seseorang untuk menghasilkan suatu bentuk sebagai hasil mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tulis maupun verbal. Kombinasi warna, simbol, dan bentuk memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.

Perbedaan penggunaan teknik mencatat mind mapping dengan teknik mencatat biasa dalam pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Perbedaan catatan biasa dan mind mapping
yaitu:

  1. Catatan Biasa
    1. Hanya berupa tulisan saja
    2. Hanya dalam satu warna
    3. Untuk review dibutuhkan waktu yang lama
    4. Waktu yang dibutuhkan untuk belajar
    5. Lebih lama
    6. Statis
  2. Catatan Mind Mapping
    1. Berupa tulisan, simbol, dan gambar
    2. Berwarna-warni
    3. Untuk review dibutuhkan untuk yang pendek
    4. Waktu yang dibutuhkan untuk belajar
    5. Lebih cepat dan efektif
    6. Membuat individu lebih kreatif

Aplikasi Mind Mapping dalam Pendidikan

Dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, kegunaan dan aplikasi mind mapping sangat banyak, antara lain untuk; meringkas, mengkaji ulang (review), mencatatat, mengajar, bedah buku (in-depth book analysis), presentasi, penelitian, dan manajemen waktu (tame management).

Langkah Pembelajaran Mind Mapping

Cara kerja mind mapping sama dengan cara kerja otak. Otak dapat melakukan hal-hal luar biasa yang paling kompleks sekalipun, pada dasarnya prinsip kerjanya sangat sederhana. Itulah kenapa metode ini mudah dan menyenangkan untuk dibuat. Karena cara kerjanya sejalan dengan kebutuhan dan kekuatan alami otak, bukan melawan cara kerja otak. Deporter (2010) menjelaskan bahwa ada beberapa kiat dalam membuat peta pikiran. Kiat-kiat tersebut yaitu:

  1. Membuat lingkaran ditengah kertas untuk menuliskan gagasan utama.
  2. Menambahkan cabang-cabang dari pusatnya untuk tiap poin kunci, menggunakan pensil warna.
  3. Menuliskan kata kunci/frase pada tiap-tiap cabang, lalu kembangkan untuk menambah detail-detail.
  4. Tambahkan simbol dan ilustrasi.
  5. Menggnakan huruf capital.
  6. Menuliskan gagasan penting dengan huruf yang lebih besar.
  7. Membuat kreasi pada peta pikiran yang dibuat.
  8. Memberikan garis bawah pada kata-kata yang dianggap penting dan menggunakan huruf tebal.
  9. Bersikap kreatif dan berani dalam membuat peta pikiran.
  10. Menggunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan hal penting.
  11. Membuat peta pikiran secara hirizontal.

Kiat-kiat dalam membuat sangat dipengaruhi oleh asosiasi masing-masing siswa. Perbedaan setiap asosiasi siswa akan menyebabkan peta pikiran yang dibuat berbeda-beda. Meskipun berbeda, tehnik ini mungkin terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa. Efektifitas peta pikiran sebagai suatu tehnik pencatatan dapat dilihat dari kemudahan siswa dalam mengingat dan mengulang kembali suatu materi pembelajaran IPA yang telah ditetapkan. Kemudahan dalam mengingat dan mengulang kembali materi ini sebagai hasil dari kombinasi fungsi otak kanan dan otak kiri siswa.

Peta pikiran mengombinasikan fungsi otak kiri dan otak kanan, terlihat dalam pola penggunaan kata-kata, angka-angka, logika, analisis, dan bahasa (kerja otak kiri) dengan irama, mimpi, imajinasi, musik, perasaan, emosi, kreativitas, dan bentuk atau simbol (kerja otak kanan). Menurut Windura (2009) menjelaskan bahwa peta pikiran melibatkan unsur otak kanan dan kiri secara bersama-sama, sebagaimana dijelaskan seperti pada tabel berikut ini:
Tabel Unsur-unsur otak kanan dan otak kiri yang terlibat dalam pembuatan peta pikiran

Otak Kiri Otak Kanan
Tulisan
Urutan penulisan
Hubungan antar kata
Warna
Gambar
Dimensi (tata ruang)

Teknik peta pikiran dalam pembelajaran IPA dengan karakteristik materi yang khas akan lebih efektif jika digunakan untuk materi-materi yang bersifat teoritis. Karakteristik materi IPA yang didalamnya terdapat rumusan matematis memerlukan kehati-hatian dalam membuat catatan dengan peta pikiran. Teknik peta pikiran dalam pembelajaran IPA dengan karakteristik materi yang khas akan lebih efektif jika digunakan untuk materi-materi yang bersifat teoritis. Karakteristik materi IPA yang didalamnya terdapat rumusan matematis memerlukan kehati-hatian dalam membuat catatan dengan peta pikiran.

Bunzan (2010) menjelaskan bahwa langkah-langkah untuk menyusun mind mapping antara lain yaitu:

  1. pastikan tema utama terletak ditengah-tengah,
  2. dari tema utama akan muncul tema-tema turunan,
  3. cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol,
  4. gunakan huruf besar,
  5. gunakan peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit,
  6. sisakan ruangan untuk penambahan tema.

Kelebihan dan Kekuangan Mind Mapping

Mind mapping adalah satu teknik mencatat yang mengembangakn gaya belajar visual yang memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbar. Adanya kombinasi warna, simbol, dan sebagainya memudahkan otak menyerap informasi yang diterima. Adapun kelebihan dan kelemahan dari mind mapping adalah sebagai berikut (Shoimin, 2014):

Kelebihan mind maping:

  1. Dapat mengemukakan pendapat secara bebas
  2. Dapat bekerja sama dengan teman lainnya
  3. Catatan lebih padat dan jelas
  4. Catatan lebih terfokus pada inti materi
  5. Membantu otak mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan.
  6. Meningkatkan daya kreatif siswa

Kelemahan mind mapping:

  1. Hanya siswa yang aktif yang terlibat
  2. Tidak sepenuhnya murid yang belajar
  3. Hasil mind mapping yang bervariasi membuat guru kewalahan memeriksanya.

Perbedaan Mind Mapping dan Peta Konsep

Peta konsep mirip dengan mind mapping. Peta konsep menyediakan bantuan visual konkrit untuk membantu mengorganisasikan informasi sebelum informasi tersebut dipelajari. Peta konsep adalah ilustrasi grafik konrit yang mengidikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. Peta konsep secara hirarki, artinya konsep yang lebih umum diletakkan pada puncak peta, makin kebawah konsep-konsep diurutkan menjadi konsep khusus. Peta konsep ada empat macam, yaitu pohon jaringan (netork tree), rantai kejadian (even chain), peta konsep siklus (cycle concept map) dan peta konsep laba-laba (spider concept map). Pada peta konsep, siswa hanya fokus pada definisi konsep, belajar menghubungkan konsep satu dengan konsep yang lain, perbedaan peta konsep dan mind mapping dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel. Perbedaan peta konsep dan mind mapping

Peta Konsep Mind Mapping
Berupa kata atau konsep, tetapi terdapat kata penghubung konsep Berupa kata/konsep, tetapi tidak terdapat kata penghubung antar konsep
Konsep yang lebih umum diletakkan pada puncak peta, makin kebawah konsep-konsep diurutkan menjadi konsep yang khusus. Sehingga peta konsep disusun secara hirarki Konsep yang lebih umum diletakkan pada tengah peta, konsep yang kurang khusus diletakkan dicabang-cabang peta
Ada empat macam peta konsep yaitu pohon jaringan (netork tree), rantai kejadian (even chain), peta konsep siklus (cycle concept map) dan peta konsep laba-laba (spider concept map). Bentuk mind mapping disesuaikan dengan pembuatannya. Sehingga pembuat dapat membuat mind mapping sesuai dengan kreatifitasnya

Penilaian Mind Mapping

Penilaian mind mapping tidak seperti penilaian hasil pekerjaan siswa yang mengacu pada yang salah dan benar, mind mapping itu tidak ada yang benar dan salah karena merupakan hasil pemikiran individu. Mind mapping yang dibuat oleh siswa akan dinilai berdasarkan banyaknya kata kunci yang di tentukan serta kesesuaian dengan aturan mind mapping. Siswa dapat dikatakan mampu menghasilkan mind mapping apabila hasil mind mapping siswa terdapat pada kategori baik. Hal ini dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel Perjenjangan Hasil Mind Mapping

Kategori Karakteristik Tingkat
Sangat Baik Kelancaran, Keluwesan, dan Orisinalitas Sangat Kreatif
Baik Kelancaran, Orisinalitas, atau Kelancaran dan Keluwesan Kreatif
Cukup Baik Orisinalitas atau Keluwesan Cukup Kreatif
Kurang Baik Kelancaran Kurang Kreatif
Tidak Baik Tidak ada komponen berpikir kreatif Tidak Kreatif