Diperbarui tanggal 5/02/2023

Literasi Sejarah

kategori Pendidikan Sejarah / tanggal diterbitkan 5 Februari 2023 / dikunjungi: 3.48rb kali

Pengertian Literasi Sejarah Siswa

Literasi sejarah adalah merujuk .pada tingkat pengetahuan dalam subjek sejarah, yaitu mengumpulkan berupa fakta-fakta tentang peristiwa di masa lalu. Berdasarkan kutipanya bahwa "berbagi informasi sangat mendasar, sangat penting untuk diketahui semua siswa agar dapat memahami pembelajaran baru" (Ayuningtias, 2021:59). Literasi sejarah mengacu pada sejauh mana seseorang mendapat manfaat dari mempelajari sejarah di kelas (Angga Yudistira Permana, 2019:1). Literasi sejarah didasarkan pada landasan berpikir bahwasanya kemampuan dari siswa dalam memahami sebuah peristiwa penting sejarah yang sangat membutuhkan keterkaitan pada kemampuan literasi sejarahnya. Literasi secara sederhana adalah suatu runtunan dari proses membaca, mendengarkan, menulis dan berkomentar atau berpendapat (Angga Yudistira Permana, 2019:2). Lebih lanjutnya lagi Kern (2017) Dikatakan bahwa literasi perlu didukung oleh kemampuan kognitif, termasuk pengetahuan bahasa tulis dan lisan, pengetahuan tentang aliran, dan pengetahuan budaya. Selain hal itu, tujuan dari pembelajaran sejarah sendiri itu adalah literasi sejarah (Hendra Kurnawan, 2015:45).

Berdasarkan Pengertian literasi sejarah di atas dapat di simpulkan bahwa Literasi sejarah merupakan kemampuan kognitif dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran sejarah di kelas sehingga dapat meningkatkan pemahaman pengetahuan siswa tentang pembelajaran sejarah.

Fungsi Literasi Sejarah

Dalam proses belajar, literasi sejarah sangat di butuhkan, dikarenakan siswa yang tidak memiliki kemampuan untuk memahami pembelajaran sejarah di kelas, tidak akan mungkin melakukan kegiatan belajar. Literasi sejarah dibutuhkan dalam menerapkan antusias usaha belajar buat para pelajar. Fungsi literasi sejarah menurut (Ayuningtias, 2021:61)sebagai berikut:

  1. Literasi sejarah mendorong pembentukan pemahaman siswa dengan membaca dan menyimak materi pembelajaran, dan mempelajari hal baru yang di ajarkan atau di tampilkan.
  2. Literasi sejarah berfungsi sebagai meningkatkan pengetahuan siswa di kelas.
  3. Memperkuat nilai- nilai kefektifan siswa dalam belajar di kelas
  4. Mendorong siswa untuk mampu mempertanyakan bukti dan penjelasan sejarah

Fungsi literasi menurut (Angga, 2019:4) mengemukakan ada lima fungsi sebagai berikut:

  1. Memperoleh pengetahuan fakta-fakta sejarah;
  2. Memperoleh pemahaman terkait berbagai peristiwa yang dialami oleh masyarakat yang hidup di masa lalu;
  3. Memperoleh kemampuan memperoleh ilmu pengetahuan dari berbagai sumber baik dari buku maupun internet.
  4. Mendorong siswa untuk mudah memahami nama tokoh, tempat, dan waktu yang terkait suatu peristiwa sejarah.

Fungsi literasi menurut Hendra Kurniawan (2018:63) sebagai berikut:

  1. Menumbuh kembangkan budi pekerti yang baik
  2. Mendorong siswa untuk meningkatkan pengetahuan
  3. Mendorong siswa untuk meningkatkan kepahaman
  4. Literasi sejarah siswa dapat medorong siswa terpacu untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
  5. Mendorong pemahaman siswa dalam kemampuan membaca dan menyimak.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi dari literasi sejarah adalah upaya untuk mendapatkan pengetahuan tentang materi pelajaran yang di landasi dengan memahami dan menguasaan siswa maka siswa akan belajar dengan baik dan meningkatnya prestasi belajar siswa secara optimal.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Literasi Sejarah

Faktor yang mempengaruhi literasi sejarah antaranya sebagai berikut:

  1. penguasaan konsep literasi sejarah oleh pengajar dalam pembelajaran sejarah.
  2. penguasaan peserta didik pada literasi juga mempengaruhi pengajar pada menerapkan literasi sejarah (Ayuningtias, 2021:62).

Menurut Hendra Kurniawan (2018:56) faktor yang mempengaruhi literasi sejarah adalah sebagai berikut:

  1. mengikuti pembelajaran dengan fokus,
  2. adanya motivasi dan minat belajar siswa sehingga materi pembelajaran dapat di pahami dan mudah di mengerti.
  3. Adanya dorongan keluarga dan bimbingan belajar.

Menurut (Angga, 2019:7), faktor-faktor yang mempengaruhi literasi sejarah siswa ada dua faktor yaitu faktor intern dan ekstern :

  1. faktor internal sebagai berikut:
    1. Faktor Jasmaniah
      Sehat berarti dalam keadaan baik dan bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang mempengaruhi belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu menjadi tidak bersemangat dan gangguan lainnya.
    2. Faktor Psikologis
      1. Inteligensi
        Kecerdasan memiliki pengaruh yang besar terhadap kemajuan belajar seseorang. Dalam situasi yang sama, siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi akan lebih berhasil dari pada mereka yang memiliki tingkat kecerdasan yang rendah. Namun, meskipun siswa memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, belum tentu mereka berhasil dalam belajar. Hal ini dikarenakan belajar merupakan proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan kecerdasan ini merupakan salah satu faktor diantara faktor lainnya.
      2. Perhatian untuk menjamin hasil belajar yang baik, siswa harus memiliki perhatian terhadap materi yang dipelajari. Dan agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakan agar materi pelajaran selalu menarik.
      3. Minat
        Minat adalah kecenderungan yang terus-menerus untuk memperhatikan beberapa kegiatan. Minat belajar yang besar, karena jika materi pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka proses belajar mengajar tidak akan dapat berjalan dengan baik dan pemahaman siswa terhadap pelajaran tidak akan tercapai. Karena materi pembelajaran yang menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajari dan siswa akan mengerti. bakat adalah kemampuan untuk
        belajar. Kemampuan itu hanya akan terwujud menjadi kenyataan nyata sebelum belajar. Dan jelas bahwa bakat tersebut mempengaruhi belajar seseorang.
      4. Motif
        Dalam proses belajar mengajar, perhatian harus diberikan pada hal-hal yang dapat mendorong siswa untuk belajar dengan baik atau memiliki motif untuk berpikir dan fokus, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang mendukung pembelajaran.
      5. Kematangan
        Kematangan adalah suatu tahap atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana organ tubuhnya siap untuk mencoba sesuatu yang baru. Dengan kata lain, anak yang sudah siap tidak bisa mengharapkannya sebelum belajar dan belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap.
  2. Faktor eksternal sebagai berikut:
    1. Faktor keluarga
      Faktor sekolah peserta didik yang mendapatkan pengaruh dari keluarga berupa:: a) Cara orang tua mendidik b) Hubungan antar anggota keluarga c) Suasana rumah tangga d) kondisi perekonomi keluarga e) Pemahaman orang tua f) Latar belakang budaya.
    2. Faktor Sekolah
      Faktor dari sekolah yang dapat mempengaruhi literasi sejarah siswadi antaranya sebagai berikut: Metode pengajaran b) Kurikulum c) Hubungan antara guru dan siswa Hubungan antara siswa dan siswa d) Disiplin sekolah e) Waktu sekolah f) Standar pembelajaran g) Kondisi gedung h) Metode pembelajaran i) Pekerjaan Rumah (PR).
    3. Faktor Masyarakat
      Masyarakat juga merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena kehadiran siswa di masyarakat. Pengaruh lingkungan masyarakat adalah: a) Kegiatan peserta didik di masyarakat b) Media massa c) Teman bergaul d) Bentuk kehidupan masyarakat.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi literasi sejarah adalah faktor intern yang berasal dari individu itu sendiri antaranya faktor jasmaniah, psikologis, berfikir, kematangan dan faktor ektern dari luar individu antaranya faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat, hal tersebut dapat mempengaruhi peningkatan literasi sejarah siswa dalam belajar di kelas.

Cara Pengukuran Literasi Sejarah

Konsep literasi sejarah yang telah dirangkum menunjukkan bagaimana literasi sejarah dapat dilihat dari berbagai dimensi atau tolak ukur yang masing-masing memiliki subdimensi yang dijelaskan pada tabel di bawah ini:

DimensiSub-Dimensi

Pengetahuan (knowledge)

  • Peristiwa-peristiwa (events)
  • Narasi-narasi (narratives)
Konsepsi pemahaman
(conceptual understanding)
  • Sebab-akibat dan konsekuensi (causation and consequence)
  • Motivasi (motivation)
  • Arti penting (significance)
  • Penilaian moral (moral judgment)
  • Perubahan dan keberlanjutan (change and continuity)
  • Empati (empathy)
Kerja sumber (Source Work/Historical Method)
  • Pencarian sumber (sourcing)
  • Corroborasi (corroboration)
  • Kontekstualisasi (contextualization)
  • Analisis (analysis)
  • Evaluasi (evaluation)
  • Penjelasan (explanation)
Kesadaran sejarah (historical consciousness) 
Bahasa sejarah (historical language) 

Menurut (Angga, 2019:7), cara untuk mengukur literasi sejarah adalah dengan tes prestasi. Pengukuran literasi sejarah menggunakan tes prestasi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran sejarah pada saat itu yang harus dijawab siswa dan dengan melakukan wawancara kepada guru maupun peserta didik untuk mengetahui berhasilnya tindakan yang dilakukan oleh guru agar dapat meningkatkan literasi sejarah siswa. Indikator kemampuan literasi sejarah sebagai berikut:

  1. Peristiwa sejarah : Memahami dan menjelaskan peristiwa sejarah
  2. Narasi dari masa lalu: Membuat narasi sejarah menggunakan bantuan sumber sejarah atau sumber belajar lainnya
  3. Keterampilan : Mengumpulkan dan menganalisis data-data peristiwa sejarah
  4. Bahasa sejarah : Menggunakan dan memahami bahasa sejarah
  5. Konsep sejarah : Memahami konsep sejarah
  6. Pemahaman TIK : Memahami dan menggunakan sumber data berbasis TIK

Indikator literasi sejarah adalah berupa pemahaman dari aspek kongnitif, dari aspek pengetahuan dapat dilakukan melalui test. Hendra Kurniawan (2018:140-142). Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkah bahwa cara mengukur atau indikator literasi sejarah siswa dengan melakukan lembar pengamatan, tes prestasi atau kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran sejarah dan wawancara langsung dengan guru maupun peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran sejarah yang diinginkan.