Diperbarui tanggal 24/05/2022

Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini

kategori Pendidikan Anak Usia Dini / tanggal diterbitkan 24 Mei 2022 / dikunjungi: 3.87rb kali

Pengertian Kecerdasan Kinestetik

Kecerdasan kinestetik adalah suatu kecerdasan yang melibatkan fisik ataupun tubuh dimana saat menggunakannya seseorang mampu atau terampil dalam melakukan gerakan tubuhnya. Kecerdasan kinestetik sangat perlu ditingkatkan karena kecerdasan ini sangat berkaitan dengan kemampuan menggunakan seluruh anggota tubuh untuk mengekspresikan suatu ide atau gagasan melalui suatu gerakan. Untuk jelasnya dapat kita lihat penjelasan dibawah ini. Gardner dalam Tadkiroatun Musfiroh (2012:1.16) berpendapat bahwa Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengelola objek. Seseorang yang optimal dalam kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal mengekspresikan dalam mimic atau gaya, atletik, menari dan menata gerak tari; kuat dan terampil dalam motorik halus, koordinasi tangan dan mata, motorik kasar dan daya tahan. Mereka juga mudah belajar dengan melakukan, mudah memanipulasikan benda-benda (dengan tangannya), membuat gerak-gerik yang anggun, pandai menggunakan bahasa tubuh.

Menurut Yuliani Nurani Sujiono (2013:188) Kecerdasan kinestetik adalah suatu kecerdasan dimana saat menggunakannya kita mampu melakukan gerakan-gerakan yang bagus, berlari, menari, membangun sesuatu, semua seni dan hasta karya. Banyak orang yang berbakat secara fisik dan “terampil menggunakan tangan” tidak menyadari bahwa mereka menunjukkan bentuk kecerdasan yang tinggi. Kecerdasan yang sama nilainya dengan kecerdasan yang lain.

Keterampilan Kecerdasan Kinestetik

Banyak yang mengemukakan bahwa keterampilan kecerdasan kinestetik itu adalah kemampuan untuk menggerakkan alat tubuh atau menggunakan seluruh anggota tubuhnya. Lebih jelasnya dapat kita lihat dari beberapa pendapat para ahli. Menurut Sabil Risaldy (2015) Kecerdasan Tubuh seseorang dalam bidang olahraga, kemampuannya berstrategi dan lincah serta lentur tubuhnya untuk melakukan berbagai macam olahraga. Menurut Fadlillah (2017:143) kecerdasan kinestetis merupakan bentuk kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengolah objek, respons, refleks. Artinya kinestetis lebih ditekankan pada motorik atau gerak tubuh, baik motorik kasar maupun halus. Misalnya menari, berlari, dan bermain bola.
Menurut Mursid (2015:164) Kecerdasan Kinestetik adalah kemampuan untuk menggerakkan alat-alat tubuh sesuai dengan fungsinya, bahkan mampu mengolah gerakan tubuh yang menarik, merupakan kemampuan yang dihasilkan oleh kecerdasan gerak tubuh. Kecerdasan gerak tubuh ini dibutuhkan manusia dalam kegiatan sehari-hari, baik untuk berolahraga, bekerja, santai dan lain-lain.

Menurut Adi W. Gunawan (2012:240) Kecerdasan kinestetik merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan kita dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide atau pemikiran dan perasaan, mampu bekerja dengan baik dalam menangani dan memanipulasi obyek. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan. Kecerdasan ini sangat menonjol pada diri seorang penari, atlet, pematung, pemusik, actor, mekanik, dokter bedah, ahli permata. Bunda Nisrina (2013) Kecerdasan Kinestetik ialah penguasaan gerakan tubuh, seperti keseimbangan, ketangkasan, keluwesan, dan kesadaran akan respons tubuh saat ingin bergerak.
Bunda Lucy & Ade Julius R (2012:136) Kecerdasan kinestetik jasmani merupakan kemampuan untuk menggunakan tubuh atau bergerak dengan ketepatan (presisi) untuk mengekspresikan ide-ide, perasaan, emosi, serta kemampuan menggunakan ketrampilan tubuh. Hamzah & Masri Kuadrat (2009:13) Kecerdasan kinestetis memuat kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah.

Karakteristik Kecerdasan Kinestetik

Menurut Meity H Idris (2014:74) kecerdasan ini memungkinkan koordinasi antara otak dan tubuh manusia. Manfaat optimalisasi kecerdasan ini dirasakan seseorang tidak hanya dalam menunjang aktivitas sehari-hari akan tetapi seseorang dapat menghasilkan keterampilan tubuh yang luar biasa seperti yang dilakukan oleh para atlet, penari, acrobat dan lain sebagainya. kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan yang berhubungan dengan anggota tubuh dan ciri-ciri anak dengan potensi kecerdasan ini. Menggunakan anggota tubuhnya secara aktif untuk mengatakan keinginannya, mengetahui sesuatu untuk berkomunikasi, Lebih cepat menerima informasi jika mereka terlibat dalam suatu kegiatan, Untuk kecerdasan kinestetik sentuhan, jari-jarinya memiliki kemampuan dalam melipat, menggunting, membuat benda-benda kecil (misalnya clay), merajut, melukis/menggambar dengan objek detail, melakukan pernainan seperti merakit sesuatu yang ukurannya kecil, Untuk kecerdasan kinestetik gerak badan, ciri-cirinya mereka senang bergerak dan tidak bisa diam dalam satu posisi untuk waktu yang lama.

Menurut Ucu Sulastri & Wahyudi (2015:60), orang dengan tipe kinestetik belajar melalui gerak, emosi dan sentuhan. Modalitas ini mengakses pada gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik. Ciri-ciri orang dengan tipe belajar kinestetik yaitu:

  1. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka saat berbicara
  2. Berdiri berdekatan saat berbicara dengan orang
  3. Belajar melalui memanipulasi dan praktik
  4. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
  5. Menyukai permainan yang menyibukkan
  6. Ingin melakukan segala sesuatu

Indikator Keterampilan Kecerdasan Kinestetik

Menurut Tadkiroatun Musfiroh (2012:6.12) Sebagian dari anak yang berkembang dalam kinestetik terlihat menonjol dalam aktivitas motorik halus, seperti mengetik, menggambar, memperbaiki, menjahit, meniru tulisan, menggunting, mewarnai, dan keterampilan motorik lain. Indikator kecerdasan kinestetik anak usia dini adalah:

  1. Kemampuan koordinasi tubuh seperti, melempar, menangkap dan menendang.
  2. Keseimbangan tubuh seperti, berdiri, memutar tubuh, merentangkan tangan dan mengayun.
  3. Kekuatan fisik seperti, memanjat, jalan jongkok, melompat dan meloncat.
  4. Kelenturan tubuh seperti, demonstrasi gerak, menirukan gerak, dan mencipta dan meluweskan gerakan.
  5. Kecepatan dan ketangkasan gerak seperti, berlari, menangkis dan menyentuh

Menurut Anita Yus (2011:78) dimensi dan indicator kecerdasan kinestetik adalah:

  1. Bergerak sesuai instruksi, Melempar bola kearah yang ditetapkan
  2. Menangkap dan melempar dengan cepat
  3. Loncat, Lompat
  4. Gerakan berpindah dengan zig-zag, Mengayuh sepeda dengan cepat
  5. Menyepak bola, Berlari seimbang & berhenti secara tiba-tiba
  6. Tujuan Kecerdasan Kinestetik

Christine Sujana (2008:170-174) dalam Sudarti Winarsih mengemukakan tujuan kecerdasan kinestetik adalah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan Kemampuan Psiko-motor, Kemampuan Psiko-motor merujuk pada kemampuan untuk mengkoordinasikan bagian tubuh seseorang dengan otak supaya berfungsi secara sinkron untuk mencapai tujuan fisik.
  2. Membangun Rasa Percaya Diri dan Harga Diri, Dalam suatu aktivitas bermain bebas, anak secara khusus merasa didorong untuk mencoba dan gagal, dan terus berusaha tanpa merasa tidak mampu. Ketika mulai menguasai kemampuan fisik yang lebih baik, harga diri anak meningkat. Seorang anak yang merasa bahwa secara fisik setingkat dengan anak lainnya akan lebih yakin ketika berpartisipasi dalam aktivitas kelompok.
  3. Meletakkan Fondasi Bagi Gaya Hidup Sporty, Mendorong kecerdasan tubuh melalui aktivitas fisik akan memotivasi anak bermain dan kecintaan terhadap gaya hidup yang aktif.
  4. Meningkatkan Kesehatan Anak, yang senang berolahrga akan lebih bugar dan lebih sehat dari anak yang tidak senang berolahraga. Anak yang berolahraga lebih kecil kemungkinannya memiliki resiko yang terkait dengan masalah penyakit seperti makan berlebihan atau kegemukan dibandingkan dengan anak yang malas berolahraga.

Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Kinestetik

Dalam perkembangan, setiap anak cenderung mempunyai perkembangan yang relatif sama, akan tetapi banyak variasi yang dapat mempengaruhi perbedaan pola perkembangan anak. Bambang Sujiono dalam Sudarti Winarsih (2007:28) menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan keterampilan gerak yaitu faktor tampilan dan faktor lingkungan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa faktor tampilan paling sering berpengaruh pada keterampilan gerak tertentu, faktor tampilan dapat berupa ukuran tubuh, pertumbuhan fisik, kekuatan, dan berat tubuh serta system syaraf. Sedangkan faktor lingkungan adalah banyak sedikitnya dan kualitas rangsangan yang diterima.

Diah Rahmatia (Sudarti Winarsih,2008:18) menyatakan bahwa perkembangan fisik anak dipengaruhi oleh faktor keturunan dalam keluarga, jenis kelamin, gizi, kesehatan, status sosial ekonomi, dan gangguan emosional. Lebih lanjut dijelaskan bahwa tubuh secara langsung akan menentukan keterampilan gerak anak.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan kinestetik dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor keturunan, keadaan paska lahir, proses kelahiran, kondisi pra lahir termasuk asupan gizi dan status sosial ekonomi, jenis kelamin, dan stimulasi atau rangsangan yang diterima selama proses tumbuh kembang anak sejak masa bayi.

Daftar Pustaka

Musfiroh Tadkiroatun (2012), Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Sujiono Yuliani Nurani (2013), Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT. Indeks

Idris Meity H (2014), Meningkatkan Kecerdasan Anak Usia Dini Melalui Mendongeng. Jakarta : PT. Luxima Metro Media.

Soefandi Indra & Pramudya (2014), Strategi Mengembangkan Potensi Kecerdasan Anak. Jakarta : Bee Media Pustaka

Yusvarita. Pesona PAUD. Peningkatan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Tari Ke Sawah Di taman kanak-kanak Toyibah Talawi : Kampus UNP. Vol 1 No. 1 .