Hipnoterapi
Pengertian Hipnoterapi
Hipnoterapi adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari manfaat sugesti untuk mengatasi masalah kognisi (pikiran), afeksi (perasaan), dan perilaku, begitu yang diungkapkan oleh Susianti (2009:80). Didukung oleh Gunawan (2010:18) mengemukakan bahwa hipnoterapi adalah salah satu cara yang sangat mudah, cepat, efektif, dan efisien dalam menjangkau pikiran bawah sadar, melakukan re-edukasi, dan menyambuhkan pikiran yang sakit. Kahija (2007:34) mendefinisikan hipnosis sebagai keadaan terfokusnya perhatian pada objek atau gambaran mental tertentu yang ditandai dengan meningkatnya sugestibilitas sebagai efek dari sikap kooperatif dengan orang lain. Erickson dalam Ellias (2009:84) menambahkan bahwa hipnosis adalah sebuah keadaan yang mengecilkan fokus perhatian. Dan didukung oleh Hartland yang juga dikutip Ellias (2009:86) yang menyatakan bahwa hipnosis telah diakui sebagai alat yang efisien dalam psikoterapi persenjataan lengkap kondisi psikologis dan psikosomatik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipnoterapi bisa diartikan sebagai metode untuk memberi sugesti atau perintah positif kepada pikiran bawah sadar seseorang, yang mana hipnoterapi menggunakan sugesti atau pengaruh kata-kata yang disampaikan dengan teknik-teknik. Sesuai dengan namanya, hipnoterapi menggunakan hipnosis untuk menjangkau pikiran bawah sadar subjek, karena yang diotak-atik adalah pikiran, maka perlu mengetahui mengenai pikiran dan cara kerjanya.
Gunawan (2010:17) mengemukakan bahwa manusia memiliki 2 (dua) macam pikiran yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar, yang keduanya saling mempengaruhi dan bekerja dengan kecepatan yang sangat tinggi. Untuk lebih memahami cara kerja pikiran, berikut penjabaran dari diagram yang menunjukkan bagian-bagian pikiran; conscious area adalah bagian yang menyimpan dan mengingat informasi dalam jangka waktu pendek, hanya dalam kurun satu hingga satu setengah jam terakhir. Critical area adalah bagian yang menyimpan informasi jangka panjang, dalam 24 jam terakhir. Modern memory area adalah bagian yang menyimpan seluruh informasi mulai dari saat subjek masih bayi hingga sekarang. Dan primitive area adalah bagian yang berisi memori yang bersifat pasif.
Selanjutnya Gunawan (2010:35) juga menjabarkan bahwa aktivitas pikiran manusia secara sederhana dikelompokkan ke dalam 4 (empat) wilayah yang dikenal dengan istilah brainwave atau gelombang otak yaitu: Beta, Alpha, Theta, dan Delta.
Alpha adalah kondisi ketika seseorang tengah fokus pada suatu hal, beta adalah kondisi pikiran pada saat sesorang sangat aktif dan waspada, theta adalah kondisi relaksasi yang sangat ekstrim, sehingga seakan-akan yang bersangkutan merasa tertidur, disebut sebagai gelombang pikiran ketika seseorang tertidur dengan bermimpi, dan delta adalah kondisi tidur normal (tanpa mimpi).
Kondisi hipnosis sangat mirip dengan kondisi gelombang pikiran alpha dan theta. Kondisi beta, alpha, dan theta merupakan kondisi umum yang berlangsung secara bergantian dalam diri kita. Pada saat setiap orang menuju proses tidur alami, maka yang terjadi adalah gelombang pikiran ini secara perlahan-lahan akan menurun mulai dari beta, alpha, theta, kemudian delta dimana kita benar-benar mulai tertidur.
Tujuan Hipnoterapi
Gunawan (2010:28) mengemukakan bahwa tujuan dari hipnoterapi adalah untuk mengatasi masalah-masalah sebagai berikut:
- Masalah Fisik dan Fisiologis
- Masalah Emosi dan Psikologis
- Masalah Perilaku
Yahya (2017:16) mengemukakan pendapat Mustofa bahwa dari segi medis hipnoterapi bisa digunakan untuk anastesi, cabut gigi, khitan, menjahit luka dan operasi besar atau kecil. Hal ini diperkuat oleh penelitian Auna (2017:18) Dalam praktek di lapangan hipnosis telah terbukti secara medis bisa mengatasi berbagai macam gangguan psikologis maupun fisik, misalnya menghilangkan kebiasaan buruk merokok, menghilangkan fobia.
Tujuan hipnoterapi dapat bervariasi tergantung pada masalah yang ingin diatasi oleh klien. Beberapa tujuan umum dari hipnoterapi adalah:
- Mengatasi masalah kesehatan mental: Hipnoterapi dapat membantu mengatasi masalah seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan PTSD.
- Merubah perilaku buruk: Hipnoterapi dapat membantu seseorang mengubah kebiasaan buruk seperti merokok, makan berlebihan, atau kecanduan alkohol.
- Mengatasi masalah fisik: Hipnoterapi juga dapat membantu mengatasi masalah fisik seperti nyeri kronis, migrain, dan masalah pencernaan.
- Meningkatkan kinerja: Hipnoterapi dapat membantu meningkatkan konsentrasi, motivasi, dan kepercayaan diri.
- Meningkatkan kualitas hidup: Hipnoterapi dapat membantu seseorang merasa lebih bahagia, lebih santai, dan lebih merasa terhubung dengan diri mereka sendiri.
Tahapan Hipnoterapi
Saat proses hipnoterapi, subjek hanya diam, duduk atau berbaring. Yang sibuk justru terapisnya, bertindak sebagai fasilitator. Pada proses selanjutnya, subjeklah yang menghipnosis dirinya sendiri. Berikut merupakan tahapan proses hipnoterapi menurut Gunawan (2010:87):
- Pra-Induksi
Gunawan (2010:88) mengemukakan bahwa pada tahap ini, hipnoterapis dan subjek untuk pertama kalinya bertemu, membuka percakapan untuk membangun kepercayaan subjek, menghilangkan rasa takut terhadap hipnoterapi, dan menjelaskan mengenai hipnoterapi. Hal ini diperkuat dengan pendapat Hendardi (2018:19) yang mengemukakan tahap pra-induksi seperti sebuah keadaan di mana dua orang sedang melakukan percakapan pada tahap awal perkenalan dan suatu proses untuk mempersiapkan suatu situasi dan kondisi yang kondusif antara ahli hipnoterapi dengan subjek. - Uji Sugestibilitas
Pada tahap Uji sugestibilitas Gunawan (2010:98) menjelaskan bahwa tahap ini berfungsi sebagai pemanasan, menghilangkan rasa takut terhadap, menentukan subjek mudah menerima sugesti atau tidak serta teknik induksi mana yang terbaik bagi subjek. - Induksi
Gunawan (2010:99) juga menjelaskan induksi adalah cara yang digunakan untuk membawa pikiran subjek berpindah dari pikiran sadar menuju pikiran bawah sadar.
Selaras dengan itu, Hendardi (2018:20) mengungkapkan induksi merupakan sugesti untuk membawa subjek dari normal state ke hypnosis state, atau dengan kata lain induksi akan membuat subjek “sangat rileks” atau bahkan “tertidur”. - Pendalaman Trance (Deepening)
Gunawan (2010:125) menambahkan bila diperlukan, hipnoterapis akan membawa subjek ke trance yang lebih dalam. Proses ini dinamakan deepening.
Hendardi (2018:20) mengemukakan bahwa konsep dasar dari deepening ini adalah membimbing subjek untuk berimajinasi melakukan sesuatu kegiatan atau berada di suatu tempat yang mudah dirasakan oleh subjek, rasa mengalami secara dalam ini akan membimbing subjek memasuki trance level lebih dalam. - Sugesti
Tahap sugesti menurut Gunawan (2010:100) adalah salah satu komponen terpenting dalam tahapan hipnoterapi, pada saat subjek masih berada dalam trance, hipnoterapis juga akan memberi kepada subjek pada saat proses hipnotis masih berlangsung dan diharapkan terekam terus oleh pikiran bawah sadar subjek, meskipun subjek telah keluar dari proses hipnosis. Sedangkan Hendardi (2018:21) berpendapat sugesti merupakan salah satu metode hipnoterapi paling sederhana dan hanya dapat diterapkan ke kasus-kasus sederhana yang sangat jelas penyebabnya, serta sebagai teknik untuk meningkatkan motivasi dan pemberdayaan. - Terminasi
Terminasi merupakan tahapan terakhir dari hipnoterapi. Gunawan (2010:102) menjelaskan bahwa pada tahap ini, hipnoterapis secara perlahan-lahan akan membangunkan subjek dari tidur hipnosisnya dan membawanya menuju keadaan yang sepenuhnya sadar. Selaras dengan itu Hendardi (2018:24) menjelaskan terminasi adalah suatu tahapan untuk mengakhiri proses hipnosis. Konsep dasar terminasi adalah memberikan sugesti atau perintah agar seorang subjek tidak mengalami kejutan psikologis ketika terhubung dari tidur hipnosis.