Diperbarui tanggal 17/03/2022

Full Day School

kategori Wawasan Kependidikan / tanggal diterbitkan 17 Maret 2022 / dikunjungi: 22.59rb kali

Pengertian Full Day School

Secara etimologis menurut John (dalam Yudefrizal, 2017:13), Full Day School berasal dari Bahasa Inggris yang terdiri dari tiga kata yaitu Full yang mengandung makna penuh, maksimal, banyak, Day yang berarti hari, dan School yang berarti sekolah. Jadi pengertian full day school secara harifah memiliki pengertian sehari penuh disekolah. Dalam arti secara luas, full day school mempunyai arti yaitu pendidikan yang menerapkan pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar sehari penuh dengan memadukan sistem pembelajaran yang menambahkan jam pembelajaran untuk pendalaman materi pembelajaran sehingga peserta didik dapat mengembangkan kreativitas dan pengembangan dirinya. Dalam lingkup sekolah yang menerapkan full day school proses kegiatan mengajarnya dilakukan sejak pukul 07.00-14.10 WIB dan sekolah bebas mengatur jadwal pelajaran sendiri dengan tetap mengacu pada standar nasional alokasi waktu sebagai standar minimal dan sesuai dengan bobot mata pelajaran dan ditambah model-model pendalamannya. Jadi dengan adanya full day school pemberlakuan jam pelajaran bagi anak dinilai sempurna karena jam belajar yang cukup panjang dan juga akan memaksimalkan pengawasan sekolah terhadap anak didik.

Menrurut Asmani (2017:20) mengungkapkan bahwa full day school merupakan sebuah sistem pembelajaran yang dilakuan dalam waktu sehari penuh dan juga merupakan program pemerintah, program ini menerapkan sistem pembelajaran secara intensif yaitu dengan memberikan waktu khusus selama lima hari untuk pendalaman materi dan satu hari untuk kegiatan ekstrakulikuler. Melalui penyediaan waktu belajar yang lebih lama sehingga proses pembinaan karakter dalam diri siswa akan lebih optimal, selain itu full day school juga mengajak siswa untuk hidup mandiri dalam suasana kebersamaan dan kesadaran sebagai makhluk tuhan serta pengembangan kreativitas dan bakat dalam diri siswa.

Program full day school sendiri ialah sebuah sistem pembelajaran yang dilaksanakan dalam waktu sehari penuh. Program ini menerapkan sistem pembelajaran secara intensif yaitu dengan memberikan waktu khusus selama lima hari untuk pendalaman materi dan satu hari ekstrakulikuler. Pendapat lain menjelaskan bahwa full day school merupakan sekolah sepanjang hari dimana proses kegiatan belajar mengajar dilakukan dari pagi hari hingga sore hari yaitu pukul 06.45 WIB, termasuk waktu istirahat (Baharuddin 2010:10). Keberadaan full day school dinilai menguntungkan, karena anak-anak memiliki watu belajar yang lebih banyak dibandingkan waktu bermain yang bermuara pada produktivitas yang tinggi sehingga akan menunjukkan sikap positif dan terhindar dari pergaulan yang menyimpang Kuswadi (dalam Wicaksono, 2017). Namun, program full day school memberikan efek lain diantaranya menjadikan siswa kurang berinteraksi dengan lingkungan keluarga, berkurangnya waktu bermain siswa, siswa banyak kehilangan waktu belajar dirumah dan belajar tentang hidup bersama keluarganya Mulyasari (Suranto & Suharningsih, 2017).

Program sekolah sepanjang hari (full day school), merupakan program pendidikan yang seluruh aktivitasnya berada disekolah sepanjang hari sejak pagi sampai sore. Dalam pengertian tersebut makna sepanjang hari pada hakikatnya tidak hanya upaya menambah waktu dan memperbanyak materi pelajaran, namun full day school yang dimaksudkan untuk meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran dengan penambahan jam pelajaran agar siswa mampu mendalami sebuah mata pelajaran dengan jatah waktu yang propersional selama sehari penuh (Ragella, 2011:43). Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian full day school ialah sebuah program sekolah dina proses pembelajarannya dilaksanakan sehari penuh disekolah untuk memperdalam materi pembelajaran, mengembangkan kreativitas dan mengembangkan diri serta mengajak siswa untuk lebih mandiri.

Tujuan Full Day School

Pelaksanaan full day school menurut Baharuddin (2010: 229-230) merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan, baik dalam prestasi maupun dalam hal moral atau akhlak. Dengan mengikuti full day school, orang tua dapat mencegah dan menetralisir kemungkinan dari kegiatan-kegiatan anak yang menjerumus pada kegiatan yang negatif. Salah satu alasan para orangtua memilih dan memasukkan anaknya ke full day school adalah dari segi edukasi siswa. Full day school selain bertujuan mengembangkan mutu pendidikan yang paling utama adalah full day school bertujuan sebagai salah satu upaya pembentukan akidah dan akhlak siswa dan menanamkan nilai-nilai positif. Full day school juga memberikan dasar yang kuat dalam belajar pada segala aspek yaitu perkembangan intelektual, fisik, sosial dan emosional. Banyak alasan mengapa full day school menjadi pilihan ( Ragella 2011 : 50).

Pertama, meningkatnya jumlah orangtua (parent-career) yang kurang memberikan perhatian kepada anaknya, terutama yang berhubungan dengan aktivitas anak setelah pulang dari sekolah Kedua, perubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat, dari masyarakat agraris menuju ke masyarakat industri. Perubahan tersebut jelas berpengaruh pada pola pikir dan cara pandang masyarakat. Kemajuan sains dan teknologi yang begitu cepat perkembangannya, terutama teknologi komunikasi dan informasi lingkungan kehidupan perkotaan yang menjurus kearah individualisme. Ketiga, perubahan sosial budaya mempengaruhi pola pikir dan cara pandang masyarakat. Salah satu ciri masyarakat industri adalah mengukur keberhasilan dengan materi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pola kehidupan masyarakat yang akhirnya berdampak pada perubahan peran. Peran ibu yang dahulu hanya sebagai ibu rumah tangga, dengan tugas utamanya mendidik anak, mulai bergeser. Peran ibu di zaman sekarang tidak hanya sebatas sebagai ibu rumah tangga, namun seorang ibu juga dituntut untuk dapat berkarier di luar rumah. Keempat, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat sehingga jika tidak dicermati, maka kita akan menjadi korban, terutama korban teknologi komunikasi. Dengan semakin canggihnya perkembangan di dunia komunikasi, dunia seolah-olah sudah tanpa batas (borderless world), dengan banyaknya program televisi serta menjamurnya stasiun televisi membuat anak-anak lebih enjoy untuk duduk di depan televisi dan bermain play station (PS).

Kelebihan dan Kelemahan Full Day School

Pelaksanaan program full day school memiliki banyak manfaat bagi siswa contohnya dalam dalam aspek akademik. Lamanya waktu belajar juga merupakan salah satu dari dimensi pengalaman anak. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2006: 114) bahwa dengan adanya full day school menunjukkan anak-anak akan lebih banyak belajar daripada bermain, karena adanya waktu terlibat dalam kelas, hal ini mengakibatkan produktifitas anak tinggi, maka juga lebih mungkin dekat dengan guru, siswa juga menunjukkan sikap yang lebih positif, karena tidak ada waktu luang untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan karena seharian siswa berada di kelas dan berada dalam pengawasan guru. Sistem full day school seperti yang dikemukakan Hasan (dalam Prihatanty 2017:15) mempunyai sisi kelebihan antara lain:

  1. Sistem full day school lebih memungkinkan terwujudnya pendidikan utuh.
    Benyamin S. Blom menyatakan bahwa sasaran (obyectivitas) pendidikan meliputi tiga bidang yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Karena melalui sistem asrama dan pola full day school tendensi ke arah penguatan pada sisi kognitif saja dapat lebih dihindarikan, dalam arti aspek afektif siswa dapat lebih diarahkan demikian juga pada aspek psikomotoriknya.
  2. Sistem full day school lebih memungkinkan terwujudnya intensifikasi dan efektivitas proses edukasi. Full day school dengan pola asrama yang tersentralisir dan sistem pengawasan 24 jam sangat memungkinkan bagi terwujudnya intensifikasi proses pendidikan dalam arti siswa lebih mudah diarahkan dan dibentuk sesuai dengan misi dan orientasi lembaga bersangkutan, sebab aktivitas siswa lebih mudah terpantau karena sejak awal sudah diarahkan.
  3. Sistem full day school merupakan lembaga yang terbukti efektif dalam mengaplikasikan kemampuan siswa dalam segala hal,seperti yang mencakup semua ranah baik kognitif, afektif maupun psikomotorik dan juga kemampuan bahasa asing.

Namun demikian, Hasan (dalam Prihatanty 2017:15) mengemukakan sistem pembelajaran model full day school ini tidak terlepas dari kelemahan atau kekurangan antara lain:

  1. Sistem full day school seringkali menimbulkan rasa bosan pada siswa. Sistem pembelajaran dengan pola full day school membutuhkan kesiapan baik fisik, psikologis, maupun intelektual yang bagus. Jadwal kegiatan pembelajaran yang padat dan penerapan sanksi yang konsisten dalam batas tertentu akan meyebabkan siswa menjadi jenuh. Namun bagi mereka yang telah siap, hal tersebut bukan suatu masalah, tetapi justru akan mendatangkan keasyikan tersendiri, oleh karenanya kejelian dan improvisasi pengelolaan dalam hal ini sangat dibutuhkan. Keahlian dalam merancang full day school sehingga tidak membosankan.
  2. Sistem full day school memerlukan perhatian dan kesungguhan manajemen bagi pengelola, agar proses pembelajaran pada lembaga pendidikan yang berpola full day school berlangsung optimal, sangat dibutuhkan perhatian dan curahan pemikiran terlebih dari pengelolaannya, bahkan pengorbanan baik fisik, psikologis, material dan lainnya. Tanpa hal demikian, full day school tidak akan mencapai hasil optimal bahkan boleh jadi hanya sekedar rutinitas yang tanpa makna.

Faktor Penunjang dan Penghambat Full Day School

Baharuddin (2010: 232) setiap sistem pembelajaran pasti memiliki kelebihan (faktor penunjang) dan kelemahan (faktor penghambat) dalam penerapannya, tidak terkecuali dengan sistem full day school. Adapun faktor pendukung dan penghambat sistem full day school adalah sebgai berikut:

  1. Faktor Pendukung Pelaksanaan Sistem full day school
    Faktor pendukung pelaksanaan sistem full day school adalah setiap sekolah mempunyai tujuan yang ingin dicapai, tentunya pada tingkat kelembagaan. Untuk menuju kearah tersebut, diperlukan berbagai kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Diantara faktor-faktor pendukung itu diantaranya adalah kurikulum, management pendidikan, sarana dan prasarana, sarana belajar, dan yang paling penting dalam pendidikan adalah SDM (Sumber daya manusia).
  2. Faktor penghambat Full Day School
    Faktor penghambat full day school salah satunya adalah sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana merupakan bagian dari pendidikan yang sangat vital, guna menunjang keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan pendidikan yang baik, sebagaimana dikatakan bahwa sekolah dapat berhasil apabila pengelolaan sarana dan prasarana juga baik. Selain itu faktor penghambat full day school juga bisa disebabkan oleh guru, apakah guru pada sekolah yang menerapkan full day school tersebut dapat memanfaatkan waktu yang diberikan dengan baik ataukah sebaliknya.