Diperbarui tanggal 25/03/2024

Delapan Keterampilan Dasar Mengajar

kategori Pembelajaran Mikro / tanggal diterbitkan 7 Juli 2021 / dikunjungi: 2.45rb kali

Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar

Menurut Barnawi & Arifin (2015:127) Keterampilan dasar mengajar merupakan kemampuan yang bersifat khusus (Most specific instructional bebaviors). Keterampilan ini dapat menjawab pertayaan pokok tentang how to teach atau bagaimana membelajarkan siswa. Dalam penilaian kinerja guru, keterampilan dasar mengajar biasa dijadikan salah satu indikator untuk menentukan derajat prestasi kerja guru. Oleh karena itu, teracher trainee perlu menguasai keterampilan mengajar dasar mengajar agar kelak saat mengajar di kelas makro dapat melaksanakan tugas secara profesional.Pendidikan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang berkualitas pula. Pembelajaran merupakan suatu proses yang melibatkan berbagai komponen yang saling berkaitan, salah satu komponen yang berperan penting dalam keberhasilan sebuah pembelajaran adalah tenaga pendidik/guru. Supaya dapat menciptakan pembelajaran yang berkualitas seorang guru harus menguasai berbagai keterampilan mengajar. Menurut Mulyasa (2005:69) “keterampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.” Sebuah tujuan pembelajaran yang sempurna tanpa diimbangi dengan kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka hal tersebut belum dikatakan maksimal. Keterampuilan dasar menjadi guru sangat diperlukan. Guru tidak dilahirkan, tetapi dibentuk terlebih dahulu. Untuk membentuk guru yang baik dibutuhkan keterampilan dasar.

Video Pengantar Pembelajaran Mikro 

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar adalah kemampuan/kecakapan standar yang harus dimiliki oleh seorang guru atau individu yang berprofesi sebagai pengajar.

Delapan Keterampilan Dasar Mengajar

Menurut Barnawi & Arifin (2013,128-163) Kererampilan dasar yang perlu dipelajari guru sebagai berikut:

  1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
    Membuka pelajaran merupakan usaha untuk mencipkan prakondisi agar mental maupun perhatian siswa terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Dengan kata lain, ,membuka pelajaran siswa pada materi pelajaran bukan hanya diperlukan pada awal pelajaran, melainakan juga selama proses pembelajaran. Siswa dapat saja beralih perhatiannya di pertengahan pelajaran. Oleh karena itu, membuka pelajaran bukan hanya dilakukan pada awal pelajaran, melainkan juga dapat dilakukan pada tiap penggal pelajaran, tiap penggal awal pelajaran, dan setiap kali beralih ke hal atau topik baru.

    Menutup pelajaran merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyimpulkan kegiatan inti. Saat guru mengatakan kepada siswa bahwa waktu pelajaran sudah habis bukan termasuk kegiatan menutup pelajaran. Kegiatan menutup pelajaran harus memberikan gambaran menyeluruh rentang apa yang telah dipelajari, tingkat pencapaian siswa, dan tingkat keberhasilan guru. Kegiatan menutup pelajaran tidak hanya dilakukan pada setiap akhir pelajaran, tetapi juga dapat dilakukan pada setiap penggal akhir kegiatan atau setiap kali akan beralih ke hal atau topik baru.
  2. Keterampilan Menjelaskan
    Keterampilan menjelaskan merupakan keterampilan membuat permasalahan menjadi lebih jelas.Kegiataan menjalaskan memiliki tiga komponen, yaitu penyampain pesan (sender), pihak yang dituju (receiver), dan pesan (message). Keterampilan menjelaskan diperlukan untuk menangnggulangi gangguan yang menyebabkan informasi tidak sampai secara utuh kepada siswa, misalnya ada beberapa siswa yang mengobrol di dalam kelas. Selain itu, informasi tidak sampai secara utuh kepada siswa bisa terjadi karena kemampuan siswa yang terbatas. Siswa tidak dapat membahami materi secara langsung sehingga membutuhkan penjelasan lebih lajut.
  3. Keterampilan Mengadakan Variasi
    Keterampilan mengadakan variasi merupakan keterampilan mengubah ubah agar berbeda dari yang biasanya, Keterampilan ini cukup penting dalam pembelajaran untuk menghilangkan rasa jenuh atau bosan. Guru yang mengajar dengan suara yang datar dan berdiri di tempat yang sama dari awal sampai akhir pembelajaran tentu akan terasa sangat membosankan. Nada suara dan posisi mengajar yang tidak menonton akan dapat menghilangkan rasa bosan bagi setiap orang yang melihatnya.
  4. Keterampilan Memberikan Penguatan
    Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan memberi respons positif dengan tujuan mempertahankan dan meningkatkan perilaku tertentu. Penguatan juga dapat dikatakan sebagai respons terhadap suatu tingkah laku yang sengaja diberikan agar tingkah laku tersebut dapat terulang kembali.
  5. Keterampilan Bertanya
    Keterampilan bertanya merupakan keterempilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban/balikan dari orang lain. Setiap pengajaran, evaluasi, pengukuran, dan penilaian dilakukan dengan pertayaan. Pertayaan yang baik akan menuntun kita pada jawaban yang sesungguhnya dan pertayaan yang buruk akan menjauhkan kita dari jawaban yang memuaskan.
  6. Keterampilan Mengelola Kelas
    Keterampilan mengelola Kelas merupakan keterampilan untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta mengembalikan kondisi apabila terjadi gangguan dalam pembelajaran. Secara lebih rinci. Edi Seogito & Yuliani Nurani (dalam Bardawi & Arifin,2015:152-153) mengatakan bahwa pengelolaan kelads merupakan seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang digunakan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio-emosional yang positif, dan mengembangkan serta mempertahankan organisasi kelas yang efektif.
  7. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
    Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan diperlukan ketika jumlah siswa sangat sedikit. Misalnya, 3-8 orang untuk kelompok kecil dan seorang untuk perorangan. Dalam konteks ini, guru berperan sebagai organisator kegiatan pembelajaran, narasumber. motivator siswa, fasilitator atau penyedia materi dan kesempatan belajar, konselor sekaligus yang sama dengan peserta lain.
  8. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
    Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai teacher trainer, Dalam kegiatan mengajar ada kalanya guru membuat kegiatan diskusi kelompok. Kegiatan diskusi melibatkan aktivitas mental dan emosional yang dapat meningkatkan kemampuan interpersonal. Siswa memiliki kesempatan untuk belajar secara aktif dengan optimal bersama teman-temannya. Namun, dalam suatu kegiatan diskusi sering dijumpai siswa ngobrol tentang hal-hal di luar materi diskusi. Penyebanya, bisa jadi karena siswa merasa kesulitan dengan materi pelajaran atau karena materinya tidak menarik. Dalam konteks ini keterampilan guru dalam memimpin diskusi kelompok kecil sangat dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan diskusi secara efektif jumlah kelompok kecil, yaitu tiga hingga sembilan orang.

Daftar Rujukan

E. Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Barnawi & Arifin. 2013. Micro teaching :Teori & Praktik pelajaran yang efektif & kreatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.