Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan dikenal dengan program e-learning. E-leaning di Indonesia telah dikembangkan dibawah naungan program Telematika Pendidikan atau program E-education. Hal ini digunakan pada segala bentuk teknologi komunikasi untuk menciptakan, mengelola, dan memberikan informasi. E-education berhubungan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan teknologi komunikasi, seperti komputer, internet, telepon, televisi, video, radio, dan alat bantu audiovisual lainnya yang digunakan dalam pendidikan.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan juga didasarkan pada manfaat yang begitu besar dalam menunjang proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan:
1. Arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat.
2. Kemudahan mendapatkan resource yang lengkap
3. Aktivitas pembelajaran peserta didik meningkat
4. Daya tampung meningkat
5. Adanya standarisasi pembelajaran
6. Meningkatkan learning outcomes baik kuantitas/kualitas.
Perkembangan TIK dalam bidang pendidikan diharapkan dapat berimplikasi secara positif terahadap kualitas pembelajaran dan pemerataan dalam mendapatkan akses pendidikan. Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran jarak jauh menggunakan media internet menyebabkan hubungan peserta didik dengan pengajar menjadi lebih fleksibel tanpa dibatasi oleh pertemuan tatap muka secara langsung. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi penyelenggaraan pendidikan menjadi lebih terbuka, beragam, multidisipliner dan tidak harus bersifat klasikal, serta bersifat efisien dan kompetitif.
Saat ini kecenderungan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia yaitu:
- Lebih bersifat terbuka dengan menggunakan model pembelajaran jarak jauh baik secara singkronous maupun ansingkronous.
- Terjadinya sharing resource antar lembanga pendidikan dalam sebuah jaringan.
- Berubahnya peran guru atau tenaga pengajar yang pada awalnya memegang peran utama dalam proses pembelajaran berubah menjadi fasilitator pembelajaran.