Diperbarui tanggal 7/06/2021
Fungsi Kurikulum
Kurikulum pada dasarnya memiliki fungsi sebagai pedoman dan acuan bagi penggunanya, artinya kurikulum bagi seorang pendidik, berfungsi sebagai pedoman dalam mengajar dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Bagi orang tua, kurikulurn memiliki fungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi sekolah (kepala sekolah, yayasan dan pengawas) kurikulum memiliki fungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar. Sedangkan bagi masyarakat, kurikulum memiliki fungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terwujudnya proses pembelajaran di sekolah. Sedangkan, berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat beberapa fungsi kurikulum, diantaranya adalah:
- Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function). Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dilingkungannya karna lingkungan bersifat dinamis artinya dapat berubah-ubah.
- Fungsi Integrasi (the integrating function). Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain mengandung makna bahwa kurikulum merupakan alat pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utut yang dapat dibutuhkan dan berintegrasi di masyarakat.
- Fungsi Diferensiasi (the diferentiating function). Kurikulum berfungsi sebagai diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan dari berbagai perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani.
- Fungsi Persiapan (the propaeduetic function). Kurikulum berfungsi sebagai persiapan yang mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan mampu mempersiapkan siswa kejenjang selanjutnya dan juga dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak melanjukan pendidikan.
- Fungsi Pemilihan (the selective function). Kurikulum berfungsi sebagai pemilihan adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan pilihan program belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
- Fungsi Diagnostik (the diagnostic function). Kurikulum sebagai diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang mampu mengarahkan dan memahami potensi siswa serta kelemahan dalam dirinya. Jika telah memahami potensi dan mengetahui kelemahannya, maka diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dan memperbaiki kelemahannya.