Teori Kedewasaan Arnold Lucius Gessel
Arnold Lucius Gesell (1880-1961) adalah seorang psikolog dan dokter anak Amerika yang terkenal karena karya rintisannya di bidang perkembangan anak. Gesell mengembangkan teori kedewasaan yang berpendapat bahwa perkembangan anak terutama ditentukan oleh faktor genetik, bukan faktor lingkungan. Menurut Gesell, anak-anak berkembang melalui serangkaian tahap perkembangan, yang masing-masing ditandai dengan tonggak tertentu dalam perkembangan fisik, sosial, emosional, dan kognitif mereka. Pencapaian ini telah ditentukan sebelumnya oleh susunan genetik anak dan terungkap menurut jadwal yang tetap, terlepas dari lingkungan anak tersebut.
Proses ini terdiri dari beberapa tahap perkembangan yang harus dilalui oleh individu untuk mencapai kematangan psikologis dan fisik. Gesell mengemukakan bahwa setiap tahap perkembangan ini memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Gesell juga menekankan pentingnya mengamati dan mendokumentasikan perilaku anak untuk mendapatkan wawasan tentang kemajuan perkembangan anak.
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai teori kedewasaan Gesell.
- Tahap perkembangan: Gesell percaya bahwa anak-anak berkembang melalui serangkaian tahap perkembangan, masing-masing dengan serangkaian karakteristik dan tonggak pencapaiannya sendiri. Tahapan ini meliputi masa bayi, anak usia dini, anak tengah, dan remaja.
- Urutan tetap: Gesell berpendapat bahwa setiap tahap perkembangan terungkap dalam urutan tetap yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, bayi belajar berguling sebelum belajar merangkak, dan mereka belajar merangkak sebelum belajar berjalan. Urutan ini ditentukan oleh faktor genetik, dan tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
- Norma kedewasaan: Gesell mengembangkan norma kedewasaan, yang merupakan pola khas perkembangan yang didasarkan pada pengamatannya terhadap sejumlah besar anak. Norma-norma ini memberikan dasar untuk membandingkan perkembangan anak dengan teman sebayanya.
- Perbedaan individu: Sementara Gesell percaya bahwa semua anak berkembang melalui tahap perkembangan yang sama, dia juga mengakui bahwa ada perbedaan individu dalam kecepatan dan waktu perkembangan. Misalnya, beberapa anak mungkin mulai berjalan lebih awal atau lebih lambat dari yang lain.
- Metode observasi: Gesell mengembangkan sejumlah metode observasi untuk mempelajari perkembangan anak, termasuk penggunaan tes standar dan observasi perilaku. Dia percaya bahwa pengamatan yang cermat terhadap perilaku anak-anak dapat memberikan wawasan yang berharga tentang kemajuan perkembangan mereka.
Tahap-tahap Kedewasaan Menurut Gesell
1. Tahap prenatal (Masa dalam kandungan)
Tahap prenatal menurut teori kedewasaan Arnold Gesell adalah tahap pertama dalam proses perkembangan manusia. Tahap ini dimulai dari saat konsepsi terjadi hingga saat bayi lahir. Pada tahap prenatal, embrio dan janin berkembang dari sel tunggal hingga menjadi individu yang memiliki organ dan sistem yang lengkap. Proses ini terdiri dari tiga fase utama:
- Fase zigotik: Fase ini terjadi saat sel sperma dan sel telur bergabung membentuk zigot atau sel tunggal yang baru. Selama fase ini, zigot bergerak menuju rahim dan terus membelah.
- Fase embrio: Fase ini dimulai pada minggu kedua dan berlangsung hingga minggu kedelapan kehamilan. Selama fase ini, organ-organ penting seperti jantung, paru-paru, dan otak mulai terbentuk.
- Fase janin: Fase ini dimulai pada minggu kesembilan kehamilan dan berlangsung hingga saat bayi lahir. Selama fase ini, janin terus berkembang dan organ-organ yang sudah terbentuk semakin matang.
Gesell percaya bahwa tahap prenatal sangat penting dalam perkembangan manusia. Pada tahap ini, pola-pola perkembangan yang mendasar, seperti pertumbuhan fisik, terbentuk. Gesell juga mengemukakan bahwa faktor lingkungan, seperti asupan nutrisi dan paparan terhadap bahan kimia berbahaya, dapat memengaruhi perkembangan janin dan menyebabkan masalah pada tahap perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu, perawatan yang baik selama kehamilan sangat penting bagi kesehatan dan perkembangan janin.
2. Tahap Bayi ( 0 - 2 tahun)
Tahap bayi dalam teori kedewasaan Arnold Gesell terjadi dari saat bayi lahir hingga usia 2 tahun. Pada tahap ini, bayi mengalami perkembangan fisik dan kognitif yang cepat. Gesell mengamati bahwa pada tahap bayi, perkembangan fisik bayi sangat cepat. Bayi mulai belajar untuk menggerakkan tubuhnya, mengendalikan otot-ototnya, dan belajar untuk mengambil makanan. Bayi juga mulai belajar untuk mengenal dunia sekitarnya melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan perasaan.
Selain itu, pada tahap bayi, perkembangan kognitif bayi juga sangat penting. Bayi mulai belajar untuk berbicara, memahami bahasa, dan mempelajari konsep-konsep dasar seperti waktu, ruang, dan objek. Bayi juga mulai belajar untuk memecahkan masalah dan belajar dari pengalaman yang diperoleh melalui interaksi dengan dunia sekitarnya. Gesell percaya bahwa setiap bayi berkembang pada tingkat yang berbeda-beda dan memiliki kecepatan perkembangan yang unik. Namun, ia juga menekankan bahwa ada pola perkembangan umum yang ditemukan pada hampir semua bayi, seperti kemampuan untuk meraih benda dan duduk dengan bantuan pada usia tertentu.
Dalam tahap bayi, peran orang tua dan pengasuh sangat penting dalam membantu bayi berkembang secara optimal. Memberikan stimulasi yang sesuai dan menanggapi kebutuhan bayi secara tepat dapat membantu bayi berkembang dengan baik pada tahap ini.
3. Tahap Anak Prasekolah (2 - 6 tahun)
Tahap anak-anak menurut teori maturation Arnold Gesell dimulai pada usia 2 tahun hingga sekitar usia 6 tahun. Pada tahap ini, anak-anak mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa aspek seperti motorik, bahasa, dan sosial. Menurut teori pematangan Arnold Gesell, anak-anak pada tahap ini mengembangkan tonggak tertentu dalam perkembangan fisik, sosial, emosional, dan kognitif mereka. Berikut adalah beberapa tonggak perkembangan anak usia dini menurut Gesell:
- Keterampilan motorik: Anak-anak di masa kanak-kanak mengembangkan lebih banyak kontrol atas gerakan motorik mereka. Mereka mulai berjalan, berlari, memanjat, melompat, dan melempar dengan lebih percaya diri dan terkoordinasi.
- Keterampilan bahasa: Anak-anak di masa kanak-kanak mengembangkan keterampilan bahasa mereka dengan cepat. Mereka mulai menggunakan kalimat sederhana untuk mengomunikasikan kebutuhan dan keinginan mereka dan mulai mengembangkan kosa kata dan tata bahasa yang lebih kompleks. Mereka juga belajar untuk lebih memahami apa yang dikatakan orang lain kepada mereka.
- Keterampilan sosial: Anak-anak di masa kanak-kanak menjadi lebih sosial dan mulai bermain dengan teman sebaya. Mereka belajar bagaimana berbagi dan bergiliran, serta bagaimana mengekspresikan emosi dan kebutuhan mereka dengan cara yang tepat.
- Perkembangan emosi: Anak usia dini mulai mengembangkan rasa diri dan memahami emosi mereka sendiri dengan lebih baik. Mereka mungkin juga mulai menunjukkan empati kepada orang lain dan mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan anggota keluarga dan teman sebaya.
Gesell berpendapat bahwa setiap anak akan mengalami perkembangan pada tahap-tahap yang telah ditentukan secara genetik dalam urutan yang sama. Namun, ia juga menekankan bahwa perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti interaksi dengan orang tua, pengalaman belajar, dan situasi sosial.
4. Tahap Anak Sekolah (6 -12 tahun)
Masa anak sekolah adalah tahap dalam perkembangan manusia yang dimulai sekitar usia 6 tahun dan berlangsung hingga sekitar usia 12 tahun. Menurut teori pematangan Arnold Gesell, anak-anak pada tahap ini mengembangkan tonggak tertentu dalam perkembangan fisik, sosial, emosional, dan kognitif mereka. Berikut adalah beberapa tonggak masa kanak-kanak menurut Gesell:
- Perkembangan fisik: Anak-anak di masa kanak-kanak tengah terus tumbuh dan berkembang secara fisik. Mereka mungkin mengalami percepatan pertumbuhan dan mendapatkan kekuatan dan koordinasi dalam gerakan mereka. Keterampilan motorik halus, seperti menulis dan menggambar, menjadi lebih tepat.
- Perkembangan kognitif: Anak-anak di masa kanak-kanak tengah mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih maju, termasuk kemampuan berpikir logis dan abstrak. Mereka juga menjadi lebih mandiri dalam berpikir dan mulai mempertanyakan otoritas dan norma-norma masyarakat.
- Perkembangan sosial: Anak-anak di masa kanak-kanak tengah terus mengembangkan keterampilan sosial dan hubungan mereka dengan teman sebaya. Mereka menjadi lebih terampil dalam resolusi konflik dan mulai memahami perspektif orang lain. Persahabatan menjadi lebih penting dan berpengaruh dalam hidup mereka.
- Perkembangan emosional: Anak-anak di masa kanak-kanak menengah menjadi lebih sadar diri dan mulai mengembangkan rasa identitas. Mereka mungkin juga menjadi lebih peka terhadap perasaan orang lain dan mengembangkan empati terhadap mereka yang berbeda dari mereka.
5. Tahap remaja
Masa remaja adalah tahap perkembangan yang dimulai pada usia 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun. Pada tahap ini, remaja mengalami banyak perubahan, baik dari segi fisik maupun psikologis. Berikut adalah beberapa capaian penting yang diidentifikasi oleh Gesell pada tahap remaja:
- Perubahan Fisik: Pada masa remaja, anak mengalami pertumbuhan fisik yang sangat cepat, terutama pada perubahan tinggi badan, berat badan, lebar bahu, dan bentuk tubuh yang semakin menyerupai orang dewasa. Selain itu, anak juga mengalami perubahan pada organ reproduksi dan produksi hormon seksual yang mendorong perkembangan sekunder seperti suara yang berubah, pertumbuhan rambut pada wajah, dan pertumbuhan payudara.
- Perkembangan Kognitif: Gesell mempercayai bahwa remaja pada tahap ini mengalami perkembangan kognitif yang kompleks, termasuk kemampuan berpikir logis dan abstrak yang semakin matang, penggunaan pemikiran hipotetis, dan kemampuan untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana. Anak juga mulai mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang moralitas dan mempertanyakan nilai-nilai budaya yang ada.
- Perkembangan Emosional: Pada masa remaja, anak mengalami perubahan emosional yang signifikan. Mereka seringkali menjadi lebih mandiri dan membutuhkan ruang untuk mengeksplorasi diri mereka sendiri. Mereka mulai mengembangkan keterampilan sosial dan mengambil tanggung jawab lebih besar dalam hubungan dengan orang lain.
Gesell percaya bahwa tahap berkembang anak memiliki urutan tetap yang ditentukan sebelumnya oleh faktor genetik. Meskipun mungkin ada perbedaan individu dalam kecepatan dan waktu perkembangan, perkembangan manusia secara keseluruhan mengikuti urutan tahapan yang telah ditentukan sebelumnya secara genetik. Namun, Gesell juga mengakui bahwa faktor lingkungan, seperti praktik pengasuhan dan ekspektasi budaya, dapat memengaruhi perkembangan anak secara signifikan.