Diperbarui tanggal 14/02/2023

Kecerdasan Verbal Linguistik

kategori Perkembangan Peserta Didik / tanggal diterbitkan 13 Februari 2023 / dikunjungi: 3.51rb kali

Pengertian Kecerdasan Verbal Linguistik

Sujiono (2013:185) menjelaskan kecerdasan linguistik merupakan kecerdasan pada pengolahan kata, ataupun kemampuan penggunaan kata secara baik melalui lisan maupun tulisan.
Madyawati (2016:23) kecerdasan linguistik ialah kecerdasan dalam mengolah kata, atau bisa juga dikatakan sebagai kemampuan dalam penggunaan kata secara baik melalui lisan ataupun tertulis. Menurut Yaumi & Nurdin (2013) kecerdasan linguistik verbal atau dikenal dengan istilah pintar kata adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa baik lisan maupun tulisan secara tepat dan akurat.

Sedangkan menurut Uno & Umar (2010) (dalam Halimah, 2018:167) kecerdasan verbal linguistik merupakan kemampuan individu dalam penggunaan bahasa serta berbagai kata, baik itu secara tertulis ataupun lisan, untuk bentuk-bentuk yang tidak sama dalam mengekspresikan berbagai gagasannya. Menurut Paul Suparno (dalam Nisa, 2015: 183) kecerdasan linguistik (verba) ialah suatu kemampuan dalam penggunaan serta pengolahan berbagai kata secara efektif. Berkaitan dengan multiple intelligence Schmidt (2002) (dalam Rachmawati & Euis, 2010:22) mengutarakan kecerdasan diruang lingkup bahasa bekerja seperti generator kata serta bahasa. Kecerdasan ini termasuk didalamnya rasa peka saat menggunakan struktur, arti serta penggunaan bahasa, dan kemampuan untuk melakukan manipulasi kata melalui lisan ataupun tulisan.

Thobroni (2017:198) menjelaskan kecerdasan bahasa ialah ketepatan berpikir dengan berbagai kata penggunaan bahasa dalam menyatakan, serta memberi makna arti yang kompleks. Kecerdasan verbal linguistik sangat penting dimiliki oleh anak-anak karena kecerdasan verbal linguistik akan selalu digunakan oleh anak di masa kehidupannya. Selanjutnya dalam kehidupan bermasyarakat seseorang yang unggul dalam kecerdasan bahasa bisa dilihat dari para penulis, jurnalis, ahli bahasa dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat diatas ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan verbal linguistik merupakan suatu kemampuan untuk penggunaan bahasa baik secara langsung ataupun tertulis dan menggunakannya secara efektif.

Manfaat Kecerdasan Verbal Linguistik

Savitri (2019:5) menjelaskan beberapa manfaat kecerdasan bahasa bagi manusia, diantaranya:

  1. Bisa melakukan komunikasi dengan lancar, baik secara lisan ataupun tulisan;
  2. Bisa memberikan bantuan kepada diri sendiri untuk meraih prestasi disekolah karena berbagai hal yang mengharuskan individu untuk memiliki kemampuan untuk memberikan sebuah arti serta penggunaan berbagai kata (bahasa), misalnya pada aktivitas menulis, membaca bukubuku mata pelajaran, menghafal berbagai fakta serta istilah, memberikan presentasi di kelas, serta berbagai diskusi yang didalamnya terdapat banyak ide serta wawasan;
  3. Cepat dalam penguasaan bahasa lain hingga memberi kemudahan ketika berkomunikasi.

Aspek-aspek Kecerdasan Verbal Linguistik

May Lwin (2008) (dalam Ratu Besse, 2017:12-13) mengemukakan bahwa terdapat empat aspek didalam kecerdasan verbal linguistik diantaranya:

  1. Mendengar
    Mendegar merupakan sesuatu yang penting karena bagi seseorang yang bisa mendengar akan membantunya dalam mengembangkan kemampuan berbahasa dan mendengar juga memberi pengalaman pertama dalam bahasa.
  2. Berbicara
    Berbicara menjadi bagian dari keterampilan berbahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini bisa dilatih dengan belajar serta sering melakukan komunikasi dengan orang lain, keterampilan berbicara bermanfaat dalam membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
  3. Membaca
    Membaca merupakan kegiatan belajar mengeja, memahami serta melafalkan sesuatu yang tertulis. Menurut Tarigan (1985) (dalam Irdawati, hal 4) menjelaskan membaca merupakan sebuah langkah yang dilaksanakan dan digunakan oleh pembaca dalam penerimaan pesan, sebuah metode yang digunakan dalam kegiatan komunikasi. Membaca
    bermanfaat dalam menambah wawasan atau pengetahuan sesuai seseorang.
  4. Menulis
    Menulis termasuk dalam keterampilan berbahasa yang biasanya digunakan untuk dalam kegiatan komunikasi baik itu melalui tatap muka langsung ataupun sebaliknya.

Ciri-ciri Kecerdasan Verbal Linguistik

Adapun beberapa ciri yang signifikas dipaparkan oleh Agustin (2013:113-114) ialah sebagai berikut:

  1. Suka bernyanyi dengan lagu yang sederhana, tahu akan sajak-sajak dan senang dalam bermain menggunakan jari jemari.
  2. Suka bicara didepan teman sebayanya.
  3. Senang bercerita dengan teman sebayanya maupun anggota keluarga.
  4. Mengeja berbagai kata dengan mudah dan tepat.
  5. Dapat mempelajari berbagai kata baru dengan cepat, terutama apabila berhubungan dengan pengalaman dirinya.
  6. Mempunyai berbagai kosa kata serta wawasan yang lebih dibandingkan anak seusianya.

Adapun menurut Dollagahan (dalam Kristina dkk, 2020:317) mengeluarkan pendapat bahwa kecerdasan verbal linguistik mempunyai karakteristik khusus terhadap kepekaan struktur, bunyi, makna, fungsi kata serta bahasa. Adapun seorang yang mempunyai kecerdasan verbal linguistik ini memiliki kecenderungan sebagai berikut:

  1. Suka melakukan komunikasi dengan orang lain, seperti temannya ataupun orang dewasa disekitarnya.
  2. Suka bercerita panjang lebar mengenai pengalaman sehari-hari tentang yang ia lihat dan ketahui.
  3. Cepat mengingat nama teman serta keluarga, tempat ataupun hal kecil yang dapat ia dengar serta ketahui.
  4. Senang membawa buku kemudian berpura-pura membaca, serta lebih cepat mengenal huruf daripada anak seusianya.
  5. Mudah saat mengucapkan berbagai kata, suka bermain kata serta suka melakukan hal lucu.
  6. Senang bercerita serta membaca cerita.
  7. Mempunyai sejumlah kosa kata yang lebih (ketika dia berbicara) daripada anak seusianya.
  8. Senang melakukan peniruan tulisan yang ia jumpai.
  9. Menuliskan kalimat dua kata.
  10. Senang melakukan percobaan membaca tulisan yang terdapat pada kemasan makanan, eletronik, papan nama serta lainnya.
  11. Menyukai permainan linguistik seperti tebak kata.

Menurut Setyorini (2018:116-117) memaparkan bahwa ciri yang sangat terlihat menyebutkan bahwa anak mempunyai kecerdasan verbal linguistik yang sangat baik apabila dalam kemampuannya membaca dan menulis, bercerita, mengeja berbagai kata secara tepat serta mempunyai lebih banyak kosa kata daripada anak seusianya.

Cara Mengembangkan Kecerdasan Verbal Linguistik

Menurut Sujiono (2013:186-187) beberapa cara yang bisa dilaksanakan dalam mengembangkan kecerdasan verbal linguistik anak diantaranya:

  1. Mengajak anak berbicara
  2. Membacakan cerita
  3. Bermain huruf
  4. Merangkai cerita
  5. Berdiskusi atau bercakap-cakap
  6. Bermain peran
  7. Memperdengarkan lagu anak-anak

Adapun menurut Arief Budiman (dalam Haryanti, 2017:120) mengeluarkan pendapat bahwa kecerdasan bahasa dapat dilakukan secara optimal melalui cara, sebagai berikut:

  1. Anak dibimbing agar belajar bicara orang tua atau orang lain;
  2. Anak yang cenderung diam bisa dilakukan pengoptimalan kecerdasan bahasanya melalui cara yang dibimbing untuk mengarang maupun membuat tulisan tentang berbagai hal yang anak sukai.
  3. Anak dibimbing membaca berbagai buku kesukaannya, sehingga otak anak bisa banyak melakukan rekaman serta pengingat berbagai kata.

Selain itu, kegiatan membaca bisa memperluas wawasan dan perbendaharan anak yang semakin banyak.

Indikator Kecerdasan Verbal Linguistik

Indikator pencapaian kecerdasan linguistik anak usia 5-6 tahun menurut Yaumi (2013:25) dijelaskan dibawah ini:

  1. Anak mampu menulis lebih baik dari anak-anak seusianya.
    Setiap anak memiliki potensi yang perlu dikembangkan. Oleh sebab itu menurut Lane (2009) (dalam Yaumi, 2013:14) mengungkapkan bahwa seorang anak yang mempunyai kecerdasan tinggi maka dapat menceritakan serta mempraktekkan secara langsung, menulis dengan baik daripada anak lain yang mempunyai usia sama dengannya, memiliki memori mengenai nama, tempat, serta tanggal, dan informasi lainnya lebih baik daripada anak seusianya, suka dengan permainan kata, suka membaca buku, menghargai sajak, serta bermain kata-kata, senang mendengarkan cerita dengan tidak menggunakan buku, berkomunikasi, pikirsan, perasaa, serta berbagai ide secara baik, merespon berbagai bunyi, irama, warna, serta kata-kata lisan.
  2. Anak mampu menyebutkan nama, tempat atau hal-hal lain.
    Salah satu pencapaian kecerdasan verbal linguistik yang diharapkan yaitu anak mampu menyebutkan nama, tempat atau hal-hal lain. Kemampuan anak dalam menerapkan kata-kata secara terampil dan mengekspresikan berbagai hal secara fasih. Hal ini sesuai dengan pendapat James (dalam Kamrida, 2017:17) bahwa kecerdasan linguistik ditampakkan dengan rasa peka terhadap makna serta kata yang berurutan, dan kemampuan membuat berbagai penggunaan bahasa.
  3. Anak mampu mendengarkan kata-kata lisan (cerita, komentar dalam radio, dan buku-buku audio).
    Anak mampu mendengarkan kata-kata lisan merupakan tingkat capaian yang penting untuk diperhatikan, karena berkaitan dengan kemampuan anak dalam berbahasa. Selain itu, menurut Cheung (2009) (dalam Yaumi, 2013:14) anak yang mempunyai kecerdasan bahasa yang lebih daripada anak yang menirukan bunyi-bunyian, bahasa, membaca, menulis, serta berdiskusi, mendengarkan secara efektif, memahami, meringkas, menginterpretasi dan menjelaskan, serta mengingat apa yang telah dibaca, selalu berupaya agar penggunaan bahasanya meningkat, menciptakan berbagai bentuk bahasa yang baru, bekerja dengan menulis maupun komunikasi secara lisan.
  4. Anak mampu berkomunikasi dengan orang lain.
    Bahasa ialah alat komunikasi yang dipakai oleh manusia agar dapat melakukan komunikasi dengan manusia lainnya. Menurut Hurlock (1978:176) (dalam Dahlia dkk, hal 3) menjelaskan bahwa bahasa ialah sebuah bentuk komunikasi pikiran serta perasaan yang disimbolkan dengan tujuan untuk bisa disampaikan dengan baik artinya kepada orang lain. Hurlock juga memaparkan bahwa hal yang termasuk karakteristik bahasa yaitu bahasa lisan, bahasa tulisan, bahasa isyarat, bahasa tubuh dan ekspresi wajah.

Sedangkan menurut Yus (2011:23), indikator kecerdasan linguistik/bahasa anak usia 5-6 adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan bunyi dengan menggunakan huruf (kring-r).
  2. Penggunaan kata penghubung.
  3. Penggunaan keterangan objek/subjek.
  4. Penggunaan kata kerja dasar (infinitif).
  5. Penggunaan kata keterangan (adverb).
  6. Penggunaan kalimat yang menunjukkan tingkat perbandingan.
  7. Mendengarkan cerita yang panjang.
  8. Mengajukan pertanyaan sesuai dengan topik.
  9. Penggunaan kata kerja bantu.
  10. Mulai membaca tulisan.
  11. Mulai menulis kata dan kalimat pendek.