Keterampilan Mengelola Kelas
Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar Mengelola Kelas
Keterampilan dasar mengajar mengelola kelas adalah salah satu aspek penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan faktor yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan, di mana siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar. Dalam mengelola kelas, guru harus mampu menciptakan aturan dan tata tertib yang jelas, serta mengelola interaksi antar siswa dengan baik. Selain itu, guru juga harus mampu mengidentifikasi dan mengatasi masalah perilaku yang muncul di dalam kelas, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara lancar dan efektif.
Keterampilan dasar mengajar mengelola kelas melibatkan berbagai teknik dan strategi, mulai dari pembuatan aturan dan tata tertib, hingga teknik-teknik mengatasi masalah perilaku siswa dan membangun hubungan yang positif dengan siswa. Penguasaan keterampilan ini akan membantu guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Wong (2009) dalam bukunya "The First Days of School" mengemukakan bahwa keterampilan mengajar mengelola kelas adalah kemampuan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, kondusif, dan efektif, serta mampu mengelola perilaku siswa agar sesuai dengan aturan dan tata tertib yang telah ditetapkan. Marzano, Pickering, dan Pollock (2001) dalam bukunya "Classroom Instruction that Works" mengemukakan bahwa keterampilan mengajar mengelola kelas adalah kemampuan guru untuk membangun hubungan yang positif dengan siswa, menciptakan iklim kelas yang kondusif, dan mengelola interaksi antar siswa dengan baik. Sedangkan Charles (2011) dalam bukunya "Building Classroom Discipline" mengemukakan bahwa keterampilan mengajar mengelola kelas adalah kemampuan guru untuk merencanakan dan menerapkan aturan dan tata tertib yang jelas, serta mampu mengatasi masalah perilaku siswa secara efektif.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar mengajar mengelola kelas meliputi kemampuan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, kondusif, dan efektif, serta mampu mengelola perilaku siswa agar sesuai dengan aturan dan tata tertib yang telah ditetapkan. Selain itu, keterampilan ini juga mencakup kemampuan guru untuk membangun hubungan yang positif dengan siswa, mengelola interaksi antar siswa dengan baik, serta merencanakan dan menerapkan aturan dan tata tertib yang jelas untuk mengatasi masalah perilaku siswa secara efektif. Keterampilan dasar mengajar mengelola kelas sangat penting bagi guru untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan efektif, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Anda dapat memahami keterampilan dasar mengajar mengelola kelas melalui video berikut:
Tujuan Melakukan Pengelolan Kelas
Tujuan keterampilan dasar mengelola kelas adalah untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan efektif, di mana siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar. Berikut adalah beberapa tujuan keterampilan dasar mengelola kelas:
- Menciptakan aturan dan tata tertib yang jelas untuk mengatur perilaku siswa di dalam kelas.
- Membangun hubungan yang positif antara guru dan siswa, serta antar siswa satu sama lain.
- Mengelola interaksi antar siswa agar berlangsung secara baik dan saling menghormati.
- Mengatasi masalah perilaku siswa dengan cara yang efektif dan positif.
- Mengidentifikasi siswa yang memerlukan bantuan tambahan, seperti siswa yang kesulitan dalam belajar atau memiliki masalah pribadi.
- Menjaga keamanan dan kenyamanan di dalam kelas, sehingga siswa dapat fokus pada proses pembelajaran.
- Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
- Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Faktor-faktor Penghambat dalam Mengelola Kelas
Mengelola kelas dengan efektif adalah tugas penting bagi seorang guru dalam memastikan bahwa siswa dapat belajar dengan baik. Namun, banyak faktor yang dapat menjadi penghambat bagi guru dalam menjalankan tugas ini dengan sukses. Faktor-faktor penghambat ini dapat memengaruhi kemampuan guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif bagi siswa, serta mempengaruhi kemampuan siswa untuk belajar secara optimal. Faktor-faktor penghambat dalam mengelola kelas dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk faktor internal dan eksternal dari guru dan siswa. Faktor-faktor penghambat yang datang dari guru diantaranya:
- Kurangnya keterampilan pengelolaan kelas, seperti kurangnya kemampuan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif, atau kurangnya kemampuan dalam mengatasi masalah perilaku siswa.
- Kurangnya pengetahuan tentang cara mengelola konflik dalam kelas dan cara mengatasi masalah perilaku siswa.
- Kurangnya perencanaan dan persiapan yang baik sebelum mengajar, seperti kurangnya perencanaan tentang cara menyampaikan materi pelajaran atau kurangnya persiapan tentang strategi pengelolaan kelas yang akan digunakan.
- Kurangnya kesabaran atau empati dalam menghadapi perilaku siswa yang sulit.
- Kurangnya kemampuan dalam membentuk hubungan yang positif dengan siswa, atau kurangnya kemampuan dalam memotivasi siswa untuk belajar.
- Kurangnya pemahaman tentang kebutuhan siswa, seperti kurangnya pemahaman tentang perbedaan dalam gaya belajar siswa atau kurangnya pemahaman tentang tantangan yang dihadapi siswa di luar kelas.
- Kurangnya kemampuan dalam memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa.
Sedangkan faktor-faktor penghambat yang datang dari siswa yaitu:
- Masalah kesehatan atau kebutuhan khusus. Siswa yang mengalami masalah kesehatan atau memiliki kebutuhan khusus mungkin memerlukan perhatian ekstra dari guru, yang dapat menghambat kemampuan guru dalam mengelola kelas secara efektif.
- Ketidakmampuan untuk fokus atau konsentrasi. Siswa yang tidak mampu fokus atau konsentrasi selama pelajaran dapat mengganggu konsentrasi siswa lainnya, dan memengaruhi kemampuan guru untuk mengelola kelas.
- Keterlambatan atau absensi. Siswa yang sering terlambat atau tidak hadir dapat mengganggu konsentrasi siswa lainnya dan memengaruhi kemampuan guru dalam mengelola kelas.
- Tantangan pribadi atau keluarga. Siswa yang mengalami tantangan pribadi atau keluarga, seperti masalah keuangan atau masalah keluarga, mungkin sulit untuk fokus selama pelajaran dan dapat mengganggu konsentrasi siswa lainnya.
- Kurangnya motivasi. Siswa yang kurang termotivasi untuk belajar dapat mengganggu konsentrasi siswa lainnya dan membuat sulit bagi guru untuk mengelola kelas dengan efektif.
- Gangguan perilaku. Siswa yang menunjukkan perilaku tidak pantas, seperti agresi atau ketidakpatuhan, dapat mengganggu konsentrasi siswa lainnya dan memengaruhi kemampuan guru untuk mengelola kelas.
- Perbedaan budaya atau bahasa. Siswa yang memiliki perbedaan budaya atau bahasa mungkin kesulitan dalam memahami pelajaran dan dapat mengganggu konsentrasi siswa lainnya.
Prinsip dalam Mengelola Kelas
Berikut adalah prinsip-prinsip dalam mengelola kelas yaitu:
- Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
Prinsip ini berfokus pada menciptakan lingkungan kelas yang aman dan nyaman bagi siswa. Guru harus memastikan bahwa siswa merasa aman di kelas dan tidak ada intimidasi atau pelecehan yang terjadi. Selain itu, guru juga harus memastikan kelas teratur dan nyaman untuk belajar, seperti menjaga kebersihan dan keteraturan ruangan. - Menetapkan aturan dan harapan yang jelas
Prinsip ini berfokus pada menetapkan aturan dan harapan yang jelas bagi siswa. Guru harus membuat aturan dan harapan yang sederhana dan mudah dipahami oleh siswa, seperti aturan tentang ketertiban kelas, tugas-tugas, dan tata tertib. Dengan menetapkan aturan dan harapan yang jelas, siswa akan tahu apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka harus berperilaku di dalam kelas. - Memberikan umpan balik yang konstruktif
Prinsip ini berfokus pada memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Guru harus memberikan umpan balik yang jelas dan spesifik, baik mengenai prestasi akademik maupun perilaku, sehingga siswa dapat meningkatkan kinerja mereka. Umpan balik yang positif dapat membantu siswa merasa termotivasi untuk belajar dan berkembang. - Memfasilitasi partisipasi aktif siswa
Prinsip ini berfokus pada memfasilitasi partisipasi aktif siswa dalam kegiatan kelas. Guru harus menciptakan situasi di mana siswa dapat aktif terlibat dalam proses pembelajaran, seperti dengan mendorong diskusi kelompok, presentasi, atau tugas kelompok. Hal ini dapat membantu siswa untuk belajar dari satu sama lain dan mengembangkan keterampilan sosial mereka. - Menyediakan berbagai macam strategi pengajaran
Prinsip ini berfokus pada menyediakan berbagai macam strategi pengajaran, seperti ceramah, diskusi, atau simulasi, sehingga siswa dengan berbagai macam gaya belajar dapat belajar dengan efektif. Guru harus memahami gaya belajar siswa dan menyediakan metode pengajaran yang berbeda-beda, sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang materi yang diajarkan. - Mendorong kerjasama dan kolaborasi
Prinsip ini berfokus pada mendorong kerjasama dan kolaborasi antara siswa, sehingga siswa dapat belajar bersama-sama dan saling membantu satu sama lain. Guru harus memberikan kesempatan bagi siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan menyelesaikan tugas kelompok. Hal ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial, memperluas pengetahuan mereka, dan memecahkan masalah bersama. - Menjaga kesetaraan dan keadilan
Prinsip ini berfokus pada menjaga kesetaraan dan keadilan dalam mengelola kelas. Guru harus memperlakukan semua siswa dengan adil dan sama, tanpa diskriminasi.
Strategi dalam Mengelola Kelas
Berikut adalah beberapa strategi dalam mengelola kelas:
- Membuat rencana pengelolaan kelas
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru sebaiknya membuat rencana pengelolaan kelas yang mencakup aturan kelas, tata tertib, dan sanksi bagi pelanggaran aturan. Rencana ini harus dipresentasikan dengan jelas kepada siswa agar mereka memahami dan mengikuti aturan dengan baik. - Menerapkan sistem pujian dan penghargaan
Memberikan pujian dan penghargaan kepada siswa yang berprestasi dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa. Sistem pujian dan penghargaan yang jelas dan terstruktur dapat memberikan siswa insentif untuk mencapai prestasi yang lebih baik. - Menggunakan bahasa tubuh dan nada suara yang tepat
Bahasa tubuh dan nada suara yang digunakan oleh guru dapat mempengaruhi suasana kelas. Guru harus menggunakan bahasa tubuh yang positif, seperti senyuman dan kontak mata, untuk menunjukkan kesediaan untuk berinteraksi dengan siswa. Selain itu, nada suara guru harus tenang dan sopan agar siswa merasa nyaman dan terbuka untuk berbicara di kelas. - Menggunakan teknologi dan media pembelajaran
Teknologi dan media pembelajaran dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mengelola kelas. Misalnya, presentasi PowerPoint atau video pembelajaran dapat membantu siswa memahami materi yang diajarkan. Selain itu, aplikasi dan platform pembelajaran online dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran jarak jauh. - Menerapkan strategi belajar kooperatif
Strategi belajar kooperatif melibatkan siswa dalam pembelajaran kelompok dan dapat membantu meningkatkan kerjasama dan keterampilan sosial siswa. Guru harus memilih tugas-tugas kelompok yang sesuai dengan kemampuan siswa dan memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana tugas tersebut harus diselesaikan. - Menjaga konsistensi dalam mengelola kelas
Konsistensi dalam mengelola kelas dapat membantu siswa memahami aturan dan tata tertib yang berlaku di kelas. Guru harus konsisten dalam memberikan sanksi bagi siswa yang melanggar aturan dan memberikan pujian dan penghargaan bagi siswa yang berprestasi. - Membangun hubungan positif dengan siswa
Hubungan positif antara guru dan siswa dapat membantu menciptakan lingkungan kelas yang positif dan produktif. Guru harus membantu siswa merasa nyaman dan diterima di kelas dan berinteraksi dengan mereka secara positif dan terbuka. Hal ini dapat membantu siswa merasa termotivasi untuk belajar dan mengembangkan keterampilan sosial mereka.