Diperbarui tanggal 30/03/2023

Keterampilan Dasar Mengajar Bertanya

author/editor: Edi Elisa / kategori Pembelajaran Mikro / tanggal diterbitkan 9 Juli 2021 / dikunjungi: 15.16rb kali

Pengertian Keterampilan Bertanya

Keterampilan bertanya merupakan kemampuan sesorang guru untuk mengajukan suatu pertanyaan sebagai stimulus untuk menumbuhkan keaktifan dan respon dari peserta didik. keterampilan bertanya sangat perlu untuk dikuasi oleh guru untuk meninkatkan keaktifan siswa. Guru yang berbicara terus-menerus tanpa adanya sesi tanya jawab akan menciptakan suasana yang monoton. Siswa menjadi pasif dan sulit untuk mengetahui apakah siswa telah memahami apa yang disampaikan oleh guru.

Keterampilan dasar mengajar bertanya adalah kemampuan untuk mengajukan pertanyaan yang efektif dan tepat kepada siswa sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Robert Gagne, seorang psikolog dan pengajar, mengemukakan bahwa keterampilan dasar mengajar bertanya adalah kemampuan untuk merencanakan pertanyaan yang mendukung tujuan pembelajaran, memberikan masukan yang sesuai kepada siswa, dan memperbaiki pemahaman mereka melalui tanya jawab. Marzano, Pickering, dan Pollock dalam bukunya "Classroom Instruction that Works" mengemukakan bahwa keterampilan dasar mengajar bertanya adalah kemampuan untuk menggunakan pertanyaan sebagai alat untuk merangsang dan memperdalam pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan, serta memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan bertanya adalah kemampuan guru untuk merencanakan dan mengajukan pertanyaan yang relevan, terbuka, dan mendukung tujuan pembelajaran, serta memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpikir kritis, mandiri, dan mendalam.

Dalam menyempaikan suatu pertanyaan, guru juga harus memperhatikan kualitas dari suatu pertanyaan yang diajukan kepada siswa. Pertanyaan yang baik akan berdampak positif terhadap diri siswa seperti:

  1. Mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
  2. Dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa.
  3. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa serta menuntun siswa untuk menentukan jawaban.
  4. Dan mampu memusatkan siswa pada pokok materi yang sedang dipelajari.

Keterampilan bertanya terdiri dari bertanya dasar dan bertanya lanjut. Bertanya dasar pada umumnya digunakan untuk membuka suatu pertanyaan kepada siswa, setelah siswa menjawab, guru dapat mengajukan pertanyaan lanjut dengan tujuan untuk memperbesar partisipasi siswa, meningkatkan keterampilan berpikir, ataupun mendorong siswa untuk berinisiatif sendiri mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan.

Tujuan 

Tujuan dari melakukan sesi tanya jawab dalam pembelajaran yaitu:

  1. Mendorong siswa untuk mampu berpikir kritis memecahkan suatu permasalahan melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru.
  2. Mengembangkan belajar siswa aktif. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan maka siswa akan dituntut untuk aktif dalam pembelajaran, mereka akan berusaha untuk menemukan jawaban dari berbagai pertanyaan yang diungkapkan oleh guru.
  3. Menyelidiki dan menilai tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Melalui berbagai pertanyaan guru juga dapat mengetahui sejauh mana materi pelajaran telah dikuasai oleh guru dan melakukan evaluasi untuk perbaikan pembelajaran kedepannya.
  4. Memfokuskan perhatian siswa pada suatu konsep atau masalah tertentu. Melaui berbagai pertanyaan guru dapat menekankan bahwa konsep atau topik-topik tertentu perlu mendapatkan perhatian lebih dari siswa.

Komponen Keterampilan Bertanya 

Komponen-komponen keterampilan bertanya dasar:

  1. Gunakanlah pertanyaan yang singkat dan jelas
    Ajukan pertanyaan yang tidak berbelit-belit serta menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembangannya. Disini guru harus memahami betul karakteristik peserta didiknya.
  2. Berikan acuan
    Sebelum memberikan pertanyaan adakalanya guru perlu memberikan pernyataan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diinginkan dari siswa. Contoh: Bumi merupakan salah satu planet yang mengintari matahari, coba sebutkan selain bumi planet apa saja yang mengintari matahari?
  3. Memindahkan giliran
    Memindahkan giliran dapat dilakukan jika suatu pertanyaan perlu untuk dijawab lebih dari satu siswa. Sebaiknya jika jawaban dari siswa kurang tepat guru tidak langsung mengkoreksi jawaban dari siswa tetapi guru dapat memindahkan giliran kepada siswa lain untuk ikut memberikan jawaban.
  4. Penyebaran
    Hal ini dilakukan agar lebih banyak siswa yang terlibat dan aktif dalam pembelajaran. Ketika bertanya hendaknya guru tidak hanya memberikan kesempatan kepada beberapa siswa untuk menjawab tetapi seluruh siswa harus memiliki kesempatan yang sama. Dalam prakteknya ketika bertanya hendaknya guru tidak langsung menunjuk salah satu siswa untuk menjawab, tetapi pertanyaan diberikan kepada seluruh siswa didalam kelas dan selanjutnya guru dapat memilih beberapa siswa yang mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan.
  5. Memberikan waktu berpikir
    Ketika memberikan pertanyaan guru harus memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir. Guru harus menghindari ketika selesai memberikan pertanyaan langsung menunjuk kesalah satu siswa untuk menjawab. Mengapa? karna hal tersebut akan menyebabkan siswa lainnya enggan untuk ikut berpikir mengenai jawaban dari pertanyaan guru karna sudah dibebankan kepada salah satu siswa yg langsung ditunjuk oleh guru. Untuk itu memberikan jeda waktu berpikir kepada siswa merupakan hal yang sangat penting agar seluruh siswa aktif dalam pembelajaran.
  6. Memberikan tuntunan
    Ketika siswa kesulitan untuk menjawab pertanyaan hendaknya guru tidak langsung memberikan jawaban yang benar tetapi guru dapat memberikan tuntunan agar siswa dapat mengkonstruksi jawabannya sendiri. dengan tidak secara langsung guru memberikan jawaban, siswa akan terbiasa untuk memecahkan permasalahan secara mandiri. Siswa tidak akan berpikir bahwa jika mereka tidak mampu menjawab maka pertanyaan guru tersebut nantinya juga akan dijawab sendiri oleh guru.

Keenam komponen tersebut merupakan komponen bertanya dasar lalu apa saja yang termasuk komponen bertanya lanjut?

  1. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dari jawaban siswa.
    Ketika siswa telah mampu menjawab pertanyaan dengan baik sebaiknya guru tidak langsung berhenti sampai disana tetapi guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutan yang menuntut jawaban yang lebih kompleks atau membutuhkan pemahaman yang lebih tinggi.
  2. Dilakukan dengan sistematis atau mengatur urutan pertanyaan.   Pertanyaan sebaiknya diurutkan dari tingkat kognitif yang rendah menuju ke tingkat kognitif yang lebih tinggi. Dalam memberikan pertanyaan guru dapat menggunakan taksonomi blom revisi sebagai acuan yaitu dimulai dari dimensi proses kognitif yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi dan yang terakhir yaitu mencipta dan dipadukan dengan dimensi pengetahuan yang dimulai dari pengetahuan fakta, pengetahuan konsep, pengetahuan prosedur dan pengetahuan metakognitif.
  3. Menggunakan pertanyaan pelacak, ini dapat dilakukan jika jawaban siswa dinilai telah benar oleh guru tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi lebih sempurna. Disini guru dapat memberikan pertanyaan pelacak untuk menggali lebih jauh jawaban dari siswa tersebut.
  4. Pertanyaan lajutan digunakan untuk meningkatkan interaksi. Guru harus mampu mengorganisir berbagai pertanyaan yang timbul baik dari siswa maupun dari guru itu sendiri sehingga terjadi interaksi atau komunikasi multiple arah antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa.

Prinsip Dalam Mengajukan Pertanyaan

Dalam menerapkan keterampilan bertanya baik bertanya dasar maupun bertanya lanjutan terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan guru ketikan akan menyampaikan pertanyaan seperti:

  1. Berikan pertanyaan yang jelas dan mudah dimengerti. Sesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
  2. Berikan acuan atau informasi yang cukup kepada siswa berupa pernyataan yang relevan dengan jawaban yang diinginkan dari siswa.
  3. Fokuskan perhatian siswa pada suatu masalah atau tugas tertentu.
  4. Memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh siswa untuk menjawab pertanyaan.
  5. Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab atau mengajukan pertanyaan.
  6. Memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan.
  7. Menuntun siswa untuk menemukan jawaban yang benar, atau hindari guru menjawab pertanyaannya sendiri kecuali untuk maksud-maksud tertentu.

Berikut adalah hal-hal yang perlu dihindari guru ketika mengajukan pertanyaan:

  1. Hindari mengulang-ulang pertanyaan yang sama kepada peserta didik jika mereka tidak mampu menjawabnya. Lebih baik guru memberikan acuan atau informasi yang mampu menggiring siswa untuk menemukan jawabanya sendiri.
  2. Jangan mengulangi jawaban peserta didik. Ketika siswa mampu menjawab dengan benar guru harus menghindari untuk mengulang jawaban siswa tersebut karna selain akan menghabiskan waktu siswa yang telah menjawab dengan benar tadi bisa jadi akan merasa tidak dihargai dan sia-sia. Lebih baik guru memberikan apresiasi atau penguatan dengan memberikan pujian seperti “baik jawaban kamu benar sekali” dengan memberikan penguatan seperti itu sudah menunjukkan bahwa jawaban siswa tadi sudah tepat.
  3. Jangan menjawab pertanyaan sendiri yang diajukan sebelum peserta didik mendapat kesempatan untuk menjawab, atau sebelum guru memberikan informasi atau acuan yang dapat mengiring siswa untuk menemukan jawaban yang benar. Usahakan semaksimal mungkin bahwa pertanyaan guru harus mampu dijawab dengan benar oleh siswa untuk menghindari kesan dari siswa “ Ah sudah tidak perlu dijawab pertanyaanya karna nanti juga akan dijawab sendiri oleh guru”.
  4. Usahakan agar siswa tidak menjawab secara serentak, karna akan sulit menentukan mana jawaban yang benar dan yang salah. Selain itu siswa juga tidak dapat fokus terhadap jawaban mana yang harus diperhatikan.
  5. Hindari menunjuk atau menentukan siswa yang akan menjawab terlebih dahulu sebelum guru mengajukan pertanyaan. hal ini untuk menghindari sikap lepas tangan dari siswa lainnya karna merasa pertanyaan tersebut bukan ditujukan kepada dirinya. Lebih baik pertanyaan ditujukan kepada seluruh siswa sehingga seluruh siswa merasa bertanggung jawab untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh guru. Setelah itu baru guru menunjuk salah satu atau bebera siswa untuk menjawab.
  6. Hindari pertanyaan yang menimbulkan kesan ambigu atau multi tafsir karna siswa akan kesulitan untuk menentukan jawaban mana yang dikehendaki oleh guru. untuk itu pertanyaan harus diungkapkan dengan jelas.

Selain itu dalam menerapkan keterampilan bertanya dasar dan bertanya lanjut guru juga harus menguasai berbagai jenis dan bentuk pertanyaan. Seperti pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan kognitif siswa berdasarkan taksonomi bloom dan anderson. Serta tujuan dari pertanyaan tersebut diajukan.