Nasionalisme
Pengertian Nasionalisme
Secara etimologis, nasionalisme berasal dari kata “natie” yang berarti dilahirkan/keturunan,”nation” yang berarti bangsa. “national” yang berarti ciri khas yang membedakan dengan bangsa lain., dan “nasionalitas” yang berarti rasa kebangsaan, atau “nationalist” yang berarti otang yang cinta persatuan/bangsa. Dengan demikian, nasionalisme bisa didefinisikan menjadi dua pengerian. Pertama, nasionalisme (lama) adalah paham kebangsaan yang berdasarkan kepada kejayaan masa lampau. Kedua, nasionalisme (modern) adalah paham kebangsaan yang menolak penjajahan untuk membentuk negara yang bersatu, berdaulat, dan demokrasi. ( Juliandri, 2015:43). Menurut Rawantina (2013:41) nasionalisme merupakan paham untuk menumbuhkan sikap cinta tanah air yang berdasarkan persamaan sejarah kemudian bergabung menjadi salah satu untuk mempertahankan dan loyalitas kepada bangsa dan negara. Nasionalisme juga bisa digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan.
Menurut Permanto dalam Ratnasari (2017:144) adalah suatu paham yang berisi kesadaran bahwa tiap-tiap warga negara merupakan bagian dari suatu bangsa Indonedia yang berkewajiban mencintai dan membela negaranya, sehingga kewajiban seorang warga negara tersebutlah yang menjadi dasar bagi terbentuknya semangat kebangsaan indonesia. Oleh karena itu sikap nasionalisme harus dapat ditanamkan dan dibentuk dalam arti generasi penerus bangsa. Dengan nasionalisme yang tinggi, kekhawatiran akan terjadinya ancaman terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa akan dapat dielakkan.
Menurut Ginting (2017:12) nasionalisme merupakan suatu paham kebangsaan yang mengandung makna sebagai suatu kebanggaan terhadap bangsanya, kesadaran dan semangat cinta tanah air serta memiliki rasa persatuan dan kesatuan. Sikap nasionalisme siswa akan tergambar dalam perilaku menghormati, melestarikan, melindungi serta menjaga segala sesuatu yang dimiliki oleh negaranya. Menurut Budiono (dalam Ginting, 2017:13) bentuk dari nasionalisme ini ada empat yaitu sebagai berikut:
- nasionalisme kemandirian bangsa,
- nasionalisme agama,
- nasonalisme sekular,
- nasionalisme anti agama.
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nasionalisme itu merupakan jiwa bangsa indonesia itu akan terus melekat selama bangsa indonesia masih ada. Apalagi dikalangan peserta didik, sangat berperan karna mereka adalah penerus generasi bangsa. Sikap nasionalisme ini harus bisa ditanamkan dari sejak dini. Nasionalisme tidak muncul begitu saja, melainkan memiliki faktor-faktor yang menumbuhkan nasionalisme. Faktor-faktor munculnya nasionalisme bisa dari dalam maupun pengaruh dari luar. Faktor dari dalam yang menumbuhkan nasionalisme misalnya penderitaan akibat penjajahan, pembangunan sarana komunikasi yang memudahkan pertemuan rakyat di berbagai pulau, adanya Undang-Undang desentralisasi memungkinkan rakyat megenal cara demokrasi modern, adanya reaksi pergerakan kedaerahan yang tidak menguntungkan, serta inspirasi dari kejayaan zaman Sriwijaya dan Majapahit. Sedangkan faktor-fakor dari luar misalnya masuknya ide-ide barat lewat pendidikan modern, kemenangan Jepang atas Rusia, dan munculnya gerakan kebangsaan di wilayah lain kemudian menjadi inspirasi bangsa Indonesia untuk mengalang persatuan dan kesatuan yang disebut nasionalisme.
Unsur-Unsur Nasionalisme
Menurut Hans dalam Hendra (2019:28) mengemukakan unsur-unsur nasionalisme di Indonesia dibagi dalam tiga kategori:
- Unsur kognitif menunjukkan adanya pengetahuan atau pengertian akan suatu situasi/fenomena tertentu dalam hal ini mengenai pengetahuan akan situasi kolonial pada segala parposinya.
- Unsur orientasi nilai/tujuan menunjukkan keadaan yang dianggap berharga oleh pelaku-pelakunya, dalam hal ini dianggap sebagai tujuan atau hal yang berharga adalah memperoleh hidup yang bebas dari kolonialisme
- Unsur afektif dari tindakan kelompok menunjukkan situasi dengan pengaruhnya yang menyenangkan atau menyusahkan bagi pelaku-pelakunya.
- Berbagai macam diskriminasi pada masyarakat colonial melahirkan aspek afektif.
Ciri-Ciri Sikap Nasionalisme
Adanya sikap nasionalisme berarti semua warga negara Indonesia dituntut untuk selalu mempunyai kesetiaan dan semangat yang tinggi terhadap bangsa Indonesia. Adapun ciri-ciri orang yang setia terhadap bangsa dan negara Indonesia menurut Irene dalam Gita (2014:13) adalah sebagai berikut:
- Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
Rela berkorban artinya kesediaan dengan ikhlas untuk memberikan segala sesuatu yang dimilikinya, sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri demi kepentingan bangsa dan negara. Sebagai siswa sekolah, mereka harus mau membantu siswa lain jika mereka sedang kesulitan. - Cinta tanah air, bangsa, dan negara.
Hal tersebut dapat ditunjukan dengan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik, pemakaian produksi dalam negeri, dan adanya kemauan untuk memakai pakaian batik yang merupakan ciri khas dari bangsa Indonesia. - Selalu menjunjung tinggi nama bangsa Indonesia.
Sebagai pelajar, jika diminta untuk mewakili sekolah dalam perlombaan-perlombaan harus mau mengikutinya dengan baik. - Merasa bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
Perwujudan akan rasa kebanggaan tersebut dapat ditunjukan dengan adanya kemauan untuk selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia. - Segala tingkah lakunya berusaha untuk menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat menjatuhkan martabat bangsa Indonesia.
Misalkan dengan tidak mengolok-olok bangsa lain dan senantiasa menjaga nama baik bangsa Indonesia. Kesetiaan tertinggi warganegara Indonesia juga harus diwujudkan. - Menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan, keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Contohnya dengan tidak melakukan perkelahian dimana pun kita berada dan selalu menghargai pendapat orang lain sekalipun pendapat tersebut bertentangan dengan pendapat kita. - Meyakini kebenaran pancasila dan UUD 1945 serta patuh dan taat kepada seluruh perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Sebagai pelajar, siswa harus selalu menaati peraturan yang telah dibuat oleh sekolah, misalnya dengan cara memakai seragam sekolah sesuai dengan peraturan sekolah. - Memiliki disiplin diri, disiplin sosial, dan disiplin nasional yang tinggi.
Disiplin merupakan ketaatan atau kepatuhan, yaitu ketaatan seorang terhadap tata tertib atau kaidah-kaidah hidup lainnya. Contoh dari adanya disiplin diri sebagai pelajar yaitu selalu masuk sekolah dan mengumpulkan tugas dari guru tepat waktu. - Berani dan jujur dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.
Berani merupakan perbuatan yang mau membela kebenaran dan menjauhi kejahatan. Contohnya sebagai warga negara yang baik tentunya akan mau meminta maaf jika telah melakukan kesalahan. Jujur artinya dapat dipercaya, yakni perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran. - Bekerja keras untuk kemakmuran sendiri, keluarga dan masyarakat.
Misalnya, kemauan untuk selalu belajar dan berusaha, karena pada dasarnya setiap keinginan selalu mengandalkan kerja keras. Selain itu, sebagai pelajar yang baik tentu harus selalu menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh guru dengan tidak mengandalkan teman lain.
Indikator Sikap Nasionalisme
Menurut Sartono (2013:34)indikator sikap nasionalismesebagai berikut.
- cinta tanah air dan bangsa,seperti menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah
- rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara,seperti rasa bersedia menolong orang lain tampa meminta imbalan
- bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia,seperti dalam bergaul saya tidak membedakan suku, ras dan agama
- mengembangkan sikap tenggang rasa dan solidaritas.Seperti rasa kesetiakawanan sangat diperlukan untuk menjaga keutuhan.