Model Pembelajaran Pair Checks
Pengertian Model Pembelajaran Pair Checks
Menurut Herdian (Shoimin, 2014:119) model pair checks merupakan model pembelajaran dimana siswa saling berpasangan dan menyelesaikan persoalan yang diberikan. Lebih lanjut Shoimin (2014:119) menjelaskan bahwa dalam model pembelajaran kooperatif tipe pair checks, guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Model pembelajaran ini juga untuk melatih rasa sosial siswa, kerja sama, dan kemampuan memberi penilaian. Model ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menuangkan ide, pikiran, pengalaman, dan pendapatnya dengan benar. Dengan model pair checks memungkinkan bagi siswa untuk saling bertukar pendapat dan saling memberi saran.
Langkah - Langkah Model Pembelajaran Pair Checks
Menurut Shoimin (2014:119) adapun langkah-langkah model pembelajaran pair checks adalah sebagai berikut:
- Bagilah siswa di kelas dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 orang.
- Bagilah lagi kelompok-kelompok siswa tersebut menjadi berpasang-pasangan. Jadi, akan ada partner A dan partner B pada kedua pasangan.
- Berilah setiap pasangan sebuh LKS untuk dikerjakan. LKS terdiri dari beberapa soal atau permasalahan (jumlahnya genap).
- Berikutnya, berikan kesempatan kepada partner A untuk mengerjakan soal nomor 1, sementara partner B mengamati, memberi motivasi, membimbing (bila diperlukan) partner A selama mengerjakan soal nomor 1.
- Selanjutnya bertukar peran, partner B mengerjakan soal nomor 2, dan partner A mengamati, memberi motivasi, membimbing (bila diperlukan) partner B selama mengerjakan soal nomor 2.
- Setelah 2 soal diselesaikan, pasangan tersebut mengecek hasil pekerjaan mereka berdua dengan pasangan lain yang satu kelompok dengan mereka.
- Setiap kelompok yang memproleh kesepakatan (kesamaan pendapat/cara memecahkan masalah/menyelesaikan soal) merayakan keberhasilan mereka, atau guru memberikan penghargaan (reward). Guru dapat memberikan pembimbing bila kedua pasangan dalam kelompok tidak menemukan kesepakatan.
- Langkah 4, 5, dan 6 diulang lagi untuk menyelesaikan soal nomor 3 dan 4, demikian seterusnya sampai semua soal pada LKS selesai dikerjakan setiap kelompok.
Kelebihan Model Pembelajaran Pair Checks
Kelebihan model pembelajaran pair checks
Menurut Shoimin (2014:121-122) adapun kelebihan model pembelajaran pair checks yaitu sebagai berikut:
- Melatih siswa untuk bersabar, yaitu dengan memberikan waktu bagi pasangannya untuk berpikir dan tidak langsung memberikan jawaban (menjawabkan) soal yang bukan tugasnya.
- Melatih siswa memberikan dan menerima motivasi dari pasangannya secara tepat dan efektif.
- Melatih siswa untuk bersikap terbuka terhadap kritik atau saran yang membangun dari pasangannya atau dari pasangan lainnya dalam kelompoknya yaitu, saat mereka saling mengecek hasil pekerjaan pasangan lain di kelompoknya.
- Memberikan kesempatan pada siswa untuk membimbing orang lain (pasangannya).
- Melatih siswa untuk bertanya atau meminta bantuan kepada orang lain (pasangannya) dengan cara yang baik (bukan langsung meminta jawaban, tapi lebih kepada cara-cara mengerjakan soal/menyelesaikan masalah).
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menawarkan bantuan atau bimbingan pada orang lain dengan cara yang baik.
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menjaga ketertiban kelas (menghindari keributan yang mengganggu suasana belajar).
- Belajar menjadi pelatih dengan pasangannya.
- Menciptakan saling kerja sama diantara siswa.
- Melatih dalam berkomunikasi.
Kelemahan Model Pembelajaran Pair Checks
Menurut Shoimin (2014:122) adapun kelemahan/kekurangan model pembelajaran pair checks yaitu sebagai berikut:
- Membutuhkan waktu yang lebih lama.
- Membutuhkan keterampilan siswa untuk menjadi pembimbing pasangannya, dan kenyataannya setiap partner pasangan bukanlah siswa dengan kemampuan belajar yang lebih baik. Jadi, kadang-kadang fungsi pembimbing tidak berjalan dengan baik.