Diperbarui tanggal 23/Des/2021

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

kategori Model-model Pembelajaran / tanggal diterbitkan 13 Desember 2021 / dikunjungi: 8.63rb kali

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)

Model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) dikembangkan oleh Kagen (Aqib, 2013). Dimana model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Teknik ini memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Model pembelajaran ini dilaksanakan dimana setiap peserta didik diberi nomor, kemudian dibuat suatu kelompok dan secara acak pendidik memanggil nomor peserta didik.

Model pembelajaran NHT adalah model pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dengan maksud meminta peserta didik untuk berperan menjadi narasumber terhadap temannya di kelas. Menurut Rachmad Widodo (2009), model pembelajaran NHT merupakan model pembelajaran dimana mahasiswa belajar mempresentasikan ide/pendapat pada mahasiswa lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih mahasiswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Model ini merupakan model yang mudah, guna memperoleh keaktifan kelas secara keseluruhan dan tanggungjawab secara individu. Model ini memberikan kesempatan kepada setiap mahasiswa untuk bertindak sebagai seorang “pengajar/penjelas materi dan seorang yang memfasilitasi proses pembelajaran” terhadap mahasiswa lainnya. Dengan model ini, mahasiswa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.

Tujuan pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

Ibrahim (2000) mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu:

  1. Hasil belajar akademik stuktural bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
  2. Pengakuan adanya keragaman bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
  3. Pengembangan keterampilan sosial bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
    Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim (2000), dengan tiga langkah yaitu:
    1. Pembentukan kelompok;
    2. Diskusi masalah;
    3. Tukar jawaban antar kelompok

Ciri-ciri pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

  1. Penomoran
    Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan memberi siswa nomor. Sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok.
  2. Pengajuan Pertanyaan
    Langkah berikutnya adalah pengajuan pertanyaan, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan dapat diambil dari materi pelajaran tertentu yang memang sedang di pelajari, dalam membuat pertanyaan usahakan dapat bervariasi dari yang spesifik hingga bersifat umum dan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi pula.
  3. Berpikir Bersama
    Pertanyaan yang didapat siswa akan membuat siswa berpikir bersama untuk menemukan dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam timnya sehingga semua anggota mengetahui jawaban dari masing-masing pertanyaan.
  4. Pemberian Jawaban
    Langkah terakhir yaitu guru menyebutkan salah satu nomor siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas, kemudian guru secara random memilih kelompok yang harus menjawab pertanyaan tersebut, selanjutnya siswa yang nomornya disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat tangan dan berdiri untuk menjawab pertanyaan. Kelompok lain yang bernomor sama menanggapi jawaban tersebut.

Tata cara pelaksanaan Numbered Heads Together (NHT)

Pelaksanaan model pembelajaran ini, siswa akan dikelompokkan dengan diberi nomor dan setiap nomor mendapat tugas berbeda kemudian nantinya dapat bergabung dengan kelompok lain yang bernomor sama untuk bekerjasama. Model pembelajaran berkelompok seperti NHT bisa meningkatkan keaktifan siswa, karena masing-masing siswa bertanggung jawab terhadap tugasnya. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT juga bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan membuat siswa tidak merasa tertekan. Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000) menjadi enam langkah. Berikut ini adalah langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe NHT:

  1. Persiapan
    Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat skenario pembelajaran (SP), lembar kerja siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/kompetensi dasar
  2. Pembentukan kelompok
    Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda, siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor urut 1 sampai 5. Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga sampai lima orang dan memberi siswa nomor sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.
  3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
    Guru memberi tugas kepada siswa, penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai. Misalnya, siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya. Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.
  4. Diskusi masalah
    Dalam kerja kelompok, guru membagikan bahan ajar kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam bahan ajar atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerjasama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka.
  5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
    Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.
  6. Memberi kesimpulan
    Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan. Setelah berakhirnya diskusi, guru juga bisa memberikan kuis individu kepada siswa. Berdasarkan hasil kuis sebaiknya guru membuat skor perkembangan tiap siswa, lalu mengumumkan hasil kuis dan memberi penghargaan pada siswa yang mendapat skor paling tinggi.

Kelebihan dan Kekurangan model NHT

Tryana (2008) mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki kelebihan diantaranya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, mampu memperdalam pamahaman siswa, menyenangkan siswa dalam belajar, mengembangkan sikap positif siswa, mengembangkan sikap kepemimpinan siswa, mengembangkan rasa ingin tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri siwa, mengembangkan rasa saling memiliki serta mengembangkan keterampilan untuk masa depan.

Kelebihan

  1. Setiap siswa menjadi siap semua.
  2. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
  3. Mampu memperdalam pamahaman siswa.
  4. Setiap siswa termotivasi untuk menguasai materi.
  5. Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
  6. Dapat bertukar pikiran dengan siswa yang lain.
  7. Melatih tanggung jawab siswa
  8. Mengembangkan kerjasama dan rasa ingin tahu siswa
  9. Menyenangkan siswa dan tercipta suasana gembira dalam belajar

Kekurangan

  1. Guru tidak mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
  2. Ada siswa yang mengambil jalan pintas dengan meminta tolong pada temannya untuk mencarikan jawabnya.
  3. Apabila pada satu nomer kurang maksimal mengerjakan tugasnya, tentu saja mempengaruhi pekerjaan pemilik tugas lain pada nomer selanjutnya
  4. Membutuhkan waktu yang banyak.

Manfaat Numbered Heads Together (NHT)

Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren (dalam Ibrahim 2000), antara lain adalah :

  1. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
  2. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
  3. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
  4. Konflik antara pribadi berkurang
  5. Pemahaman yang lebih mendalam
  6. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
  7. Hasil belajar lebih tinggi