Diperbarui tanggal 13/01/2022

Model Pembelajaran Investigasi Kelompok

kategori Model-model Pembelajaran / tanggal diterbitkan 13 Januari 2022 / dikunjungi: 7.08rb kali

Pengertian Model Pembelajaran Investigasi kelompok 

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang banyak diterapkan pada siswa SMA. Salah satu contoh model pembelajaran kooperatif ini adalah model pembelajaran tipe investigasi kelompok. Model pembelajaran tipe investigasi kelompok sesuai dengan pembelajaran biologi karena dengan model pembelajaran ini siswa terlibat langsung dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya penyelidikan meraka. Model ini juga mengajarkan siswa terampil dalam berkomunikasi baik dengan guru maupun dengan kelompoknya (Trianto, 2009:79). Penggunaan model pembelajaran tipe investigasi kelompok diharapkan dapat menerapkan peran aktif siswa sehingga pembelajaran akan terasa menyenangkan dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.

Investigasi kelompok adalah model pembelajaran kooperatif yang kompleks karena siswa dilibatkan dalam perencaaan, baik dalam topik maupun proses pembelajarannya. Hal yang membedakan model pembelajaran investigasi kelompok dengan pembelajaran lain adalah di fokus utamanya, yaitu siswa melakukan penyelidikan permasalahan atau topik khusus sehingga siswa dapat melakukan interaksi langsung dengan berbagai macam sumber dan menghubungkannya dengan dunia nyata (Sumarmi, 2012:123-124).

Menurut Sharan dalam Taniredja (2014:75) karakteristik unik investigasi kelompok ada pada integrasi dari empat fitur dasar yaitu investigasi, interaksi, penafsiran dan motivasi instrinsik, berikut uraiannya.

  1. Investigasi
    Investigasi dimulai ketika guru memberikan suatu masalah yang menantang dan sulit kepada siswa. Di tengah-tengah berlangsungnya penelitian mereka untuk mencari jawaban masalah, siswa membangun pengetahuan yang mereka peroleh, bukannya menerima apa yang diberikan guru kepada mereka. Proses investigasi ini menekankan inisiatif siswa, ini dibuktikan dengan pertanyaan yang mereka ajukan, dengan sumber-sumber yang mereka temukan, dan jawaban yang mereka rumuskan.
  2. Interaksi
    Interaksi diantara siswa sangat penting bagi model pembelajaran ini. Interaksi adalah kendaraan siswa untuk saling memberikan dorongan, mengembangkan gagasan satu sama lain, saling membantu untuk memfokuskan perhatian mereka terhadap tugas, dan bahkan saling mempertentangkan gagasan dengan menggunakan sudut pandang yang bersebrangan.
  3. Penafsiran
    Pada saat siswa menjalankan penelitian, mereka secara individual, berpasangan, dan dalam bentuk kelompok kecil, mereka mengumpulkan banyak sekali informasi dari berbagai sumber. Bersama-sama mereka mencoba untuk menafsirkan atas hasil penelitiannya. Penafsiran dari temuan yang mereka gabung merupakan proses negosiasi antara tiap pengetahuan pribadi siswa dengan gagasan dan informasi yang diberikan oleh anggota lain dalam kelompok itu.
  4. Motivasi Instrinsik
    Mengundang siswa untuk menghubungkan masalah-masalah yang akan mereka selidiki berdasarkan keingintahuan, pengetahuan, dan perasaan mereka kelompok investigasi meningkatkan minat pribadi mereka untuk mencari informasi yang mereka perlukan.

Langkah-langkah Model Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok

Sintaks model kooperatif tipe investigasi kelompok dalam pembelajaran:

  1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
  2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
  3. Guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk satu materi sehingga satu kelompok mendapatkan tugas satu materi yang berbeda dari kelompok lain.
  4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan.
  5. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok.
  6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.
  7. Evaluasi.

Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok

Menurut Sumarmi (2012:127-128) kelebihan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok adalah sebagai berikut:

  1. Memungkinkan siswa meggunakan keterampilan inkuiri yang mampu mempersiapkan masa depan siswa.
  2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif meneliti dalam memecahkan suatu permasalahan.
  3. Strategi ini diarahkan untuk mengembangkan kepemimpinan siswa dan mengajar mereka terampil berdiskusi dan bekerja dalam kelompok.
  4. Memungkinkan pendidik memberikan lebih banyak perhatian secara individu terhadap kebutuhan belajar siswa.
  5. Memungkinkan siswa menjadi lebih aktif terlibat dalam belajar, baik secara mandiri maupun partisipasi lebih bebas dalam berdiskusi.
  6. Model pembelajaran ini dapat digunakan di sekolah-sekolah yang melakukan berbagai macam pengaturan kelas, pengelompokkan siswa dan penjadwalan.
  7. Memberikan kesempatan mengembangkan respect (rasa hormat) bagi siswa lain yang bekerja membantu kemajuan kelompok dalam mencapai tujuan.

Selain itu, menurut Sumarmi bahwa model pebelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok meningkatkan tanggung jawab siswa dalam belajar dan memberikan kontribusi dalam presentasi. Model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok juga membantu pendidik mengaitkan antara materi yang diajarkan dalam situasi dunia nyata siswa, mendorong siswa membuat hubungan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka.

Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok

Ada beberapa kelemahan dari pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok menurut Sumarmi (2012:132) antara lain:

  1. Model kooperatif tipe investigasi kelompok tidak ditunjang oleh adanya hasil penelitian yang khusus.
  2. Proyek-proyek kelompok sering melibatkan siswa-siswa yang mampu karena siswa-siswa tersebut lebih mampu mengarahkan belajar mereka sendiri.
  3. Model kooperatif tipe Group Investigation terkadang memerlukan pengaturan situasi dan kondisi yang berbeda, jenis materi yang berbeda, dan gaya mengajar yang berbeda pula.
  4. Keadaan kelas tidak selalu memberikan lingkungan fisik yang bagi kelompok kecil karena antara kelompok satu dengan kelompok yang lain terlalu dekat sehingga diskusi kelompok tidak dapat berjalan dengan baik maka saling mengganggu.
  5. Keberhasilan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok tergantung pada kemampuan siswa memimpin kelompok atau belajar mandiri.

Solusi untuk kekurangan dari model kooperatif tipe investigasi kelompok ini adalah guru harus menguasai materi yang akan diajarkan dan juga harus menguasai konsep tentang model pembelajaran kooepratif tipe investigasi kelompok, guru juga harus membimbing siswa dalam menemukan suatu informasi dengan baik, guru juga harus mengatur waktu dengan baik agar proses pembelajaran ini berjalan dengan efektif serta dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok ini siswa harus aktif.