Model Pembelajaran Flipp Based Argumentation Learning
Pengertian Model Pembelajaran Flipp Based Argumentation Learning (FBAL)
Model pembelajaran Flip Based Argumentation Learning (FBAL) merupakan model pembelajaran gabungan dari Flipped Classroom dengan Debat Aktif yang telah dikembangkan oleh Agustiningsih, dkk pada tahun 2019. Model pembelajaran FBAL merupakan suatu model pembelajaran baru yang mempunyai tujuan khusus untuk meningkatkan kemampuan argumentasi siswa dengan mengintegrasikan Toulmin’s Argumentation Pattern (TAP). Model ini mempunyai dua kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan pembelajaran online dan kegiatan pembelajaran dikelas dengan 9 langkah pembelajaran (Agustiningsih, 2019).
Model ini memberikan waktu di luar kelas yaitu di rumah untuk menemukan dan mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dipelajari di kelas. Sedangkan Waktu belajar di kelas dimaksimalkan siswa untuk berkolaborasi dengan rekan, mempraktikkan, dan menerima feedback mengenai kemajuan belajar siswa. Penerapan model pembelajaran FBAL memberikan siswa banyak peluang untuk mengembangkan kemampuan argumentasi, kemampuan berpikir kritis dan mandiri, serta meningkatkan proses belajar siswa melalui interaksi kolaboratif dengan teman sebaya. Selain itu juga, memaksimalkan waktu siswa untuk lebih aktif dalam proses pemecahan masalah dan berdiskusi saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga siswa dapat memahami dengan baik materi yang diberikan.
Tahap Model Pembelajaran Flipp Based Argumentation Learning (FBAL)
Tahapan Pelaksanaan Model Pembelajaran Flip Based Argumentation Learning (FBAL) seagai berikut:
Gambar 2.2. Skema Tahapan Pelaksanaan Model Pembelajaran Flip Based Argumentation Learning (FBAL) (Agustiningsih, dkk 2019)
Tabel 2.3 Tahapan Pembelajaran FBAL
No | Tahapan | Keterangan |
ONLINE LEARNING | ||
1 | Content delivery (penyampaian materi pelajaran) | Memberikan materi pelajaran baik dalam bentuk video ataupun file LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) melalui whatsapp group. |
2 | Argumentation Exemplary (pemberian contoh soal argumentasi) | Memberikan contoh soal argumentasi serta cara penyelesaiannya dengan meggunakan komponen claim, evidence, dan reason melalui whatsapp group. |
3 | Problem delivery (Pemberian soal atau tugas argumentasi) | Memberikan tugas argumentasi yang akan dibahas pada pertemuan dikelas melalui whatsapp group. |
4 | Group Arrangement | Mengelompokkan siswa secara heterogen (gabungan kemampuan tinggi, sedang dan rendah) yang berisi sekitar 5-6 siswa per kelompok. |
CLASSROOM LEARNING | ||
5 | Group Argumentation (diskusi kelompok argumentatif) | Membimbing siswa mendiskusikan jawaban atas permasalahan (tugas) secara bersama-sama di dalam kelompoknya dengan menggunakan komponen argumentasi berupa claim/jawaban, data/evidence, dan warrant/penjelasan. |
6 | Classroom Debate (debat kelas argumentasi) | Siswa melaksanakan kegiatan debat dengan cara sebagai berikut:
|
7 | Review (Penyimpulan, penguatan dan pengayaan) |
|
8 | Awards | Memberikan reward (penghargaan) kepada kelompok terbaik saat berdiskusi. |
9 | Quiz | Memberikan kuis atau post-test sebagai evaluasi hasil pembelajaran. |