Model Pembelajaran Dooble Loop Problem Solving
Menurut Ngalimun dooble-loop problem solving adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah dengan penekanan pada pencarian kausal (penyebab) utama dari timbulnya masalah, jadi berkenaan dengan jawaban untuk pertanyaan mengapa. Selanjutnya menyelesaikan masalah tersebut dengan cara menghilangkan gap yang menyebabkan munculnya masalah tersebut. Pengambilan keputusan menyangkut proses pertimbangan berbagai macam pilihan yang akhirnya akan sampai pada suatu kesimpulan atas pilihan yang akan diambil. Pada saat suatu kelompok diminta untuk membuat keputusan mereka berusaha untuk mencari konsensus yang dalam hal ini berarti setiap partisipan, paling tidak dapat menerima pilihan yang telah diambil. Suatu masalah adalah suatu kesenjangan yang tidak di inginkan dengan kondisi aktual dari sesuatu yang di anggap penting. Penyebab dari masalah sendiri bisa berupa sesuatu yang diketahui atau yang tidak diketahui.
Metode dooble-loop problem solving, yang disarankan di sini mengakomodasi adanya perbedaan level dari penyebab suatu masalah, termasuk mekanisme bagaiman sampai terjadi suatu masalah. Dooble-loop problem solving merupakan perkembangan lebih lanjut dari teori dooble-loop learning yang dikembangkan pertama kali oleh Argyris, dalam Huda (2014:301) dan berfokus pada pemecahan masalah yang kompleks dan tak terstruktur untuk kemudian dijadikan semacam perangkat problem solving yang efektif dalam dooble-loop problem solving, siswa perlu di dorong untuk bekerja pada dua loop pemecahan yang berbeda, akan tetapi saling terkait.
Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Dooble-Loop Problem Solving
Menurut Shoimin (2014:69), langkah-langkah metode pembelajaran double loop problem solving adalah:
- Identifikasi,
Proses identifikasi yang dimaksudkan adalah mengidentifikasi masalah, yang di dalamnya mencakup proses mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari permasalahan yang diberikan. Masalah diberikan agar siswa terlatih untuk berpikir, sehingga dengan proses temuannya siswa akan memiliki daya ingat yang kuat terhadap materi. - Deteksi kausal,
Deteksi kausal adalah mendeteksi penyebab suatu masalah, yaitu mencari sebab akibat dari permasalahan tersebut. - Solusi tentatif,
Dari proses temuan pada langkah sebelumnya diberikanlah sebuah solusi tentatif, yaitu solusi yang belum pasti yang masih dapat berubah-ubah. - Pertimbangan solusi,
Solusi tentatif yang diberikan akan dipertimbangkan dalam tahap ini. Dari setiap solusi oleh beberapa anak akan dipertimbangkan bagaimana benar salahnya, kedian juga termasuk kelengkapan dan ketelitiannya menjawab. - Analisis kausal,
Analisis kausal diperlukan apabila dari pemberian solusi masih belum lengkap atau benar. Tahap ini bertujuan untuk menyempurnakan solusi sebelumnya jika diperlukan (Loop 2). - Deteksi kausal lain dan rencana solusi yang terpilih.
Dari analisi kausal (Loop 2) diberikanlah solusi lain yang bisa dalam bentuk menyempurnakan jawaban sebelumnya, atau bisa juga dalam bentuk jawaban lain yang di anggap lebih benar.
Langkah-langkah metode pembelajaran dooble-loop problem solving
Langkah-langkah model pembelajaran dooble-loop problem solving menurut Huda (2014:302) adalah sebagai berikut:
- Mengidentifikasikan masalah, tidak hanya gejalanya
- Mendeteksi penyebab langsung, dan secara cepat menerapkan solusi sementara
- Mengevaluasi keberhasilan dari solusi sementara
- Memutuskan apakah analisis akar masalah diperlukan atau tidak
- Jika dibutuhkan, dilakukan deteksi terhadap penyebab masalah yang levelnya lebih tinggi
- Merancang solusi akar masalah
Kelebihan Dan Kekurangan Metode Pembelajaran Dooble-Loop Problem Solving
Berikut adalah kelebihan metode pembelajaran dooble-loop problem solving menurut Shoimin (2014:71):
- Melatih siswa untuk mendesaian suatu penemuan
- Berpikir dan bertindak kreatif
- Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
- Mengidentifikasi dan melakukan penyeledidikan
- Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat
- Dapat membuat penyelidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja
Sedangkan kekurangan metode pembelajaran dooble-loop problem solving menurut Shoimin (2014:71) adalah memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan pembelajaran yang lain.