Model Pembelajaran Cooperative Script
Pengertian Model Pembelajaran Cooperative Script
Cooperative berasal dari kata cooperate yang artinya bekerja sama, bantuan membantu, gotong royong. Sedangkan kata dari cooperative yang memiliki arti kerja sama, koperasi persekutuan. Script ini berasal dari kata script yang memiliki arti uang kertas darurat, surat saham sementara dan surat andil sementara. Jadi pengertian dari cooperative script adalah naskah tulisan tangan, surat saham sementara. Jadi pengertian dari cooperative adalah strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki kemampuan yang berbeda. Model pembelajaran cooperative script Departemen Nasional yaitu dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang dipelajari. Pembelajaran cooperative script merupakan salah satu bentuk atau model pembelajaran kooperatif.
Menurut Kiranawati (2007:2) bahwa cooperative script adalah model belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Sedangkan Slavin (Muslich, 2007:229) menyatakan bahwa pembelajaran cooperative script merupakan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme atas dasar teori bahwa siswa akan mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan konsep-konsep tersebut dengan temannya.
Menurut Lambiotte dalam jurnal Kenia Alfiani (Vol. 3 No. 2) (2015) cooperative script adalah salah satu strategi pembelajaran di mana siswa bekerja secara ber-pasangan dan bergantian secara lisan dalam mengikhtisarkan bagian- bagian materi yang dipelajari. Strategi ini ditunjukan untuk membantu siswa berpikir secara sistermatis dan berkonsentrasi pada materi pelajaran.Pembelajaran cooperative script menurut Schank dan Abelson (dalam Hadi 2007:18) adalah pembelajaran yang menggambarkan interaksi siswa seperti ilustrasi kehidupan sosial siswa dengan lingkungannya sebagai individu, dalam keluarga, kelompok masyarakat, dan masyarakat yang lebih luas.Suryani (2013:5) berpendapat bahwa model cooperative script merupakan model pembelajaran yang mengembangkan upaya kerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Menurut Lambiotte dalam Huda (2014:213) cooperative script adalah salah satu strategi pembelajaran dimana siswa bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan dalam mengikhtisarkan bagian bagian materi yang dipelajari.
Beberapa pendapat para ahli mendefinisikan model pembelajaran cooperative script yaitu:
- Model pembelajaran cooperative script menurut Dansereau dalam Slavin (1994:30) adalah skenario pembelajaran kooperatif. Artinya setiap siswa mempunyai peran dalam saat diskusi berlangsung.
- Cooperative script menurut Schank dan Abelson dalam Hadi (2007:18) adalah pembelajaran yang menggambarkan interaksi siswa seperti ilustrasi kehidupan sosial siswa dengan lingkungannya sebagai individu, dalam keluarga, kelompok masyarakat, dan masyarakat yang lebih luas.
- Brousseau (dalam Hadi 2007:18) menyatakan model pembelajaran cooperative script menyatakan bahwa model pembelajaran cooperative script adalah secara tidak langsung terdapat kontrak belajar antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa mengenai cara berkolaborasi.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran cooperative script merupakan model pembelajaran berkelompok yang mampu merangsang aktivitas siswa dalam suasana belajar yang menyenangkan.
Langkah – Langkah Model Pembelajaran Cooperative Script
Menurut Miftahul (2013:213), tahap dari model pembelajaran cooperative script adalah:
- Guru membagi siswa kedalam kelompok–kelompok berpasangan.
- Guru membagi wacana atau materi untuk dibaca dan dibuat ringkasannya.
- Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
- Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan memasukkan ide–ide pokok. Sementara siswa lain menyimak dimana adanya kekurangan dan membantu mengingatnya.
- Siswa bertukar peran, yang semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar sebaliknya.
- Guru dan siswa melakukan kembali kegiatan seperi diatas.
- Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan pembelajaran.
- Penutup.
Shoimin (2014:50) menyatakan langkah-langkah model pembelajran coopertive script adalah sebagai berikut:
- Guru membagi siswa berpasangan.
- Guru membagikan wacana kepada masing–masing siswa untuk dibaca.
- Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pedengar.
- Sesuai kesepakatan, siswa yang menjadi pembicara membacakan ringkasan dan sementara pendengar menyimak dan membantu mengingat ide pokok dengan menghubungkan dengan materi sesudahnya atau dengan materi lainnya.
- Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya.
- Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
Menurut Riyanto (2009:280), langkah-langkah untuk menerapkan model pembelajran coopertive script adalah sebagai berikut:
- Guru membagi siswa untuk berpasangan.
- Guru membagiakan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
- Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
- Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya, sementara pendengar menyimak ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
- Bertukar peran, semula berperan sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Kemudian lakukan seperti kegiatan tersebut kembali.
- Merumuskan kesimpulan bersama-sama siswa dan guru.
- Penutup.
Sereau dalam Hadi (2007:22) menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam pembelajaran cooperative script sebagai berikut:
- Guru membagi siswa untuk berpasangan.
- Guru membagikan wacana/materi kepada masing-masing siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
- Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
- Sesuai kesepakatan siswa yang menjadi pembicara membacakan ringkasan atau prosedur pemecahan masalah selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasan dan pemecahan masalahnya. Sementara pendengar: (a) Menyimak menunjukkan ide- ide pokok yang kurang lengkap; (b) Membantu menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
- Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
- Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
Menurut utri dalam jurnal Nurul Astuty (Vol. 10 No.1) (2012, hlm. 27) langkah-langkah pembelajaran cooperative script adalah sebagai berikut:
FASE | LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN |
Mempersiapkan alat peraga | Guru mempersiapkan alat peraga (benda -benda kongkrit) sesuai dengan tujuan pembelajaran. |
Menyajikan peraga | Guru menunjukkan alat peraga yang akan digunakan. |
Mencermati sajian alat peraga | Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada para siswa untuk memperhatikan dan menganalisa alat peraga yang dipersiapkan. |
Melakukan diskusi kelompok. | Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisa alat peraga tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja |
Mempersentasikan hasil diskusi. | Tiap kelompok diberi kesempatan membaca lembar kerja/ hasil diskusi. |
Guru dan siswa menyimpulkan | Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. |
Evaluasi | Guru menilai hasil kerja kelompok. (pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas) |
Menurut Kurniasih (2015:120) Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam model pembelajaran cooperative script adalah sebagai berikut:
- Guru membagi siswa untuk berpasangan.
- Guru membagikan wacana/materi kepada setiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
- Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
- Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak/mengoreks/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
- Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
Suprijono (2015:145) menyatakan bahwa langkah-langkah model
Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru. - Penutup.
Suprijono (2015:145) menyatakan bahwa langkah-langkah model pembelajaran cooperative script:
- Guru membagi siswa untuk berpasangan.
- Guru membagikan wacana atau materi tiap siswa untuk di baca dan membuat ringkasan.
- Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan sapa yang berperan sebagai pendengar.
- Pembicara membacakan selengkap mungkin, dengan memasukan ide- ide pokok dalam ringkasannya.
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Pembelajaran Cooperative Script
Kelebihan Model Pembelajaran Pembelajaran Cooperative Script
Menurut Istarani (2011:16), kelebihan model pembelajaran cooperative script adalah:
- Model pembelajaran cooperative script mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan sendiri untuk berpikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain.
- Model pembelajaran cooperative script mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya. Ini secara khusus bermakna ketika dalam proses pemecahan masalah.
- Model pembelajaran cooperative script membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siwa yang kurang pintar dan menerima perbedaan yang ada.
- Model pembelajaran cooperative script merupakan suatu strategi yang efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik dan sosial termasuk meningkatkan prestasi, percaya diri dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa yang lain meningkatkan keterampilan manajemen waktu dan sikap positif terhadap sekolah.
- Model pembelajaran cooperative script banyak menyediakan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan jawaban.
- Cooperative script suatu strategi yang dapat digunakan secara bersama dengan orang lain seperti pemecahan masalah.
- Cooperative script mendorong siswa lemah untuk tetap berbuat, dan membantu siswa pintar mengidentifikasi celah-celah dalam pemahamannya.
- Interaksi yang terjadi selama pembelajaran cooperative script membantu memotivasi siswa dan mendorong pemikirannya.
- Dapat memberikan kesempatan pada para siswa belajar keterampilan bertanya dan mengomentari suatu masalah.
- Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan diskusi.
- Memudahkan siswa melakukan interaksi social.
- Menghargai ide orang lain yang dirasa lebih baik.
- Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
Menurut kurniasih (2015:120) kelebihan model pembelajaran cooperative script adalah sebagai berikut:
- Melatih pendengaran, ketelitian/kecermatan.
- Setiap siswa mendapat peran.
- Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Kelemahan Model Pembelajaran Pembelajaran Cooperative Script
Menurut Istarani (2011:16) yang menjadi kelemahan dari model pembelajaran cooperative script, yaitu:
- Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide, takut dinilai teman dalam kelompoknya.
- Tidak semua siswa mampu menerapkan model pembelajaran cooperative script. Sehingga banyak tersita waktu untuk menjelaskan mengenai model pembelajaran ini.
- Penggunaan model pembelajaran cooperative script harus sangat rinci melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak menghabiskan waktu untuk menghitung hasil prestasi kelompok.
- Sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama dengan baik.
- Penilaian terhadap murid sebagai individual menjadi sulit karena tersembunyi di dalam kelompok.
Menurut Kurniasih (2015:120) kekurangan model pembelajaran cooperative script adalah sebagai berikut:
- Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu.
- Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas) sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut.
- Berdasarkan uraian di atas, kelebihan dan kelemahan tersebut diketahui yang menjadi acuan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script adalah bagaimana kelebihan tersebut dapat digali dan diterapkan semaksimal mungkin sehingga dapat menutupi kelemahan yang terdapat dalam model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script.