Karakteristik dan Morfologi Kepiting
Morfologi Kepiting
Kepiting merupakan hewan yang termasuk dalam subfilum Crustacea. Menurut Rusyana (2013:142), tubuh Crustacea terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala (chepalo), dada (thorax) dan perut (abdomen). Kadang-kadang bagian kepala dan dada menyatu membentuk cephalotorax. Kepala biasanya terdiri dari empat segmen yang bersatu, pada bagian kepala terdapat dua pasang antena, satu pasang mandibular (rahang bawah) dan dua pasang maksila (rahang atas). Segmen bagian perut umumnya sempit dan lebih mudah digerakkan dibandingkan dengan bagian kepala dan dada. Morfologi kepiting secara umum dapat dilihat Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1 Morfologi Scylla seratta (Kanna, 2006 : 15)
Famili Ocypodidae memiliki ciri yang unik, karena adanya dimorfisme sexual dan asimetri pada capit yang tidak ditemukan pada jenis kepiting lainnya. Menurut Pratiwi (2014:25), kepiting jantan dewasa memiliki satu capit yang berukuran besar sehingga disebut “capit besar” dan satu capit yang berukuran sangat kecil disebut “capit kecil”. Kepiting betina memiliki sepasang capit yang ukurannya sama dan menyerupai capit kecil pada jantan.
Famili Portunidae memiliki morfologi kaki yang unik. Menurut Sulistiono dkk (2016:9), pasangan kaki kelima dari kepiting ini berbentuk seperti kipas (pipih) berfungsi sebagai kaki renang yang berpola poligon dan pasangan kaki selebihnya sebagai kaki jalan. Selain itu, menurut Siahainenia (2009:16), pada kepiting bakau ukuran capit pada jantan umumnya lebih besar daripada capit pada betina, ketika mencapai tingkat dewasa.
Kepiting dari famili Sesarmidae contohnya spesies Perisesarma eumolpe memiliki gerigi pada bagian capit. Ketika kedua capit digesek-gesekkan akan menimbulkan bunyi, bunyi tersebut akan memberitahu kepiting lainnya untuk membantu saat dalam keadaan bahaya. Selain itu, pada spesies Sarmatium germaini memiliki rambut-rambut halus pada bagian karapaks dan jaring pytergostomial yang merupakan salah satu alasan bagi keberhasilan hidupnya di lingkungan yang ekstrim, seperti ketika jauh dari air dalam waktu lama. Capitnya juga mempunyai bentuk yang cocok untuk kepiting ini masuk ke dalam celah-celah pohon mangrove karena memiliki banyak dactylus (Kusumadewi dkk, 2013:98).
Habitat Kepiting
Kepiting merupakan kelompok hewan yang tersebar dalam habitat yang luas. Habitat kepiting beranekaragam, mulai dari lingkungan air, baik tawar maupun asin dan lingkungan daratan. Salah satu habitat kepiting adalah ekosistem mangrove. Menurut Pratiwi dkk (2015:195), kepiting yang biasanya ditemukan di ekosistem mangrove seperti dari Famili Ocypodidae, Sesarmide, Grapside, Macropthalmidae, Porcellanidae dan Varunide. Zalindri dkk (2015) dalam penelitiannya di daerah Segara Anakan, Cilacap menemukan jenis kepiting yang hidup di daerah mangrove sebanyak 1.437 individu dan yang terbesar jumlah jenisnya hanya dari dua Famili yaitu: Ocypodidae dan Sesarmidae. Kepiting Uca yang ditemukan di stasiun penelitian dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2 Kepiting Uca
Peran ekologis Kepiting
Kepiting mangrove seperti Famili Macropthalmidae, Grapsidae, dan Parathepulsidae memiliki kebiasaan menggali lubang hingga ke sedimen bagian tengah. Keberadaan lubang-lubang kepiting mangrove, secara tidak langsung dapat mengurangi kadar racun tanah mangrove yang terkenal anoksik. Lubang-lubang ini membantu terjadinya proses pertukaran udara di tanah mangrove. Menurut Murniati (2012:1), pembuatan liang akan membentuk sirkulasi udara yang menyebabkan terjadinya perombakan dalam sedimen. Perombakan ini mencegah akumulasi mineral di bagian bawah sedimen, sehingga kandungan unsur hara tetap stabil dan kesuburan sedimen untuk pertumbuhan vegetasi tetap terjaga.
Secara ekologis kepiting memiliki peran penting dalam rantai makanan di ekosistem mangrove. Menurut Anggraeni dkk (2015:213), salah satu peranan kepiting sebagai spesies kunci adalah aktivitas makannya yang melibatkan biota lain. Seperti kepiting Grapsidae yang berperan sebagai pengurai serasah mangrove untuk sebagian dimakan dan dicabik-cabik. Selain itu, menurut Rauf dkk (2016: 82), kepiting pemakan detritus yang berperan menghancurkan serasah pada lingkungan mangrove adalah spesies khas dari genera Sesarma dan Cardisoma. Sedangkan kepiting bakau, Scylla serrata berperan sebagai scavenger (pemakan bangkai).
Kepiting Famili Dotillidae memakan detritus organik di lumpur. Kepiting jenis ini menyaring detritus dan sedimen dikeluarkan dalam bentuk bola-bola kecil semacam pelet. Cara makan yang demikian dianggap penting karena dapat mengaduk tanah untuk mencegah anaerob sehingga disebut sebagai deposit feeder (pemakan deposit). Menurut Nafiah dkk (2019:173), kepiting Famili Dotilidae merupakan deposit feeder (pemakan deposit) sehingga dapat dijadikan sebagai indikator suatu lingkungan yang dapat mencegah substrat menjadi anaerob.
Klasifikasi Kepiting
Di bawah ini merupakan beberapa Famili kepiting yang dapat ditemukan pada ekosistem mangrove:
- Famili Sesarmidae
Famili Sesarmidae memiliki karapas berbentuk persegi dengan dua buah anterolateral teeth di masing masing sisi karapas dengan ukuran panjang karapas 1 sampai 2,2 cm dan lebar 1,3 sampai 2,6 cm. Famili Sesarmidae memiliki kemampuan hidup di lingkungan yang ekstrim dan sangat mudah beradaptasi pada jenis makanan mereka. Salah satu contoh kepiting dari Famili Sesarmidae dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar3. Kepiting Parasesarma plicatum
Kingdom : Animalia
Fillum : Arthropoda
Subfillum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Infraordo : Brachyura
Famili : Sesarmidae
Genus : Parasesarma (Latreille, 1803) - Famili Varunidae
Kepiting Varunidae memiliki bentuk persegi dengan bentuk pipih dan permukaan karapas licin. Memiliki warna kecoklatan atau putih, tergantung pada warna tanah di sekitar habitatnya. Ukuran panjang karapas 0,9 sampai 1,7 cm dan lebar 1 sampai 2 cm. Contoh: Varuna literatta, Cyclograpsus integer dan Ptychognathus easteranus. Salah satu contoh kepiting dari Famili Varunidae dapat dilihat pada Gambar 4
Gambar 4. Kepiting Ptychognathus easteranus
Kingdom : Animalia
Fillum : Arthropoda
Subfillum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Infraordo : Brachyura
Famili : Varunidae
Genus : Ptychognathus (Rathbun, 1907) - Famili Portunidae
Kepiting Portunidae atau kepiting perenang memiliki panjang karapas 3 sampai 5,4 cm dan lebar 4,5 sampai 8 cm dengan permukaan karapasnya datar sampai sedikit cembung yang bergerigi atau bergranula (berbintik kasar). Kaki rata kesamping dan sepasang kaki terakhir pada 2 segmen tekahir membentuk kaki dayung. Contoh: Portunus pelagicus, Scylla serrata dan Thalamita crenata. Salah satu contoh kepiting dari Famili Portunidae dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Thalamita crenata (Poupin, 2010: 91)
Kingdom : Animalia
Fillum : Arthropoda
Subfillum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Infraordo : Brachyura
Famili : Portunidae
Genus : Thalamita (Latreille, 1829) - Famili Eriphiidae
Eriphiidae yaitu kepiting batu dan kepiting lumpur, memiliki ukuran panjang 1 sampai 5 cm dan lebar 1,5 sampai 6,7 cm. Permukaan karapasnya bergerigi atau bergranula (berbintik kasar) dan kakinya sederhana. Contoh: Eriphia smithii, Menippe rumphii, dan Myomenippe hardwickii. Salah satu contoh kepiting dari famili Eriphidae dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6 Eriphia sebana (Ardiyanti:2018)
Kingdom : Animalia
Fillum : Arthropoda
Subfillum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Infraordo : Brachyura
Famili : Eriphiidae
Genus : Eriphia (Shaw & Nodder, 1803). - Famili Grapsidae
Kepiting Grapside memiliki bentuk karapas persegi, persegi panjang melintang, trapesium atau melingkar. Permukaan karapas datar dengan sedikit cembung. Famili Grapsidae memiliki panjang karapas 4 sampai 5 cm dan lebar 4,5 sampai 6 cm. Contoh: Episesarma versicolor, Grapsus albolineatus, dan Metopograpsus thukuhar. Salah satu contoh kepiting dari Famili Grapsidae dapat dilihat pada Gambar 7 di bawah ini.
Gambar 7 Metopograpsus thukuhar (Putriningtias:2014)
Kingdom : Animalia
Fillum : Arthropoda
Subfillum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Infraordo : Brachyura
Famili : Grapsidae
Genus : Metopograpsus (Owen, 1839). - Famili Macrophthalmidae
Kepiting ini memiliki lebar karapas dua kali panjangnya dengan panjang karapas 1 sampai 1,5 cm dan lebar 1,5 sampai 3 cm. Memiliki bentuk kaki jalan pertama yang melengkung dan sepasang kaki jalan kelima memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding kaki lainnya. Salah satu contoh kepiting dari famili Macrophtalmidae dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Macrophthalmus parvimanus (Putriningtias: 2014)
Kingdom : Animalia
Fillum : Arthropoda
Subfillum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Infraordo : Brachyura
Famili : Macrophthalmidae
Genus : Macrophthalmus (Guerin, 1832). - Famili Parathelphusidae
Kepiting dari Famili ini lebih sering dikenal dengan nama ketam. Karapas memiliki lebar 1 sampai 7 cm dan berwarna coklat gelap hingga berbintik sampai bagian capit dan mempunyai beberapa lekukan pada bagian tengah dan pinggir karapas. Bagian ujung pada capit lebih besar dibandingkan dengan bagian pangkal, dan capit tajam bergerigi pada bagian tengah dan kaki bagian belakang tidak termodifikasi untuk berenang. Salah satu contoh kepiting dari famili Parathelphusidae dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 Parathelphusa maculata (Astuti: 2017).
Kingdom : Animalia
Fillum : Arthropoda
Subfillum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Infraordo : Brachyura
Famili : Parathelphusidae
Genus : Parathelphusa (Milne Edwards, 1853).