Diperbarui tanggal 12/07/2021

Tinjauan Teoritis dan Empirik Pendidikan Kejuruan

author/editor: Edi Elisa / kategori Pendidikan Kejuruan / tanggal diterbitkan 26 Mei 2021 / dikunjungi: 2.53rb kali

Pendahuluan

Pendidikan Kejuruan dijalankan atas dasar prinsip investasi (human cavital) artinya semakin tinggi pendidikan/pelatihan seseorang, semestinya orang yang bersangkutan semakin produktif, mendapatkan upah yang lebih besar, (human capital theory). Secara sosiologi pendidikan kejuruan dan vokasi memperhatikan hubungan antar manusia, antar kelompok, antar sistim. Tuntutan melakukan berbagai pekerjaan secara tim menjadi kebutuhan yang mendasar dan semakin berkembang. Kemampuan kerja dan pengusaan lintas budaya juga menjadi sangat penting karena kondisi dan iklim kerja lintas negara dan lintas benua juga semakin terbuka luas.

Segala upaya yang dila- kukan dalam pendidikan kejuruan dan vokasi selalu berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar sesama individu, antar sistim pendidikan dengan sistim lain (ekonomi, sosial, politik, relegi, moral). Karenannya prinsip kerjasama, kolaborasi merupakan aspek penting penyelenggaraan pendidikan vokasi dan kejuruan. Seperti apapun baiknya program pendidikan kejuruan dan vokasi bila sistem ekonomi dan sistem politik terganggu maka efektivitasnya pasti akan terganggu. Pendidikan kejuruan dan vokasi adalah pendidikan yang sangat rentan terhadap berbagai keadaan politik ekonomi suatu bangsa atau negara bahkan kondisi dunia. Oleh karena itu pendidikan kejuruan dan vokasi membutuhkan regulasi yang baik dari pemerintah. Agar pelaksanaan pendidikan kejuruan tidak kehilangan arah, maka perlu didasarkan pada suatu landasan baik secara teoritis maupun secara empirik. Berikut adalah landasan yang mendasari pendidikan kejuruan di Indonesia.

  1. Landasan Filosofis Pendidikan Kejuruan
  2. Landasan Yuridis Pendidikan Kejuruan
  3. Landasan Empiris Pendidikan Kejuruan