Diperbarui tanggal 31/05/2021

Prinsip-prinsip Kemitraan Pendidikan Kejuruan dan Dunia Kerja

Kemitraan Pendidikan Kejuruan dan Dunia Kerja

author/editor: Edi Elisa / kategori Pendidikan Kejuruan / tanggal diterbitkan 31 Mei 2021 / dikunjungi: 2.11rb kali

Kemitraan mengandung pengertian suatu kesepakatan hubungan kerjasama antara dua atau beberapa pihak untuk mencapai tujuan bersama. Kemitraan dapat berjalan dengan baik jika masing-masing pihak yang bekerjasama saling menghormati prinsip-prinsip kemitraan dan semua pihak yang terlibat saling diuntungkan (win-win). Apabila salah satu pihak merasa dirugikan, maka tujuan kemitraan tidak terpenuhi lagi. Kemitraan dapat berjalan dengan baik jika dilakukan berlandaskan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Saling menguntungkan

Kerjasama dapat memberi manfaat yang saling menguntungkan misalnya jika dunia usaha dan industri (DUDI) menjadi tempat magang siswa SMK, DUDI memanfaatkan kerjasama ini untuk meningkatkan citra DUDI di masyarakat.

2. Saling memperkuat

Kerjasama dapat saling memperkuat untuk menghadapi pesaing dari luar, misalnya jika SMK menjadi pemasok bahan baku/sparepart yang dapat dipercaya, murah dan berkualitas. SMK diperkuat oleh industri jika mendapat kepercayaan untuk mengelola sebagian dari sistem produksi industri sehingga SMK mampu menjadi contoh bagi SMK lain.

3. Saling memerlukan

Kerjasama dapat saling memerlukan jika SMK memerlukan DUDI untuk menerima tenaga kerja lulusan SMK dan industri memerlukan SMK sebagai tempat training center bagi calon tenaga kerja industri tersebut

4. Kesamaan perhatian

Kemitraan akan berjalan efektif jika SMK dan DUDI memiliki kesamaan perhatian (common interest) untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. DUDI wajib menyisihkan sebagian perhatiannya, sumberdaya yang dimilikinya sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) untuk pendidikan.

5. Keterbukaan (transparency)

Kemitraan SMK dengan DUDI akan berhasil efektif jika keduanya memiliki keterbukaan (transparency) khususnya dalam masalah biaya dan kegiatan yang dilakukan bersama- sama. Staf DUDI bersikap jujur, tidak menutup-nutupi kekurangan masing-masing dalam memberikan ilmunya. Siswa SMK juga harus terbuka menyampaikan keinginannya. Keterbukaan dan kejujuran menumbuhkan sikap saling percaya dan mempercayai bahwa DUDI telah memberikan yang terbaik bagi siswa SMK yang bermitra.6

6. Kesamaan komitmen

Pelaksanaan kegiatan membutuhkan tenaga, waktu dan sumberdaya yang lain, oleh sebab itu dua pihak yang bermitra harus memiliki komitmen untuk menyediakan waktu, tenaga, maupun sumber daya yang lain. Dengan komitmen ini diharapkan tidak akan terjadi masalah kurang disiplin, kurang bertanggung-jawab, dan kurang semangat untuk bekerja keras. Dengan komitmen yang tinggi, program diharapkan dapat berhasil efektif dan efisien.